JAMBI (SR28) – Selasa, 27 Agustus 2024, Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH, menegaskan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Sumatera. Pernyataan ini disampaikan saat membuka Konsultasi Regional Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) se-Sumatera Tahun 2024 (Konreg PDRB-ISE), yang berlangsung di Hotel BW Luxury, Kota Jambi. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini mengangkat tema “Penguatan Transformasi Sosial Ekonomi Wilayah Sumatera Menuju Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan.”
Dalam sambutannya, Gubernur Al Haris menyoroti kondisi sosial dan pertumbuhan ekonomi di Sumatera yang cukup baik, namun masih memerlukan pengelolaan bersama agar lebih optimal. “Dalam pengelolaan pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera, kita harus bekerja sama untuk memastikan pertumbuhan yang lebih baik setiap harinya, dengan memanfaatkan potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, dan pertambangan,” ujar Al Haris.
Gubernur juga menyoroti kekayaan alam yang melimpah di Provinsi Jambi, khususnya di sektor pertambangan. Namun, ia mengakui bahwa masih ada kendala terkait infrastruktur, seperti jalur khusus untuk tambang batubara yang belum tersedia. Kondisi ekonomi Provinsi Jambi, menurut Al Haris, masih didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan, perikanan, pertambangan, dan industri pengolahan. Sektor-sektor ini menjadi dasar strategis untuk menciptakan peluang-peluang yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah.
Al Haris juga menekankan perlunya sinergi dan kesamaan visi antarprovinsi di Sumatera. “Sumatera memiliki potensi geografis dan geostrategis yang luar biasa. Kita harus bersatu dalam visi untuk meningkatkan ekonomi masing-masing daerah melalui pengelolaan potensi yang ada,” paparnya.
Dalam paparannya, Al Haris menjelaskan bahwa meskipun Provinsi Jambi memiliki sumber daya alam yang melimpah, pemanfaatannya belum optimal. Potensi di sektor pertambangan dan migas terus digali, sementara sektor pertanian, terutama perkebunan, mendominasi ekonomi provinsi. Gubernur juga mengusulkan optimalisasi pajak alat berat sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan daerah. “Jika kita melihat Sumatera, kontribusi kita kepada negara masih kecil dibandingkan dengan potensi yang ada. Kita perlu mengoptimalkan pendapatan, termasuk dari pajak alat berat, agar dapat memberikan sumbangsih yang lebih besar kepada negara,” jelasnya.
Acara Konreg PDRB-ISE ini tidak hanya menghasilkan diskusi yang mendalam mengenai perekonomian Sumatera, tetapi juga menjadi momen penting bagi provinsi-provinsi di Sumatera untuk menandatangani perjanjian kerja sama. Ketua Penyelenggara Konreg PDRB-ISE, Kepala Bappeda Provinsi Jambi, Agus Sunaryo, menyampaikan bahwa hasil dari konsultasi ini akan menjadi rekomendasi penting dalam perencanaan pembangunan sosial ekonomi di Sumatera untuk periode 2025-2029.
“Hasil pertemuan ini akan dijadikan sebagai dasar perencanaan pembangunan jangka menengah daerah, guna meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar daerah di Sumatera,” ujar Agus Sunaryo. Selain itu, Forum Komunikasi yang melibatkan berbagai lembaga seperti Bappeda, Dinas Komunikasi dan Informatika, BPS, Kantor Perwakilan Bank Indonesia, dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan juga berkomitmen untuk melaksanakan kajian mendalam dan memberikan masukan dalam perencanaan pembangunan sosial ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, Gubernur Al Haris berharap agar seluruh provinsi di Sumatera dapat bekerja sama untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya berfokus pada peningkatan angka PDRB, tetapi juga memastikan inklusivitas dan keberlanjutan demi masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Sumatera. (ags)