Momen Haru Paus Fransiskus Cium Tangan Imam Besar Nassarudin Umar

  • Bagikan
Nassarudin Umar mengecup kening Paus Fransiskus sebanyak dua kali—sebuah gestur yang melambangkan penghormatan dan kasih sayang. Tak hanya itu, Paus Fransiskus kemudian membalasnya dengan mencium tangan Nassarudin beberapa kali.

JAKARTA (SR28) – Kamis, 5 September 2024, menjadi hari yang penuh makna di Masjid Istiqlal Jakarta ketika Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nassarudin Umar, menandatangani ‘Deklarasi Bersama Istiqlal 2024: Meneguhkan Kerukunan Umat Beragama untuk Kemanusiaan’.

Acara ini tak hanya menjadi simbol penting dalam memperkuat hubungan lintas agama di Indonesia, tetapi juga menyajikan momen keakraban yang tak terlupakan antara dua pemuka agama terkemuka.

Kunjungan Bersejarah Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal

Setelah melakukan serangkaian kunjungan kenegaraan, termasuk pertemuan dengan Presiden di Istana Merdeka pada Rabu 4 September 2024, Paus Fransiskus melanjutkan perjalanannya dengan mengunjungi Masjid Istiqlal keesokan harinya. Dalam kunjungannya ke masjid terbesar di Asia Tenggara itu, Paus tidak hanya melihat-lihat keindahan arsitektur masjid, tetapi juga menyempatkan diri untuk meninjau Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, sebagai simbol harmonisnya hubungan antarumat beragama di Indonesia.

Momen Akrab: Ciuman Kening dan Tangan sebagai Lambang Persaudaraan

Momen paling mengharukan terjadi setelah kedua tokoh agama ini menandatangani Deklarasi Istiqlal bersama tokoh-tokoh lintas agama lainnya. Paus Fransiskus dan Nassarudin Umar, yang sebelumnya terlihat penuh hormat dalam pertemuan formal, menunjukkan keakraban yang menyentuh hati.

Saat hendak berpisah, Nassarudin Umar mengecup kening Paus Fransiskus sebanyak dua kali, sebuah gestur yang melambangkan penghormatan dan kasih sayang. Tak hanya itu, Paus Fransiskus kemudian membalasnya dengan mencium tangan Nassarudin beberapa kali. Tindakan sederhana namun mendalam ini mencerminkan persaudaraan sejati yang melampaui batas agama dan budaya, sebuah pesan kuat untuk dunia tentang pentingnya dialog dan kedamaian.

Nassarudin Umar menuturkan, “Ini adalah momen bersejarah bagi Indonesia, melihat dua pemimpin agama besar berbagi pesan kerukunan. Ini bukan hanya tentang simbolisme, tetapi tentang tindakan nyata dalam menjaga harmoni dan kedamaian.”

Deklarasi Istiqlal: Komitmen untuk Kerukunan dan Kemanusiaan

Deklarasi Istiqlal yang ditandatangani pada hari itu bertujuan untuk mempertegas komitmen umat beragama dalam menjaga kerukunan dan mendukung nilai-nilai kemanusiaan. Tokoh-tokoh lintas agama yang hadir memberikan pernyataan bersama mengenai pentingnya persatuan di tengah-tengah perbedaan. Deklarasi ini diharapkan menjadi landasan kuat untuk mempererat hubungan antaragama di Indonesia dan di seluruh dunia.

Dalam pidatonya, Paus Fransiskus menyampaikan pesan yang penuh harapan, “Persaudaraan antaragama adalah fondasi yang kokoh bagi perdamaian dunia. Indonesia telah menunjukkan bagaimana perbedaan dapat menjadi kekuatan untuk bersatu, dan saya berharap pesan ini dapat menginspirasi negara lain.”

Setelah acara penandatanganan, Paus Fransiskus menerima cenderamata berupa miniatur Masjid Istiqlal dan Koin Persahabatan yang diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki. Paus Fransiskus tampak sangat tersentuh oleh pemberian tersebut, yang menjadi simbol persahabatan antara agama Islam dan Katolik di Indonesia.

Tidak berhenti di situ, momen tersebut diakhiri dengan sesi foto bersama. Paus Fransiskus, Nassarudin Umar, dan para tokoh bangsa serta agama lainnya berfoto dengan senyum lebar, memperlihatkan kehangatan hubungan yang terjalin. Paus juga sempat memberikan kantong kecil berwarna merah-putih kepada Saiful Rahmat Dasuki, yang diinterpretasikan sebagai tanda persahabatan dan solidaritas.*

  • Bagikan