TERNATE (SR28) – Pada Minggu dini hari, 25 Agustus 2024, sebuah bencana alam yang mengerikan melanda Kelurahan Rua, Kecamatan Ternate Pulau, Kota Ternate, Maluku Utara. Banjir bandang yang terjadi sekitar pukul 03.00 WIT menyebabkan kerusakan besar, menewaskan setidaknya 11 orang dan membuat banyak rumah tertimbun lumpur.
Salah satu saksi mata, Samsudin Senen, menceritakan bagaimana bencana ini menghantam daerahnya. Samsudin mengaku mendengar bunyi gemuruh yang sangat kuat ketika banjir melanda. Ia segera memanggil keluarganya untuk keluar dari rumah setelah menyadari adanya bahaya.
“Saya mendengar bunyi gemuruh yang sangat keras. Ketika saya mengecek di belakang rumah, saya melihat bangunan yang saya buat batu, air, dan lumpur tersekat,” ungkap Samsudin seperti dikutip dari laman Kompas.
Meskipun ia dan keluarganya berhasil selamat, rumahnya kini terendam lumpur, sementara rumah di sampingnya telah tersapu oleh banjir. Samsudin juga melaporkan bahwa cucunya masih hilang, meskipun orangtuanya telah ditemukan.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Basarnas Ternate, Bram Madya Temara, mengonfirmasi bahwa tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap warga yang hilang. Kondisi lapangan yang dipenuhi endapan lumpur tebal menyulitkan proses pencarian.
“Saat ini, 11 korban sudah berhasil dievakuasi, dan satu orang masih dalam proses pencarian di bagian atas lokasi. Kami juga menggunakan dua ekskavator untuk membantu proses pencarian,” jelas Bram.
Belum ada data resmi mengenai jumlah rumah yang terkena dampak, namun diperkirakan ada puluhan rumah yang rusak. Pihaknya belum bisa memberikan rincian lebih lanjut mengenai korban luka atau kerusakan yang terjadi, namun beberapa korban luka telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Selain kerusakan yang parah pada pemukiman, bencana ini juga mengakibatkan putusnya akses jalan utama yang menghubungkan Kelurahan Rua dengan Kastela, serta jalan lingkar Kota Ternate. Kepala Seksi Humas Polres Ternate, AKP Umar Kombong, menjelaskan bahwa kendaraan tidak dapat melewati jalur tersebut dan harus berbalik.
“Jalan akses yang menghubungkan Kelurahan Rua dan Kastela terputus akibat banjir bandang. Sisa material dari banjir masih dalam proses pembersihan oleh pihak berwenang menggunakan alat berat,” tuturnya.
Sebelum bencana terjadi, Ternate telah mengalami hujan deras sejak Sabtu malam, 24 Agustus 2024, yang mungkin telah memicu terjadinya banjir bandang ini. Petugas gabungan, termasuk tim SAR dan aparat kepolisian, terus bekerja keras untuk melakukan evakuasi dan membersihkan area yang terdampak.*