JAMBI(SR28)-Gubernur Jambi Al Haris mengikuti rapat evaluasi pengendalian inflasi bersama pemerintah pusat yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito karnavian melalui sambungan virtual.
Dalam rapat tersebut Mendagri meminta pemerintah daerah untuk melakukan langkah-langkah pengendalian inflasi secara komprehensif di tengah ketidakpastian ekonomi global. Khususnya untuk pengendalian harga serta stok kebutuhan pangan masyarakat di daerah.
Gubernur Al Haris menuturkan kondisi inflasi di provinsi Jambi sudah lebih baik jika dibandingkan pada periode Juli lalu.
Namun akibat pengaruh kenaikan harga BBM bersubsidi kondisi inflasi di Jambi kembali berangkat naik dengan penyumbang utamanya terjadi pada kenaikan harga komoditas beras, untuk mengatasi hal tersebut Gubernur menegaskan pemerintah bersama TPID sudah melakukan sejumlah upaya, salah satunya meluncurkan program gerakan pembelian beras lokal bagi ASN.
Upaya tersebut diharapkan mampu meredam laju inflasi.
“Kita memang dalam keadaan sedang diminta betul oleh minta pusat dan beberapa presiden, para menteri agar Bupati/Walikota, Gubernur harus bagaimana caranya dengan cara-cara di daerah melihat memperhatikan dan mengendalikan inflasi daerah yang sudah mulai merangkak. Di Jambi umumnya yang sedikit mengalami kenaikan yang agak mulai terasa itu beras, kalau sektor hortikultura seperti pangan dari mulai misalnya cabe misalnya kan, Nah itu masih bisa kita kendalikan tetapi yang agak sulit kita kendalikan adalah beras. Karena beras ini memang pertama kebutuhan dari pada warga yang cukup tinggi.” Ujar Al Haris
Secara Nasional inflasi pada periode bulan September berada di angka 5,95% sementara untuk Provinsi Jambi berada di angka 8,0 9%. ARTA