JAMBI (SR28) – Gubernur Jambi Al Haris memperjuangkan Bandara Depati Parbo di Kabupaten Kerinci untuk bisa dipergunakan sebagai penerbangan haji.
“Kasihan, orang kami Kerinci naik bus ke Jambi, kemudian naik pesawat, baru terbang haji. Kami sudah usulkan ke Pak Menteri untuk dilakukan perpanjangan runway bandara agar bisa didarati pesawat berbadan besar,” kata Haris saat memberikan sambutan dalam acara pengukuhan Pengurus BMKJ Jawa Barat dan HKKN Jawa Barat periode 2022-2027 di Auditorium Badan Geologi Jl Diponegoro, Kota Bandung.
Menurut Gubernur Jambi Haris, selain bisa melayani penerbangan haji langsung ke Jeddah, Bandara Kerinci juga bisa menjadi pendukung pengembangan pariwisata.
“Bandara ini bisa juga menjadi pendukung infrastruktur ketika nanti Geosite Kerinci menjadi Geopark Nasional,” katanya.
Hadir dalam acara pengukuhan Badan Musyawarah Keluarga Jambi (BMKJ) Jabar dan Himpunan Keluarga Kerinci Nasional (HKNN) Jabar tokoh provinsi Jambi di Jabar Herman Muchtar, Ketua BMKJ Nasional/Ketua PB HKNN Syafril Nursal, Ketua BMKJ Jabar Ediar Usman, Ketua HKNN Jabar AKBP Zul Asmi, dan Kepala Kesbangpol Jawa Barat Iip Hidayat.
Sempat Berhenti Operasi Karena Pandemi
Bandara Depati Parbo di Kabupaten Kerinci akan beroperasi kembali pada tahun ini, setelah sempat berhenti beroperasi akibat pandemi Covid-19.
Kepala Bandara Depati Parbo Kerinci, Parel Parepar Lumbar Tobing mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan operator penerbangan PT Wings Abadi di Jambi.
Meminta, agar biasa kembali melayani rute penerbangan dari Kerinci-Muara Bungo dan Jambi maupun sebaliknya.
‘’Dari hasil koordinasi kami tersebut, pihak operator penerbangan masih mengkaji kesiapan pesawat yang akan terbang ke Kabupaten Kerinci serta kepastian jumlah penumpang yang nantinya akan menggunakan transportasi udara ini,’’ kata Parel, belum lama ini.
Kerinci merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi yang memiliki potensi pariwisata cukup besar.
Selain kawasan pegunungan Kerinci yang selama ini menjadi daya tarik wisatawan, juga masih banyak destinasi lainnya.
Apalagi Kerinci memiliki bandara Depati Parbo sehingga bisa menjadi modal besar untuk memajukan wisata di Kerinci.
Untuk itu keberadaan bandara menjadi sangat penting. Kondisi ini yang mendorong semua pihak, menginginkan adanya pengembangan bandara Kerinci bisa lebih cepat selesai.
Penerbangan Maskapai Garuda Indonesia
Anggota DPR RI daerah pilih Jambi A Bakri mengatakan pada tahun 2022 seharusnya Bandara Depati Parbo sudah bisa didarati oleh maskapai Penerbangan Garuda dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.
“Target di tahun 2022 Bandara Depati Parbo Kerinci sudah didarati Garuda. Saat itu seharusnya nama bandara Kerinci terdengar dan tercantum di jadwal penerbangan Bandara Soekarno Hatta,” kata Anggota Komisi V DPR RI ini.
Dijelaskan A Bakri Pemerintah telah mengalokasikan dana yang bersumber dari APBN untuk pengembangan bandara di Kabupaten Kerinci.
Sejak tahun 2020 pengembangan bandara tersebut telah dimulai, namun pengembangan bandara tersebut terkendala pembebasan lahan yang hingga saat ini belum tuntas.
“Harapan kita permasalahan lahan ini dapat diselesaikan Pemkab Kerinci secepatnya agar pengembangan bandara dapat berjalan sesuai dengan target,” kata A Bakri.
Sementara itu, Wakil Bupati Kerinci Ami Taher mengatakan pada tahun 2020 pembebasan lahan untuk pengembangan bandara di Kabupaten Kerinci telah direalisasikan.
Dimana pembebasan lahan yang dimaksud di peruntukan untuk areal jalan menuju apron.
“Kita belum sempat klarifikasi dengan A Bakri, untuk lahan tidak ada masalah lagi. Pada tahun 2021 ini perencanaan untuk pembangunan apron,” kata Ami Taher.
Menurut Ami Taher, pembangunan jalan yang dilakukan tersebut merupakan pembangunan tahap pertama. Selanjutnya akan dilakukan peningkatan sekaligus dengan pembangunan apronnya. (Agus/Sidik)