JAMBI (SR28) – Tahun 2021 ditutup dengan kondisi pandemi yang mulai teratasi. Bahkan, di Provinsi Jambi, jumlah kasus terkonfirmasi covid-19 berangsur turun sejak pertengahan bulan Juli sampai dengan awal bulan Oktober, selanjutnya kasus terus berada pada level di bawah 4 kasus per hari. Kabar baik dari sisi kesehatan tersebut diikuti pula dengan kabar membanggakan dari segi ekonomi, salah satunya yaitu pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi di Triwulan III tahun 2021 yang mencatatkan angka 5,91% (yoy). Pertumbuhan ekonomi yang sempat mengalami kontraksi di 2020 sebagai dampak pandemi Covid-19, kini mulai tumbuh kembali seiring dengan pelonggaran kebijakan PPKM dan meningkatnya aktivitas dan mobilitas masyarakat.
Mendukung pemulihan ekonomi dan sosial, APBN sebagai instrumen utama pemerintah hadir dengan berbagai kebijakan yang senantiasa berpihak kepada masyakarat. APBN tahun 2021 difokuskan salah satunya untuk memberikan perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi. Program-program unggulan serta insentif terus diberikan agar roda perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat terus berputar.
- Capaian Penerimaan
Sampai dengan akhir tahun 2021, APBN di Provinsi Jambi berhasil mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp5,8T yang terdiri dari PPH sebesar Rp2,9T, PPN sebesar Rp2,7T, PBB sebesar Rp316,3M, dan sebesar Pajak Lainnya sebesar Rp91,3 Juta. Penerimaan pajak tersebut paling banyak dipengaruhi oleh kenaikan harga sawit dan batu bara.
Sementara itu, penerimaan yang berhubungan dengan bea dan cukai juga mencatatkan hasil yang baik. Capaian tahun 2021 sebesar Rp571,7M tumbuh sebesar 291,62% dibandingkan dengan capaian pada tahun 2020. Capaian tersebut menandakan bea dan cukai Jambi mampu meralisasikan penerimaan sebesar 867,2% dari target sebesar Rp65,9M. Adapun penerimaan tersebut terdiri dari bea masuk sebesar Rp8,2M serta bea keluar sebesar Rp563,5M.
Penerimaan dari PNBP berhasil terealisasi Rp725,6M atau sebesar 222,9% dari target yang ditetapkan. Realisasi tersebut berasal dari PNBP lainnya sebesar Rp212,3M serta PNBP yang berasal dari BLU sebesar Rp513,3M. Beberapa satuan kerja yang berhasil melaksanakan realisasi PNBP tertinggi adalah Ditlantas Polda Jambi sebesar Rp80,0M, UIN STS Jambi sebesar Rp73,5M, serta Poltekkes Jambi sebesar Rp17,3M.
- Realisasi Belanja
Belanja APBN sebagai instrumen pemulihan ekonomi telah bekerja keras dan berhasil mendukung kebijakan pemerintah dalam menyelamatkan perekonomian, sosial, sekaligus kesehatan. Sampai dengan akhir tahun 2021, di Provinsi Jambi telah direalisasikan belanja sebesar Rp21,2T yang terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp6,9T dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp14,3T. Realisasi belanja APBN tersebut tumbuh sebesar 5,0% dari tahun sebelumnya.
BPP yang telah direalisasikan tersebut beberapa di antaranya merupakan pembangunan unggulan di Provinsi Jambi yang hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, yaitu di antaranya:
- Pembangunan Jembatan Merangin (83 meter) realisasi sebesar Rp24,9M
- Pembangunan Daerah Irigasi Batang Asai dengan realisasi sebesar Rp227,5M
- Rumah Susun Univ. Muhammadiyah dengan realisasi sebesar Rp10,8M
Selain pembangunan infrasturktur, APBN di Provinsi Jambi juga digunakan untuk membiayai pengembangan daerah wisata komplek Candi Muarajambi serta sebelas (11) danau wisata di lima (5) kabupaten/kota.
- Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional
Selain melalui belanja pemerintah pusat serta transfer ke daerah dan dana desa, seperti halnya tahun 2020, pemerintah dalam menghadapi pandemi di tahun 2021 juga telah memberi insentif melalui belanja penanganan covid dan pemulihan ekonomi nasional dan telah direalisasikan sebesar Rp2,3T. Belanja tersebut terdiri dari empat (4) klaster PC PEN yaitu Kesehatan, Perlinsos, Program Prioritas dan Dukungan UKM dan Korporasi yang masing-masing telah direalisasikan sebesar Rp272M, Rp1.303,7M, 575,5M, serta Rp189,2M.
Perlindungan sosial yang menyasar langsung kepada masyarakt, yaitu terdiri dari Bansos PKH, Bansos Sembako, Bansos Tunai, Kartu Prakerja, BLT Dana Desa, BSU, serta Bantuan Internet memiliki porsi realisasi paling besar meskipun realisasi Bansos PKH, Bansos Sembako, dan Bansos Tunai tersebut masih menunggu konfirmasi rincian lokasi provinsi pencairan pada triwulan IV. Jumlah yang besar tersebut menandakan keseriusan pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial di tengah kondisi yang tidak menentu ini. Selain itu, klaster dukungan UMKM juga menjadi highlight dalam pemulihan ekonomi nasional kali ini. Bantuan langsung kepada PKL-Warung yang direalisasikan sebagai upaya menanggulangi dampak terhambatnya perekonomian akibat penerapan PPKM level 4 di kota Jambi dengan total sebanyak 6.200 penerima.
Anggaran yang telah disalurkan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan dengan seefektif mungkin agar dapat memberikan dampak yang berarti bagi kemajuan Provinsi Jambi. Selain itu, diharapkan besarnya APBN yang disalurkan untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional benar-benar akan dapat membawa Provinsi Jambi pulih dari dampak yang ditimbulkan oleh Pandemi Covid-19 baik dari sisi kesehatan, ekonomi, maupun sosial.