JAMBI (SR28) – Sering kali, kita merasa terganggu dengan suara-suara yang muncul di dalam kepala kita, yang dikenal dengan istilah “kepala berisik”. Ini bisa berupa suara berdengung, detakan, atau bahkan suara lain yang tidak dapat dijelaskan secara langsung. Meskipun terkadang hal ini terasa sementara, jika terjadi secara berulang, bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu. Berikut adalah beberapa penyebab umum yang dapat membuat kepala terasa berisik.
1. Tinnitus (Telinga Berdenging)
Salah satu penyebab paling umum dari kepala yang berisik adalah tinnitus. Tinnitus adalah kondisi medis di mana seseorang mendengar suara berdengung, berdesis, atau berdenging, meskipun tidak ada sumber suara eksternal. Suara ini bisa terdengar seperti lonceng, desisan, atau bahkan deringan yang tidak bisa dihentikan. Tinnitus seringkali disebabkan oleh paparan suara keras dalam jangka panjang, infeksi telinga, atau kerusakan pada bagian telinga dalam.
Suara yang muncul pada tinnitus sering kali dirasakan sangat mengganggu, bahkan bisa menyebabkan gangguan tidur dan berkurangnya kualitas hidup. Jika Anda sering mengalami tinnitus, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai.
2. Stres dan Kecemasan
Stres dan kecemasan adalah faktor yang sering kali memicu kepala terasa berisik. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon stres seperti kortisol, yang dapat memengaruhi sistem saraf dan menimbulkan gejala fisik. Salah satunya adalah sensasi berisik atau berdengung di kepala. Ketegangan otot di sekitar kepala dan leher akibat stres juga dapat memperburuk kondisi ini.
Selain itu, kecemasan yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan tidur, yang akhirnya memperburuk perasaan “kepala berisik”. Untuk mengatasi masalah ini, teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam bisa sangat membantu.
3. Masalah Pembuluh Darah
Kepala yang berisik bisa disebabkan oleh masalah pada pembuluh darah, seperti pulsatile tinnitus. Pulsatile tinnitus adalah kondisi di mana seseorang mendengar suara berirama yang sejalan dengan detak jantung, yang biasanya disebabkan oleh gangguan aliran darah di sekitar kepala atau leher. Kondisi ini bisa dipicu oleh masalah pada pembuluh darah seperti penyempitan arteri, hipertensi (tekanan darah tinggi), atau kelainan pada pembuluh darah.
Jika suara berisik di kepala Anda terasa teratur dan berirama seperti detak jantung, sebaiknya periksa tekanan darah dan kondisi pembuluh darah Anda, karena ini bisa menjadi indikasi masalah yang lebih serius.
4. Infeksi atau Gangguan Sinus
Infeksi sinus atau gangguan pernapasan lainnya juga dapat menyebabkan kepala terasa berisik. Ketika sinus terinfeksi atau tersumbat, tekanan yang terakumulasi di rongga sinus bisa mempengaruhi pendengaran dan menyebabkan suara berisik di kepala. Pilek atau flu yang disertai dengan hidung tersumbat atau sakit kepala sering kali berhubungan dengan kondisi ini.
Suara berisik pada kondisi infeksi sinus biasanya akan hilang setelah infeksi atau peradangan sinus sembuh. Namun, jika infeksi berlangsung lama atau cukup parah, pengobatan medis mungkin diperlukan.
5. Konsumsi Kafein atau Obat-obatan Tertentu
Konsumsi kafein dalam jumlah berlebihan atau penggunaan obat-obatan tertentu bisa memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan kepala terasa berisik. Kafein, sebagai stimulan, dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, yang pada beberapa orang bisa memicu sensasi suara berisik atau berdengung di kepala.
Selain kafein, beberapa obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau obat-obatan penurun tekanan darah, juga dapat memiliki efek samping berupa tinnitus atau suara berisik di kepala. Jika Anda menduga obat-obatan atau kafein memengaruhi kondisi ini, mencoba mengurangi konsumsi atau berkonsultasi dengan dokter bisa menjadi solusi.
6. Gangguan Pendengaran atau Usia Lanjut
Kehilangan pendengaran atau gangguan pendengaran akibat usia (presbikusis) juga dapat menyebabkan kepala berisik. Ketika kemampuan mendengar berkurang, otak cenderung “mengisi kekosongan” tersebut dengan suara-suara yang tidak ada. Suara tersebut bisa terdengar seperti deringan, dengungan, atau desisan.
Gangguan pendengaran biasanya terjadi secara bertahap, tetapi jika Anda mulai merasakan suara berisik di kepala, diikuti dengan penurunan kemampuan mendengar, ada baiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter spesialis THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Cara Mengatasi Kepala yang Berisik
Tergantung pada penyebabnya, beberapa langkah dapat dilakukan untuk mengatasi kepala yang berisik, antara lain:
- Relaksasi dan Manajemen Stres: Mengelola stres melalui teknik pernapasan, yoga, atau meditasi bisa sangat membantu mengurangi sensasi kepala berisik.
- Perawatan Medis: Jika disebabkan oleh masalah medis seperti tinnitus atau gangguan pendengaran, berkonsultasilah dengan dokter spesialis untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
- Menghindari Pemicu: Menghindari paparan suara keras atau konsumsi kafein yang berlebihan dapat membantu mengurangi gejala.
- Perawatan Sinus: Jika infeksi atau gangguan sinus menjadi penyebabnya, pengobatan yang sesuai dapat membantu meredakan suara berisik di kepala.
Kesimpulan
Kepala yang berisik bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gangguan telinga seperti tinnitus, masalah pembuluh darah, stres, hingga gangguan pendengaran. Jika Anda mengalami sensasi ini secara berulang atau sangat mengganggu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan penyebab dan mendapatkan penanganan yang tepat. Mengatasi masalah sejak dini bisa mencegah kondisi ini berkembang lebih lanjut dan mengurangi dampaknya pada kualitas hidup Anda.