SR28JAMBINEWS.COM, JAMBI – Lebaran selalu identik dengan perayaan penuh kegembiraan, berkumpul bersama keluarga, serta menyantap berbagai hidangan lezat. Salah satu hal yang tidak boleh terlupakan saat merayakan Idul Fitri adalah kue-kue khas yang disajikan. Setiap daerah di Indonesia memiliki kue Lebaran yang unik dan berbeda, termasuk Jambi yang terkenal dengan kekayaan kuliner tradisionalnya. Jika sedang mencari referensi untuk menyiapkan kue Lebaran yang berbeda dan menggugah selera, beberapa kue khas Jambi bisa menjadi pilihan tepat untuk merayakan hari kemenangan ini.
Dalam artikel ini, akan dibahas aneka kue Lebaran khas Jambi yang layak menjadi referensi saat menyiapkan hidangan di rumah pada Idul Fitri mendatang. Kue-kue tersebut adalah Lempok Durian, Lemang, Semprong, dan Kacang Sembunyi. Masing-masing memiliki rasa yang khas, serta cerita dan tradisi yang melatarbelakanginya.
1. Lempok Durian
Lempok durian adalah salah satu kue khas Jambi yang paling terkenal dan menjadi favorit banyak orang, terutama saat Lebaran. Lempok durian terbuat dari durian yang dicampur dengan santan, gula merah, dan tepung ketan. Proses pembuatan lempok durian cukup panjang, tetapi hasilnya sangat memuaskan. Kue ini memiliki rasa yang manis, gurih, dan pastinya kental dengan rasa durian yang lezat.
Sejarah dan Asal-usul Lempok Durian
Durian memang dikenal sebagai “raja buah” di Indonesia, dan di Jambi, durian sangat melimpah di musim tertentu. Lempok durian merupakan salah satu cara orang Jambi untuk mengolah durian menjadi makanan yang awet dan bisa dinikmati dalam waktu yang lama. Lempok durian biasanya disajikan dalam bentuk padat dengan warna kuning keemasan yang menggoda selera. Kue ini sangat cocok disajikan saat Lebaran, baik sebagai camilan atau hidangan penutup setelah makan besar.
Cara Membuat Lempok Durian
Bahan utama untuk membuat lempok durian adalah durian, santan, gula merah, dan tepung ketan. Proses pembuatan dimulai dengan menumbuk durian hingga halus, lalu mencampurkannya dengan santan, gula merah, dan tepung ketan. Campuran ini kemudian dimasak dalam wajan hingga kental dan bisa dipadatkan. Setelah itu, lempok durian dimasukkan ke dalam cetakan untuk membentuknya. Kue ini memiliki tekstur yang kenyal dan lembut, serta rasa durian yang begitu kuat.
Kelezatan Lempok Durian
Lempok durian memiliki rasa yang manis, gurih, dan sedikit lengket. Kombinasi antara santan yang kental dan durian yang matang sempurna memberikan rasa yang tak terlupakan. Bagi pencinta durian, kue ini adalah surga dunia. Selain itu, lempok durian juga sangat cocok untuk dijadikan camilan sepanjang hari Lebaran, karena rasanya yang khas dan memanjakan lidah.
2. Lemang
Lemang adalah salah satu makanan khas Jambi yang sering disajikan saat perayaan Lebaran. Meskipun lemang lebih dikenal sebagai makanan tradisional dari daerah Sumatera lainnya, namun di Jambi, lemang juga menjadi hidangan favorit yang wajib ada saat Lebaran. Lemang terbuat dari beras ketan yang dimasak dalam bambu dengan santan, sehingga menghasilkan nasi ketan yang harum dan lezat. Selain itu, lemang juga sering disajikan bersama dengan rendang atau lauk pauk lainnya.
Sejarah Lemang di Jambi
Lemang merupakan makanan tradisional yang berasal dari budaya Melayu. Di Jambi, lemang sudah dikenal sejak zaman dulu dan menjadi bagian dari tradisi kuliner masyarakat setempat. Biasanya, lemang dimasak secara bersama-sama dalam jumlah besar, terutama pada saat acara-acara besar seperti Lebaran, pernikahan, atau pesta adat. Lemang menjadi simbol kebersamaan, karena proses pembuatannya yang melibatkan banyak orang.
Proses Pembuatan Lemang
Pembuatan lemang diawali dengan menyiapkan bambu yang telah dibersihkan, kemudian mengisinya dengan beras ketan yang sudah dicampur dengan santan. Setelah itu, bambu tersebut dibakar dengan api kecil selama beberapa jam hingga nasi ketan matang dan menghasilkan aroma harum yang menggoda. Setelah matang, lemang dikeluarkan dari bambu dan siap disajikan.
Kelezatan Lemang
Lemang memiliki tekstur yang kenyal dan sedikit lengket, dengan rasa gurih yang berasal dari santan yang meresap ke dalam ketan. Rasanya yang lezat sangat cocok dipadukan dengan rendang atau lauk pauk lainnya, menjadikannya hidangan yang lengkap dan memuaskan. Lemang juga memiliki aroma yang khas karena dimasak dalam bambu, memberikan sensasi makan yang berbeda dibandingkan dengan nasi ketan biasa.
3. Semprong
Semprong adalah salah satu kue tradisional khas Jambi yang sering dijumpai saat Lebaran. Kue ini memiliki bentuk menyerupai corong atau kerucut, dengan tekstur yang renyah dan rasa manis yang nikmat. Semprong terbuat dari adonan tepung terigu, telur, gula, dan sedikit daun pandan untuk memberikan aroma harum. Setelah adonan dihaluskan, kue ini digoreng dan dibentuk dalam cetakan kerucut.
Sejarah dan Asal-usul Semprong
Semprong adalah salah satu kue yang sudah ada sejak lama di daerah Melayu, termasuk di Jambi. Semprong biasanya dibuat dalam jumlah besar saat perayaan Lebaran atau acara adat, karena kue ini memiliki daya tarik yang kuat bagi banyak orang. Proses pembuatan semprong yang cukup sederhana menjadikannya mudah untuk diproduksi dalam jumlah banyak, sementara rasa renyah dan manisnya sangat cocok untuk menemani hari raya.
Proses Pembuatan Semprong
Untuk membuat semprong, pertama-tama campurkan tepung terigu, telur, gula, dan daun pandan dalam wadah hingga menjadi adonan yang halus. Setelah itu, tuangkan adonan ke dalam cetakan semprong yang telah dipanaskan, kemudian goreng hingga kue berwarna keemasan. Setelah digoreng, semprong diangkat dan dibentuk dalam bentuk kerucut, lalu didinginkan hingga kering. Kue ini memiliki tekstur yang sangat renyah dan bisa bertahan lama jika disimpan dengan benar.
Kelezatan Semprong
Semprong memiliki rasa yang manis dan gurih, dengan tekstur yang sangat renyah di luar dan sedikit lembut di dalam. Rasanya yang ringan membuat semprong menjadi camilan yang sempurna untuk menemani suasana Lebaran. Kue ini biasanya disajikan dalam wadah besar agar bisa dinikmati oleh seluruh keluarga.
4. Kacang Sembunyi
Kacang sembunyi adalah camilan tradisional khas Jambi yang sering disajikan saat Lebaran. Kue ini terbuat dari adonan tepung terigu yang dibalut dengan kacang tanah yang digoreng hingga renyah. Bentuk kacang sembunyi mirip dengan bola-bola kecil, dan ketika digigit, akan menemukan kacang tanah di dalamnya. Kacang sembunyi adalah camilan gurih yang sangat populer di Jambi, terutama saat perayaan Lebaran.
Sejarah Kacang Sembunyi
Kacang sembunyi memiliki nama yang unik karena di dalam kue ini terdapat kejutan kacang tanah yang tersembunyi. Nama “sembunyi” sendiri menggambarkan sifat kacang yang tersembunyi di dalam adonan tepung. Kue ini sangat disukai oleh banyak orang karena rasanya yang gurih dan renyah, serta cara membuatnya yang sederhana namun lezat. Biasanya, kacang sembunyi disajikan dalam wadah besar agar dapat dinikmati oleh banyak orang saat berkumpul.
Proses Pembuatan Kacang Sembunyi
Untuk membuat kacang sembunyi, pertama-tama campurkan tepung terigu dengan bahan-bahan lainnya, lalu bentuk adonan menjadi bola-bola kecil. Letakkan kacang tanah di dalam bola adonan tersebut, dan rapatkan. Setelah itu, bola-bola adonan digoreng hingga kecokelatan dan matang. Hasilnya adalah camilan gurih dengan kacang tanah yang renyah di dalamnya.
Kelezatan Kacang Sembunyi
Kacang sembunyi memiliki rasa gurih yang nikmat, dengan tekstur renyah di luar dan kacang tanah yang lezat di dalam. Kue ini sangat cocok dinikmati sebagai camilan saat berkumpul bersama keluarga atau tamu, karena rasa gurihnya yang pas dan tidak membuat eneg.
Kesimpulan
Kue Lebaran khas Jambi seperti lempok durian, lemang, semprong, dan kacang sembunyi merupakan pilihan yang tepat untuk menambah keberagaman hidangan di meja makan saat merayakan Idul Fitri. Keempat kue tersebut memiliki rasa yang khas dan menggugah selera, serta mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi kuliner Jambi yang patut dilestarikan.
Dengan menyajikan kue-kue ini, tidak hanya menikmati kelezatannya, tetapi juga turut merayakan kekayaan kuliner yang dimiliki oleh Indonesia. Jadikanlah kue Lebaran khas Jambi sebagai bagian dari perayaan Lebaran mendatang, dan nikmati kebersamaan dengan keluarga sambil menyantap hidangan yang penuh makna.