JAMBI (SR28) – Pemerintah Provinsi Jambi menyatakan siap mendukung pelaksanaan fase pra investasi proyek pengelolaan Bentang Lahan Berkelanjutan Provinsi Jambi dari BioCF ISFL.
Hal ini diungkapkan Sekda Provinsi Jambi Sudirman dalam kegiatan rapat persiapan pelaksanaan J-SLMP skema penerusan hibah di Jambi (3/11/2021) ,di Swiss Bell Hotel.
Menurut Sekda, ekonomi Jambi tahun 2020 mengalami kontraksi minus 0,46% pada triwulan 2 dan tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi mulai bergerak positif meski baru mencapai 2,52% dan mudah-mudahan pada triwulan 3 yang akan dirilis beberapa hari ke depan dapat lebih meningkat lagi walaupun dibayangi dengan serangan Covid 19 gelombang kedua dan pemberlakuan kebijakan PPKM.
“Sama-sama kita ketahui bahwa sampai saat ini perekonomian Provinsi Jambi masih mengandalkan sektor primer yang berbasis lahan apabila tidak dikelola dengan baik maka ke depan akan terjadi kerusakan hutan dan lahan sehingga dapat menyebabkan bencana alam seperti longsor banjir dan kebakaran yang dapat memicu terjadinya peningkatan emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim,” ungkap Sekda.
Menurut Sudirman, Pemerintah Provinsi Jambi telah melakukan upaya untuk mengantisipasi terjadinya masalah tersebut melalui berbagai kebijakan dengan pengarustamaan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan menuju pembangunan rendah karbon atau ekonomi hijau.
Oleh sebab itu, ungkapnya dengan fasilitasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Bank Dunia Provinsi Jambi mendapat dukungan pendanaan multilateral dari BioCF ISFL sebagai sasaran proyek pengelolaan bentang lahan berkelanjutan atau teenebelle landscape management project.
“Pemerintah Provinsi Jambi mendukung penuh program ini karena sangat sesuai dengan isu strategis dalam RPJMD yaitu daya saing ekonomi dan lingkungan hidup. Sejalan dengan untuk kegiatan hari ini merupakan rangkaian kegiatan CSR yang dapat mendorong pencapaian tujuan pembangunan Provinsi Jambi di atas terutama melalui penyusunan rencana komprehensif rencana tahunan serta penajaman output pada setiap kegiatan yang akan dilaksanakan khususnya pada fase pra investasi dengan skema penerusan hibah,” katanya.
Karena melalui skema penerusan hibah fase pra investasi ini sangat krusial bagi pemerintah Provinsi Jambi karena kinerjanya dapat diukur melalui serapan anggaran yang dapat diklaim dan turunnya emisi gas rumah kaca sesuai target.
“Selain itu kegiatan ini juga sebagai prasyarat dalam penandatanganan perjanjian penerusan hibah oleh Gubernur Jambi dengan Direktur Jenderal perimbangan keuangan Kementerian RI yang acara ini Insya Allah akan dilaksanakan secara seremonial dalam bentuk show of force sebagai media sosialisasi,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menyatakan Pemerintah Provinsi Jambi memberikan apresiasi serta ucapan terima kasih kepada semua pihak terutama KLH dan Bank Dunia atas terpilihnya Provinsi Jambi sebagai pilot project penurunan emisi gas rumah kaca berbasis yurisdiksi pertama di Indonesia bersama Kalimantan Timur.
Ia juga meminta kepada Stakeholder terkait yang terlibat dalam proyek ini sekali lagi saya himbau agar dapat bekerja sama dengan baik sehingga pelaksanaan fase pra investasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan yaitu dana talangan dari Pemerintah Provinsi Jambi dapat diklaim dan target penurunan emisi gas rumah kaca dapat tercapai.