JAKARTA (SR28) – Presiden Prabowo Subianto menggelar jamuan santap malam resmi di Istana Negara, Jakarta, pada Minggu malam 20 Oktober 2024, sebagai bagian dari rangkaian pelantikan dirinya sebagai Presiden Ke-8 Republik Indonesia. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara sahabat yang turut memberikan dukungan dan apresiasi atas pelantikan Prabowo.
Dalam sambutannya yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Prabowo menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada para pemimpin negara sahabat yang hadir. Ia menegaskan bahwa kehadiran mereka bukan hanya kehormatan pribadi bagi dirinya, tetapi juga penghormatan bagi seluruh rakyat dan negara Indonesia.
“Kehadiran Anda di sini bukan hanya kehormatan bagi saya, tetapi juga bagi rakyat dan negara saya. Fakta bahwa Anda melakukan upaya sangat besar menempuh perjalanan bermil-mil, meninggalkan pekerjaan politik dan pemerintahan untuk bergabung dengan kami, itu sangat menyentuh bagi kami,” ungkap Prabowo dalam sambutannya.
Presiden Prabowo dalam pidatonya juga menyinggung bahwa usia demokrasi konstitusional di Indonesia masih tergolong muda, dan bangsa ini masih terus belajar untuk mewujudkan demokrasi yang ideal. Ia mengakui bahwa perjalanan demokrasi Indonesia memerlukan dukungan dan pembelajaran dari negara-negara sahabat.
Prabowo juga menekankan pentingnya persahabatan dan kerjasama yang erat dengan negara-negara yang hadir dalam jamuan santap malam tersebut. Ia meyakini bahwa hubungan baik antara Indonesia dan negara-negara sahabat akan terus berlanjut demi kedamaian dan kemakmuran bersama.
“Indonesia ingin menjadi tetangga yang baik, mitra terbaik, untuk bekerja bersama, demi kebaikan, kedamaian, dan kemakmuran bersama,” ujar Prabowo dengan penuh keyakinan.
Pada akhir pidatonya, Presiden Prabowo memimpin prosesi bersulang bersama para pemimpin negara sahabat yang hadir, sebagai simbol kebersamaan dan komitmen untuk menjaga hubungan erat antarnegara. Acara santap malam ini menjadi penutup hari penuh sejarah bagi Prabowo Subianto dan Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional melalui persahabatan dengan negara-negara sahabat.
Pelantikan Prabowo sebagai Presiden Ke-8 Republik Indonesia sebelumnya dilaksanakan di gedung parlemen, di mana ia resmi menggantikan Presiden Joko Widodo. Kehadirannya sebagai pemimpin baru Indonesia diharapkan membawa angin segar bagi hubungan diplomatik dan kerjasama internasional.