MERANGIN – Bupati Merangin H Al Haris terus berupaya membuka desa-desa terisolir, dengan mambangun ruas jalan dan jembatan-jembatan yang bisa dilalui kendaraan roda empat.
Bersama Kepala Dinas PU-PR Merangin Aspan dan Asisten II Setda Merangin Mardansyah Saidi serta Ketua Komisi III DPRD Merangin Mulyadi, pada Senin (12/6) bupati meninjau proyek fisik pembangunan jembatan di Desa Sepantai dan Desa Pulau Bayur Kecamatan Muara Siau.
‘’Jadi pada 2019 lalu kita ada membangun tiga jembatan gantung yang bisa dilalui kendaraan roda empat. Ini sangat penting untuk membuka keterisoliran desa di Kabupaten Merangin yang wilayahnya luas dan banyak desanya,’’ujar Bupati.
Pembangunan jembatan itu lanjut bupati, akan merubah status desa terisolir menjadi desa tidak terisolir. Bupati berupaya bagaimana jalan-jalan dan jembatan menuju desa-desa menjadi bagus.
‘’Kalau jalan dan jembatannya bagus, tentu masyarakat dengan mudah bisa mengangkut hasil pertaniannya ke pasar, sehingga bisa meningkatkan perekonomian keluarganya,’’harap Bupati.
Diakui bupati dari 205 desa di Kabupaten Merangin, tinggal Desa Air Liki Kecamatan Tabir Barat yang belum bisa dimasuki kendaraan roda empat. Namun berbagai upaya sedang dilakukan.
‘’Izin pembukaan jalan ke Desa Air Lili itu sedang dalam proses, karena harus melewati hutan lindung TNKS. Mudah-mudahan izin itu segera keluar, sehingga pembukaan jalan bisa cepat dikerjakan,’’jelas Bupati.
Menyinggung kendala apa yang dialami dalam membuka keterisoliran desa? Dijelaskan bupati untuk Desa Air Liki jelas masalah izin ke TNKS. Sedangkan kendala untuk desa lainnya cuaca ekstrim.
‘’Ketika cuaca ekstrim, jelas membuat pekerjaan jadi tertunda, sedangkan waktu kontrak terus berjalan. Untuk itu pada 2020 ini kita mempercepat kontrak kerjanya, sehingga disaat cuaca sedang baik pekerjaan bisa lancar dilakukan,’’terang Bupati.