KUALA TUNGKAL (SR28) – Peningkatan Jembatan Parit Bakung Kecamatan Sebrang Kota, Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang dikerjakan oleh CV Hardianty dengan Dana Anggaran 2020 kemarin sebesar Rp.4.473.242.000, sudah rampung dikerjakan namun dari hasil pelaksanaan kerja itu tidak maksimal.
Pasalnya dari pantauan SR28Jambinew dilapangan didapati sisi Ofrit yang sudah retak akibat turun,dan ini diduga kurang pondasi Ofrit tersebut atau pun tidak cukupnya penanaman Tiang Pancang atau tidak sesuai dengan RAB,sehingga mengakibat retak disi bangunan jembatan Parit Bakung itu.
Sebagaimana kita ketahui di Daerah Sebrang Kota tersebut belum ada mobil yang melintas di jembatan namun Jembatan yang dibangun itu sudah mengalami penurunan kualitas.
Melihat hal ini diduga kurangnya pengawasan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tanjab Barat diantara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Pembuat Tehknis Kerja (PPTK) juga termasuk Konsultan pengawas dilapangan sehingga hasil kerja yang dihasilkan oleh rekan ini tidak begitu maksimal dan terkesan asal jadi.
Mengetahui hal tersebut aktivis Tanjab Barat Anand Viqriza,SH.MH juga angkat bicara iamenduga ada pengurangan volume pekerjaan di peningkatan Jembatan Parit Bakung itu terlebih lagi jembatan itu sudah retak dibagian sisi ofrit.
“Sementara disana tidak ada mobil yang melintasi jembatan tersebut, kok bisa sisi ofritnya retak,” kata Anand Viqriza.
“Kita minta oknum Dins PUPR yaitu Kabid Binamarga Arif Sambudi, Pengawas Dari Dinas PUPR Tanjab Barat dan kunsultan pengawasa Harus betanggug Jawab Dari hasil kerjakan yang dilaksanakan oleh rekana ini.”dimana kita ketahui tahun 2020 kemarin dia Penghai didapti ada 4 Jembatan yang dikerjakan oleh nya diantara Parit Itur dengan dana sebesar Rp.5.587.000.000,parit yusuf dengan dana Rp.6.888.000.000,Parit Gabis sebesar Rp.7.789.000.000 dan parit Bakung Sebesar Rp. 4.473.242.000.” beber Anand.
“Terkait ini kita minta Inspektorat dan BPK untuk secepat nya melakukan Pemeriksaan di empat jembatan tersebut karena kalau hasil kerja yang dihasilkan di Sungai bakung seperti itu Apa lagi ditempatan lain berkemungkinan sama hasil nya,terlebih dari hasil lelang kita menduga dan menghendus ada konspirasi dalam tender atau lelang diproyek bangunan jembatan tersebut karena letak dan posisi yang dimenangkan oleh penghai itu berurutan,” pungkasnya. (Sabri)