SR28JAMBINEWS.COM, JAMBI – Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, MKM, bersama Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos., MH, menghadiri peresmian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Lazuardi Kendari yang berlokasi di Jalan Nusa Indah 2 No. 23, Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi pada Senin, (28/7/2025).
Peresmian ini menjadi langkah penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia serta diharapkan memberi dampak positif terhadap perekonomian lokal.
Dalam sambutannya, Wali Kota Maulana mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak, termasuk para pelaku usaha, yang telah berkontribusi dalam pembangunan dan pengoperasian SPPG.
“Saya memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada semua yang terlibat dalam mewujudkan SPPG ini. Ini adalah bukti nyata komitmen bersama dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan berdaya saing,” ujar Maulana.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kota Jambi mendukung penuh program ini. Investasi yang berorientasi pada pengembangan SDM dinilai sangat penting. Dengan rasio 50 pekerja untuk setiap unit SPPG, kehadirannya tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi anak, tapi juga turut menggerakkan roda ekonomi lokal. “Program ini mendukung petani dan produsen lokal, seperti pengusaha telur, tahu, tempe, serta sayuran,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wali Kota menyoroti pentingnya gizi dalam membentuk generasi yang unggul. Ia menegaskan bahwa layanan gizi yang optimal adalah fondasi bagi terciptanya anak-anak yang sehat, cerdas, dan produktif.
“Dengan pelayanan gizi yang terfokus, kita dapat membangun generasi muda yang berkualitas dan siap bersaing,” tambahnya.
Gubernur Jambi, Al Haris, turut memberikan apresiasi kepada Yayasan Lazuardi atas inisiatifnya mendirikan SPPG. Menurutnya, program ini merupakan bagian penting dari upaya bersama dalam meningkatkan gizi masyarakat. Saat ini, dari target 380 titik SPPG di seluruh Provinsi Jambi, baru 165 titik yang terverifikasi dan beroperasi. Masih ada sekitar 215 titik lagi yang perlu dibangun.
Gubernur mendorong mitra untuk memperluas jangkauan layanan mereka. Dengan maksimal 10 unit SPPG per yayasan, ia yakin target tersebut bisa dicapai. Tantangan memang ada, terutama di wilayah terpencil, sehingga sinergi dengan para mitra sangat dibutuhkan.
Al Haris juga menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan cakupan nasional pada akhir 2025. Koordinasi dengan Badan Gizi Nasional terus dilakukan untuk mengatasi tantangan lapangan, termasuk menyangkut lokasi dan pengelolaan.
Sebagai solusi di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), ia menyarankan agar camat dan kepala desa dapat dilibatkan langsung dalam pengelolaan, misalnya dengan memanfaatkan bangunan yang tidak terpakai seperti kantor desa. SOP khusus juga tengah disiapkan untuk menjamin kualitas pelayanan di daerah terpencil.
Gubernur menyoroti tingginya angka anak-anak dari keluarga kurang mampu, terutama di desa dan wilayah 3T. Saat ini, Jambi telah memiliki satu SPPG aktif di Kerinci, serta satu lagi dalam tahap pembangunan di Tanah Kampung dan Kayu Aro yang ditargetkan selesai pada Agustus. Beberapa kabupaten lain, seperti Batanghari, Sarolangun, dan Merangin, masih dalam proses pengembangan.
Ia juga mengisahkan kondisi anak-anak di daerah terpencil yang mengalami kesulitan pangan namun tetap menunjukkan semangat luar biasa untuk menerima manfaat dari program ini. Hal ini dinilai penting, khususnya bagi anak-anak usia dini di PAUD.
Adityo Wirapranatha, S.Sos., M.Han., Ketua Regional SPPI Jambi, menyampaikan bahwa saat ini sudah ada 165 titik SPPG yang telah memasuki tahap operasional atau persiapan. Khusus di Kota Jambi, 42 titik sudah berjalan.
Program ini, menurutnya, merupakan kolaborasi antara masyarakat dan swasta melalui Mitra Mandiri, sebagai bagian dari program nasional yang didorong Presiden Prabowo Subianto.
Adityo menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan semua mitra yang telah bekerja keras. Ia berharap, seluruh penerima manfaat mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, balita, hingga anak-anak sekolah dapat merasakan manfaat langsung dari program makan bergizi gratis ini.
“Sebagai bagian dari target pembangunan 382 titik SPPG di Provinsi Jambi, kami memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan manfaat program ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya. (*)



