KUALA TUNGKAL (SR28) – Masyarakat Melayu Kabupaten Tanjung Jabung Barat ) Provinsi Jambi kamis (21/09/23) melalui Himpunan Keluarga Melayu (HKM) Kabupaten Tanjab Barat kini juga bersatu menggelar aksi solidaritas terkait penggusuran masyarakat melayu Kampung Lama Pulau Rempang dan Galang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Batam.
Aksi solidaritas tersebut dilaksanakan di Gedung Balai Adat Tanjab Barat,juga dihadiri para Tokoh-Tokoh Masyarakat Melayu Tanjab Barat serta Ormas-Ormas Melayu yang ada di Tanjab Barat.
Ketua HKM, Drs H. Azwar, MM saat bacakan pernyataan sikap Peduli Rempang-Galang Kepri Batam menyampaikan,” Bahwa secara histori masyarakat melayu adalah yang selalu menjalin kebersamaan bersama suku lainnya. Namun sejak adanya penolakan dari masyarakat Melayu Kampung Tua Rempang Galang terkait masalah relokasi karena akan dibangun proyek strategis nasional Eco city dan Pabrik Kaca yang menimbulkan aksi penolakan dan solidaritas di mana-mana,” papar Ketua HKM.
Lanjut Azwar,” apabila tidak ditangani dengan arif dan bijaksana dikhawatirkan akan menimbulkan keriuhan yang berkepanjangan.
“Tuah Sakti Hambe Negeri, Esa Hilang Dua Terbilang Patah Tumbu Hilang Berganti, Takkan Melayu Hilang di Bumi,” teriak Azwar dengan lantan dan Masyrakat Melayu Kabupaten Tanjab Barat seraya memberikan semangat kepada Saudara yang ada di Rempang Galang Kepri Riau Batam.
Azwar juga membacakan 5 Pernyataan Sikap HKM Tanjabbar. “Diantaranya Menolak relokasi atau penggusuran masyarakat melayu di 16 titik Kampung Tua, di Pulau Rempang Galang, Meminta DPR-RI melaksanakan fungsi pengawasan agar investasi dapat mensejahterakan rakyat tanpa menghilangkan nilai-nilai Kearifan Lokal, Meminta Presiden-RI menghentikan relokasi dan mengembalikan hak-hak masyarakat Kampung Tua Rempang Galang, Meminta APH tidak melakukan tindakan refresif dan membebaskan masyarakat yang di tangkap,Memulai DPRD Kab.Tanjung Jabung Barat untuk meneruskan pernyataan sikap ini kepada pihak-pihak terkait,” tegasnya. (Sabri)