Kuala Tungkal(SR28)-Program studi Pendidika Guru Sekolah Dasar Universitas Jambi kembali melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang menjadi salah satu tridharma perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh dosen sebagai tenaga pendidik.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk mewujudakan profesionalisme guru, khususnya guru sekolah dasar menghadapi tantangan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Adapun tema atau topik yang diusung pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini adalah pelatihan pengembangan modul ajar kurikulum merdeka berbasis lingkungan dan kebutuhan belajar siswa yang dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2023 di SD Swasta Muhammadiyah Kuala Tungkal.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru kelas dan guru bidang studi Swasta Muhammadiyah Kuala Tungkal dan SDN 108/V Kuala Tungkal. Kegiatan ini diharapkan dapa membantu guru dalam membuat modul ajar yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum Merdeka. Adapun target kegiatan ini yakni memberikan pemahaman dan menghasilkan modul ajar yang sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan belajar siswa oleh guru-guru peserta pelatihan. Bagi dosen, kegiatan ini menjadi wahana dalam memberikan pengetahuan terkait implementasi kurikulum merdeka, khususnya dalam pembuatan modul ajar. Dalam kegiatan ini, tim dosen yang ikut berpartisipasi diantaranya Drs. Maryono, M.Pd, Hendra Budiono, S.Pd.,M.Pd, Dr. Eka Sastrawati, S.Pd.,M.Pd dan Dr. Eko Kuntarto, M.Pd.
Sebagai salah satu tim yang memberikan pelatihan, Hendra Budiono, S.Pd.,M.Pd menyatakan bahwa perubahan kurikulum berdampak pada perubahan kebijakan yang harus dipahami guru dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut. Salah satunya adalah pembuatan modul ajar yang semula bernama RPP. Konsep-konsep baru pembuatan modul ajar ini perlu dipahami oleh guru, dan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi adalah dengan memberikan pelatihan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Sebagai kepala sekolah SDS Muhammadiyah Kuala Tungkal, Khairiah, S.Ag menyambut baik kegiatan ini. “kegiatan ini ibarat angin sejuk bagi guru-guru, yang sangat membutuhkan pemahaman dan pengalaman langsung dalam membuat modul ajar sebagai salah bentuk profesionalisme guru”(*)