BATANGHARI (SR28) – Gubernur Jambi Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum mengemukakan, perkebunan sawit memiliki potensi yang cukup besar di Provinsi Jambi, yang merupakan bagian dari aset serta modal dasar bagi pembangunan ekonomi masyarakat dalam mensejahterakan masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, Fachrori mendukung dan mendorong ekonomi kerakyatan, salah satunya melalui replanting (peremajaan) sawit rakyat. Hal itu dikemukakannya dalam Pembukaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KUD Barokah Tahun Buku 2019 dan Penanaman Perdana Peremajaan/Replanting Kelapa Sawit Anggota KUD Barokah Desa Karya Mukti Kecamatan Muaro Sebo Ilir Kabupaten Batanghari, Senin (20/07/2020.)
Sebelumnya, Gubernur Jambi yang didampingi Bupati Batanghari Syahirsyah dan Wakil Ketua DPRD Batanghari Yunita Asmara melakukan penanaman kelapa sawit secara simbolis, peremajaan sawit rakyat seluas 212 hektar, bantuan Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Fachrori menyampaikan, RAT dipadukan dengan penanaman peremajaan kelapa sawit, cerminan bahwa seluruh pengurus KUD Barokah telah berusaha menfasilitasi kepentingan anggotanya untuk kelanjutan usaha perkebunan kelapa sawit untuk jangka panjang.
Fachrori menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada ketua dan seluruh jajaran Koperasi Barokah yang telah berhasil mengharumkan nama Provinsi Jambi di tingkat nasional, yang telah berhasil menjadi koperasi berprestasi di tinggkat nasional tahun 2020.”Iini bisa menjadi motivasi bagi para pengurus koperasi lainnya yang ada di Provinsi Jambi, untuk senantiasa berinovasi dalam melaksanakan kegiatan koperasi, dengan tujuan kita bersama agar perekonomian masyarakat dapat meningkat,” ujar Fachrori.
“Perkembangan koperasi di Provinsi Jambi saat ini cukup menggembirakan, terlihat dari jumlah masyarakat yang menjadi anggota koperasi dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, tetapi belum diikuti dengan kualitas, dapat terlihat dari data jumlah koperasi tahun 2020 posisi per 30 Juni 2020, sebanyak 3.652 unit yang terdiri dari 2.126 koperasi aktif dan 1.526 koperasi tidak aktif. Koperasi aktif yang bisa melaksanakan rapat tahunan baru mencapai 652 unit koperasi baru mencapai 24 persen. Ini tantangan bagi kita semua, baik pemerintah daerah maupun pemangku kepentingan yang terlibat dalam sektor perkoperasian,” ungkap Fachrori.
Selain itu, Fachrori mengimbau seluruh pemangku kepentingan koperasi dan UMKM di provinsi maupun kabupaten/kota se Provinsi Jambi untuk dapat memberikan pendampingan dan pelayanan kepada masyarakat yang akan mendirikan koperasi. ”Pada saat ini, pemerintah memberikan kemudahan, dimana proses pelayanan akan dilakukan secara online, jika persyaratannya sudah lengkap, paling lama 3 hari nomor Badan Hukum dan Nomor Induk Koperasi (NIK) sudah diterbitkan,” kata Fachrori.
“Sejalan dengan implementasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pengesahan Badan Hukum Koperasi dilakukan oleh Kepala daerah, untuk sekarang ini pengesahan Badan Hukum Koperasi dilakukan oleh Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia melalui sistem Administrasi Badan Hukum,” tutur Fachrori.
Sebelumnya, Bupati Batanghari Ir.H.Syahirsyah.Sy menyampaikan, penanaman perdana kelapa sawit petani anggota KUD Barokah sebagai peremajaan kebun sawit rakyat yang difasilitasi oleh Dinas Perkebunan Kabupaten dan Provinsi Jambi dengan mengunakan anggaran APBN, yang sepenuhnya dipergunakan sebagai replanting sawit yang perlu didukung sepenuhnya agar para petani bisa menjadi petani mandiri yang bukan tergantung dengan perusahan-perusahan besar.
Selain itu, Syahirsyah minta para petani bisa mendirikan pabrik kelapa sawit di Kabupaten Batanghari. ”Melalui koperasi, kita bisa berkerjasama untuk mendirikan pabrik kelapa sawit, dengan adanya pabrik bisa menopang perekonomian masyarakat,” pungkas Syarhirsyah.
Sementara itu, Ketua KUD Barokah Rafles menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Gubernur Jambi berserta rombongan atas penanaman perdana kebun kelapa sawit, guna meningkatkan pendapatan masyarakat sebagai peningkatan ekonomi masyarakat. Pada peremajaan tahap pertama seluas 212 hektar dan tahap kedua nanti seluas 334 hektar yang berkerja sama dengan PT Sentia Abadi selaku kontraktor pengerjaan. (Muhammad Sidik)