Pemkot Jambi Perkuat Sinergi Lintas Sektor dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting

  • Bagikan

SR28JAMBINEWS.COM, JAMBI – Pemerintah Kota Jambi terus menunjukkan komitmennya dalam menurunkan angka stunting melalui koordinasi lintas sektor. Salah satu upaya konkret dilakukan melalui Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) Tahun 2025, yang digelar di Aula Bappeda Kota Jambi, Telanaipura, pada Kamis pagi, 19 Juni 2025.

Rakor tersebut secara resmi dibuka oleh Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, S.E., M.A., dan dihadiri oleh Kasubbid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Jambi, Ade Irwansyah, serta Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Fahmi, yang turut menjadi narasumber.

Dalam kegiatan tersebut, Ade Irwansyah menyampaikan pentingnya penguatan peran TP3S di tingkat provinsi, sementara Fahmi memaparkan data terkini terkait prevalensi stunting di Kota Jambi serta tantangan dan strategi penanganannya.

Forum ini juga menghadirkan sesi diskusi interaktif yang melibatkan berbagai elemen penting, termasuk Forkopimda, perangkat daerah, camat dan lurah, tenaga kesehatan, koordinator dan petugas lapangan KB, serta perwakilan Pokja Kampung KB dan mitra strategis lainnya. Diskusi ini menjadi wadah untuk menyelaraskan strategi operasional, membahas hambatan di lapangan, dan mencari solusi tepat sasaran.

Baca:  Wali Kota Jambi Serahkan Santunan Kematian BPJS ke Keluarga Petugas Haji yang Wafat di Mekah

Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, menegaskan bahwa kolaborasi aktif dari semua pemangku kepentingan sangat diperlukan, dengan mengedepankan dua pendekatan utama: intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Ia menekankan pentingnya data yang valid dan faktual dari lapangan untuk mendukung perumusan kebijakan yang efektif dan sesuai kebutuhan masyarakat.

Diza juga menambahkan bahwa penanganan stunting tidak bisa hanya difokuskan pada aspek kesehatan, tetapi harus mencakup akses terhadap air bersih, sanitasi layak, serta perbaikan kondisi lingkungan. Semangat gotong royong dinilai menjadi fondasi penting dalam pelaksanaan intervensi sensitif.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kedua bentuk intervensi tersebut memerlukan kerja sama konkret dari seluruh pihak yang tergabung dalam skema 8 aksi konvergensi penurunan stunting. Pemerintah Kota Jambi juga terus melanjutkan program-program yang telah berjalan dengan baik, termasuk inisiatif “Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting” (BBAAS) yang melibatkan masyarakat dan pejabat daerah dalam mendampingi keluarga berisiko.

Baca:  Antisipasi Bencana, Wali Kota Jambi MaulanaTekankan Mitigasi dan Respons Cepat

Diza menegaskan bahwa komitmen Pemerintah Kota Jambi tercermin dalam dokumen strategis daerah seperti RPJPD 2025–2045 dan RPJMD 2025–2029, yang secara jelas menargetkan penurunan stunting secara bertahap dan berkelanjutan. Ia juga menyampaikan bahwa selama periode 2021 hingga 2024, angka stunting berhasil ditekan hingga mencapai 10,3 persen, dan target selanjutnya adalah menurunkannya hingga 8 persen.

Rakor ini juga menjadi ajang apresiasi bagi semua peserta yang telah aktif berkontribusi. Diza berharap kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi mampu menghasilkan rumusan kebijakan yang relevan dengan kondisi nyata di lapangan dan berdampak langsung pada penurunan angka stunting.

Sementara itu, Plt. Kepala DPPKB Kota Jambi, M. Jaelani, menyampaikan bahwa tujuan utama dari Rakor TP3S adalah merumuskan langkah nyata dalam penanganan stunting hingga ke tingkat kelurahan, sekaligus membangun komitmen bersama lintas sektor.

Ia juga menjelaskan bahwa hingga Mei 2025, TP3S Kota Jambi telah menyalurkan 562 paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada anak-anak stunting dan keluarga berisiko stunting berdasarkan data EPPGBM. Selain itu, telah dilaksanakan tiga kegiatan Miniloka Karya Stunting di tingkat kecamatan, dari target 10 kali sepanjang tahun.

Baca:  Bedug Fest 2025 Diresmikan Wali Kota Jambi Maulana

Program BBAAS yang melibatkan Polda Jambi juga telah mendistribusikan bantuan makanan tambahan kepada 25 balita, disertai dengan pendampingan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang menyasar calon pengantin, ibu hamil, ibu pascapersalinan, dan anak balita di semua kecamatan.

Sebagai langkah lanjutan, Jaelani menyampaikan bahwa akan dilakukan Bimtek bagi operator dan verifikator aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tingkat kota dan kecamatan melalui sistem Web Bangda.

Kegiatan Rakor TP3S ini ditutup dengan penandatanganan Pernyataan Komitmen Bersama sebagai simbol kuatnya kerja sama antara Pemkot Jambi dan seluruh pemangku kepentingan, mengingat stunting merupakan masalah bersama yang membutuhkan dukungan dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat.

  • Bagikan