JAMBI (SR28) – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Jambi mendatangi kantor gubernur untuk menyuarakan pendapat tentang ketegasan pemerintah Provinsi Jambi dalam menangani permasalahan angkutan batu bara yang sudah mulai meresahkan masyarakat, Senin (8/11).
Dengan mengerahkan puluhan masa HMI ini sempat mencoba menerobos masuk ke dalam kantor gubernur hingga hampir terjadi kericuhan antara mahasiswa dan polisi di lapangan.
Beruntung keadaan berhasil di redam setelah melewati beberapa proses diskusi yang cukup panjang, sampai perwakilan dari pihak Pemprov Jambir turun menemui mahasiswa yaitu bapak Sudirman selaku Sekda Provinsi Jambi.
Sekda temui para mahasiswa guna mendiskusikan hal tersebut. Sekda juga mengungkapkan untuk permasalahan jam operasional batu bara pihaknya belum bisa memastikan karena menurut keterangan Sekda orang-orang yang bekerja disana juga merasa waktu operasional yang telah di tetapkan oleh Pemda Jambi itu masih kurang yaitu dari pukul 18:00 WIB sampai jam 5:00 WIB.
“Untuk pengawasannya sendiri kami dari pihak Pemda Jambi sudah menyiapkan 37 titik untuk memantau jalan yang bakal di lintasi oleh para pekerja batu bara tersebut,” ujar Sekda.
“Untuk jam operasional kami tidak bisa memberikan kepastian soalnya selama setahun belakangan banyak sekali pekerja batu bara yang mengeluhkan akan jam operasional yang menurut mereka masih kurang, sedangkan untuk pengawasan nya sendiri kami dari Pemda sudah memasang CCTV di 37 titik yang bakal di tempuh ataupun di lewati oleh para sopir batu bara tersebu,” tegasnya. (Agus/Tim Liputan: Zidan/Reza)