SAROLANGUN (SR28) – Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH, menyatakan bahwa Provinsi Jambi masih menjadi daerah dengan angka prevalensi stunting terendah kedua di Indonesia, setelah Provinsi Bali. Pernyataan ini disampaikan berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) RI. Gubernur Al Haris mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam program imunisasi demi kesehatan dan masa depan anak-anak, khususnya di Provinsi Jambi.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Al Haris saat acara Pencanangan PIN Polio dan Launching Inovasi Stunting di Kabupaten Sarolangun, serta Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Stunting yang berlangsung di SDN 03/VII Pasar Sarolangun, Selasa (23/07/2024). Gubernur menekankan pentingnya program imunisasi Polio sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan anak-anak Indonesia.
“Saya sangat mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung penyelenggaraan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahun 2024 di seluruh wilayah kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi,” ujar Gubernur Al Haris. Ia menambahkan bahwa penyelenggaraan PIN Polio ini adalah upaya bersama seluruh komponen masyarakat untuk melindungi anak-anak dari ancaman penyakit Polio yang dapat menyebabkan kecacatan permanen.
“Mari bersama kita cegah ancaman penyakit Polio demi terwujudnya generasi emas 2045,” tegas Gubernur Al Haris. Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada Pemerintah Kabupaten Sarolangun yang berhasil menjadi yang terbaik dalam penanganan stunting di Provinsi Jambi.
“Kita bangga Sarolangun ini terbaik pertama stunting di Jambi, dan Jambi terbaik kedua penanganan stunting di Indonesia setelah Bali. Ini semua hasil kerja keras seluruh kabupaten dan kota di Jambi,” kata Gubernur.
Gubernur Al Haris meminta seluruh jajaran dan pihak terkait di Provinsi Jambi untuk peduli dan berpartisipasi aktif dalam program imunisasi ini.
“Saya minta semua pemangku kepentingan memastikan kelancaran kegiatan ini di setiap wilayah Provinsi Jambi dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam program imunisasi ini demi kesehatan dan masa depan anak-anak Indonesia,” pinta Gubernur Al Haris.
Gubernur juga mengingatkan bahwa meskipun Indonesia telah menerima sertifikasi bebas Polio dari WHO pada Maret 2014, kewaspadaan tetap diperlukan.
“Perlu kita sadari bahwa tidak ada penyakit yang benar-benar hilang dari kehidupan manusia, mereka hanya bersembunyi dan akan menjangkiti saat kita lengah,” tegas Gubernur Al Haris.
Gubernur Al Haris juga berpesan agar semua pihak meningkatkan komitmen untuk memperkuat budaya peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, baik diri sendiri maupun lingkungan. Dalam kegiatan tersebut, Gubernur memberikan makanan tambahan olahan ikan kepada anak-anak balita sebagai bagian dari inovasi Pemerintah Kabupaten Sarolangun dalam penanganan stunting, serta menyerahkan bantuan CSR dari Bank Jambi senilai Rp. 100.500.000 untuk pencegahan stunting.
Sementara itu, Pj. Bupati Sarolangun, Dr. Ir. Bachril Bakri, M.App.Sc, melaporkan bahwa PIN Polio di Kabupaten Sarolangun menyasar 54.391 anak. Untuk menyukseskan PIN Polio, Pemkab Sarolangun akan melakukan gerakan masif melalui dinas pendidikan, dinas kesehatan, pemerintahan desa, dan Kementerian Agama Sarolangun.
“Kami akan memobilisasi PIN Polio ini melalui Kemenag dan dinas pendidikan, serta memberikan informasi kepada masyarakat melalui puskesmas,” ujar Bachril Bakri. (ags)