Tapai Ketan Hitam (Gambang): Manis dan Menyegarkan

  • Bagikan

JAMBI (SR28) – Tapai ketan hitam, atau yang sering dikenal dengan nama gambang di beberapa daerah, merupakan salah satu camilan tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa manis dan menyegarkan. Terbuat dari ketan hitam yang difermentasi dengan ragi berkualitas, tapai ketan hitam menjadi salah satu hidangan yang sering muncul terutama saat perayaan Idulfitri. Dengan rasa yang unik, tapai ketan hitam menawarkan sensasi yang tak hanya memanjakan lidah tetapi juga memberikan kenikmatan dalam setiap suapannya.

Proses Pembuatan Tapai Ketan Hitam

Proses pembuatan tapai ketan hitam dimulai dengan merebus ketan hitam hingga matang dan memiliki tekstur yang lengket. Setelah itu, ketan hitam yang telah matang tersebut dibiarkan mendingin. Ketika ketan mencapai suhu yang cukup untuk proses fermentasi, ragi ditambahkan untuk memulai fermentasi. Proses fermentasi ini berlangsung selama beberapa hari, sehingga ketan hitam akan menghasilkan rasa manis alami yang berasal dari gula yang terkandung dalam ketan, serta sedikit rasa asam yang disebabkan oleh aktivitas ragi.

Setelah proses fermentasi selesai, tapai ketan hitam siap disajikan. Biasanya, tapai ini disajikan dengan kuah manis yang khas, yang menambah kenikmatan dan kesegaran pada sajian tersebut. Kuah ini terbuat dari campuran air kelapa atau air daun pandan dengan tambahan gula merah, yang memberikan rasa manis dan aroma harum pada tapai.

Rasa dan Cita Rasa Tapai Ketan Hitam

Keistimewaan dari tapai ketan hitam terletak pada kombinasi rasa manis, lembut, dan sedikit asam yang dihasilkan dari fermentasi. Teksturnya yang kenyal dan lembut membuatnya mudah dinikmati dan cocok untuk menjadi camilan di berbagai kesempatan. Kehadiran kuah manis yang menyertai tapai menambah kenikmatan dan kesegaran, menjadikannya sajian yang menyegarkan saat cuaca panas atau sebagai hidangan penutup setelah makan besar.

Tapai Ketan Hitam dalam Tradisi dan Budaya

Tapai ketan hitam, atau gambang, sering kali dijumpai dalam berbagai perayaan tradisional, terutama saat Idulfitri. Di banyak daerah, tapai menjadi salah satu sajian yang wajib ada di meja makan untuk menyambut hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Tidak hanya sebagai makanan penutup, tapai ketan hitam juga sering dihidangkan sebagai bentuk rasa syukur dan berbagi kebahagiaan bersama keluarga serta kerabat.

Selain itu, tapai ketan hitam juga dikenal memiliki khasiat kesehatan, terutama untuk pencernaan, berkat kandungan probiotik yang dihasilkan dari proses fermentasi. Meskipun demikian, tapai tetap harus dinikmati dengan bijak karena kandungan gulanya yang cukup tinggi.

Kesimpulan

Tapai ketan hitam, atau gambang, adalah sajian manis yang penuh dengan tradisi dan kenikmatan. Dengan rasa yang lembut, manis, dan sedikit asam, tapai ketan hitam menawarkan sensasi menyegarkan yang sangat cocok dinikmati bersama keluarga atau teman di berbagai kesempatan. Terutama saat perayaan Idulfitri, tapai ketan hitam menjadi simbol kebersamaan dan rasa syukur, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari kekayaan kuliner Indonesia yang penuh dengan cita rasa unik dan khas.

  • Bagikan