Jokowi Curhat Soal Istana Bogor-Jakarta, Dibayangi Bau-bau Kolonial

  • Bagikan
Jokowi berpidato di hadapan Kepala Daerah. Dok. Instagram Jokowi

IKN (SR28) – Presiden Joko Widodo menyoroti sejarah Istana Kepresidenan Jakarta dan Bogor, yang masih kental dengan nuansa kolonial peninggalan Belanda. Dalam pidatonya di hadapan ratusan kepala daerah di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Selasa (13/8/2024), Presiden Jokowi menyebutkan bahwa Istana Negara Jakarta pernah dihuni oleh pemerintah kolonial pada masa Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten, sedangkan Istana Merdeka Jakarta dihuni oleh Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge, dan Istana Kepresidenan Bogor oleh Gubernur Jenderal GW Baron van Imhoff.

“Jadi bau-bau kolonial selalu saya rasakan. Setiap hari dibayang-bayangi,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengungkapkan keinginannya agar Indonesia memiliki gedung Istana Negara yang benar-benar mencerminkan produk karya anak bangsa. Pembangunan Istana di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur adalah wujud dari cita-cita tersebut.

Menurut Presiden, Indonesia harus menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa ini mampu membangun ibu kota sesuai dengan keinginan dan rancangan sendiri, meski prosesnya memerlukan waktu yang tidak sebentar.

Proyek pembangunan IKN sendiri dimulai pada tahun 2021-2022, dan diperkirakan akan memakan waktu 10-15 tahun hingga selesai. “Jadi masih sangat panjang,” kata Presiden Jokowi.

Hingga kini, progres pembangunan keseluruhan IKN baru mencapai sekitar 20 persen. Beberapa titik penting di kawasan inti, seperti Istana Presiden, Wakil Presiden, dan kantor-kantor Kementerian, masih dalam tahap pembangunan.*

  • Bagikan