BUNGO (SR28) – Gubernur Jambi Dr.H.Al Haris,S.Sos.,M.H., menyatakan, komiditi porang akan menjadi komiditi unggulan jika petani Bungo memiliki tekad yang kuat dan bersungguh sungguh dalam mengembangkan komoditi porang ini. Hal ini dinyatakan Al Haris pada acara Tanam Perdana Porang di Kelompok Tani Harapan Maju Pondok Pesantren Al Mustafa, bertempat di Dusun Simpang Babeko Kecamatan Bathin II Babeko Kabupaten Bungo, Jum’at (24/12/2021).
“Saya mengapresiasi petani Dusun Simpang Babeko karena sudah mau menanam tanaman porang ini, yang mana tanaman porang sudah menjadi komoditi unggulan Indonesia. Saya yakin dan percaya suatu saat nanti, tanaman porang ini akan menjadi salah satu komoditi unggulan di Provinsi Jambi, khususnya Dusun Simpang Babeko ini,” ujar Al Haris.
“Kita memiliki lahan yang cukup luas untuk membudidayakan tanaman porang ini, karena tanaman porang ini jenis tanaman yang mudah ditanam. Kita bisa menanamnya di lahan sawit atau ditengah tengah lahan perkebunan yang kita miliki,” sambung Al Haris
Al Haris menjelaskan, tanaman porang merupakan hal baru bagi Provinsi Jambi dengan luas lahan lebih kurang 300 hektare sampai saat ini. Tanaman porang saat ini sudah menjadi primadona sebagai salah satu komoditi unggulan di Indonesia, sehingga dapat menjadi peluang yang besar bagi sektor pertanian, dengan harapan menjadi salah satu komoditi unggulan di Provinsi Jambi.
“Pemerintah Provinsi Jambi akan mendukung budidaya porang ini melalui bantuan dalam bentuk alat mesin pertanian dan memastikan pangsa pasar komoditi porang agar harga pasar porang tetap stabil. Kita juga mencoba untuk melakukan hilirisasi, sehingga nanti para petani menjual dalam bentuk jadi, bukan hanya bahan mentah saja,” jelas Al Haris.
Lebih lanjut, Al Haris menginstruksikan kepada Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi untuk membantu petani tanaman porang ini dengan mulai dari proses penanaman sampai proses penjualan, terutama dalam memastikan pangsa pasarnya, karena porang ini sudah menjadi program Bapak Presiden Joko Widodo dan menjadi konsumsi dunia. (Agus/Sidik)