Kota Jambi (SR28) – Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Eko Prasetyanto Purnomo Putro mengajak aparatur desa untuk membuat kemajuan di desa-desa.
Hal ini penting supaya desa menjadi sentra ekonomi dan tidak ditinggalkan oleh generasi mudanya. Eko mengungkapkan hal ini ketika membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa angkatan keempat, di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Selasa (03/10/2023).
Pelatihan ini bagian Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD). Program ini kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia (World Bank).
“Mari buat kemajuan. Program 4 hari ini jadi pemicu, tapi selanjutnya terserah bapak dan ibu, bagaimana dan ke arah mana kemajuan ini akan dibawa,” katanya.
Menurutnya, transfer dana yang besar ke desa bisa digunakan untuk membuat kemajuan di desa. Kondisi saat ini, kata Eko, berbeda dengan di masa lalu, dimana dana desa yang minim. Di masa lalu, anggaran desa hanya sekitar Rp 50 juta. Sementara saat ini, desa mendapatkan anggaran yang cukup besar. Selain itu, teknologi digital yang ada saat ini juga mempermudah para aparatur desa untuk mendapatkan berbagai informasi yang berguna guna mendorong kemajuan di desa masing-masing.
“Teknologi sudah memungkinkan. Lihat desa-desa yang maju. Kunjungi, studi banding, ATM. Dulu tidak ada anggaran, sekarang kurang apa? Jadi tinggal komitmen kita saja, ” paparnya.
Direktur Fasilitasi LKAD, PKK, dan Posyandu Chaerul Dwi Sapta menambahkan, pelatihan ini dilaksanakan selama 8 minggu di 33 provinsi, sejak minggu ke-3 bulan September hingga minggu ke-2 bulan November 2023.
“Dan saat ini telah memasuki angkatan keempat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan data National Management Concultant (NMC), sampai saat ini 21.190 peserta telah dilatih dari target 133.832 (16%) secara nasional. Sedangkan, jumlah desa yang telah dilatih mencapai 5.576 desa dari target 33.458 desa (17%).
Untuk diketahui, acara seremonial pembukaan pelatihan angkatan keempat dilaksanakan di Kota Bandar Lampung, dan diikuti secara virtual serentak di seluruh provinsi di Indonesia. Hingga memasuki gelombang ketiga ini , di pelatihan aparatur desa di provinsi Jambi telah diikuti oleh 432 desa (*)