Arab Saudi menolak laporan AS tentang Putra Mahkota yang setuju untuk membunuh Khashoggi

Jakarta –

Amerika Serikat (AS) menyebut Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menyetujui pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Mengenai hal ini, Arab Saudi menyatakan menolak semua laporan yang disampaikan AS.

Dilansir AFP, Sabtu (27/2/2021) Arab Saudi menilai laporan AS itu tidak bisa diterima. Selain itu, laporan tersebut juga disebut-sebut mengandung laporan yang tidak akurat.

“Pemerintah kerajaan Arab Saudi sepenuhnya menolak penilaian negatif, salah dan tidak dapat diterima dalam laporan yang berkaitan dengan kepemimpinan kerajaan, mencatat bahwa laporan tersebut berisi informasi dan kesimpulan yang tidak akurat,” kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan.

Arab Saudi sebelumnya mengatakan pembunuhan itu adalah operasi nakal, dan dengan keras membantah putra mahkota terlibat.

“Sangat disayangkan bahwa laporan ini, dengan kesimpulan yang tidak dapat dibenarkan dan tidak akurat, dikeluarkan sementara kerajaan dengan jelas mengutuk kejahatan keji ini, dan kepemimpinan kerajaan mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa tragedi seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi,” kata kementerian tersebut. .

“Kerajaan menolak setiap tindakan yang melanggar kepemimpinan, kedaulatan dan kemandirian sistem peradilannya,” tambah kementerian itu.

Diketahui bahwa Amerika Serikat mengumumkan laporan intelijen yang eksplosif terkait pembunuhan Jamal Khashoggi. Akibatnya, AS menemukan bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menyetujui pembunuhan Khashoggi.

“Menyetujui operasi di Istanbul, Turki untuk menangkap atau membunuh jurnalis Saudi Jamal Khashoggi,” tulisnya

“Sejak 2017, putra mahkota memiliki kendali mutlak atas operasi keamanan dan intelijen kerajaan, jadi sangat tidak mungkin pejabat Saudi akan melakukan operasi seperti itu tanpa izin putra mahkota,” katanya.

Tonton Video “Menunggu Laporan Intelijen AS tentang Kematian Jamal Khashoggi”:

[Gambas:Video 20detik]

(dwia / dwia)