MUARO JAMBI-(SR28) Pembangunan ekonomi di Indonesia dan dunia secara umum dewasa ini mulai menemui titik yang paradoks. Pasalnya, antara pembangunan ekonomi (industrialisasi) acap kali kontradiktif dengan semakin tergerusnya kondisi sumber daya alam. Sederet konflik lahan, tercemarnya udara, air dan lahan serta beragam polemik lainnya memantik para ilmuwan dan pemangku kebijakan semakin getol menyuarakan penerapan kebijakan pembangunan ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Salah satu elemen dari kalangan perguruan tinggi yang turut menyuarakan pentingnya pembangunan ekonomi hijau adalah Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi. Prodi besutan Dr.Etik Umiyati ini pada Senin pagi (30/5) menggelar seminar nasional dengan tema “Kebijakan Keuangan Berkelanjutan Dalam Rangka Pembangunan Hijau di Provinsi Jambi”.
Sejumlah tokoh dari berbagai institusi juga turut hadir dalam seminar tersebut, antara lain: Gubernur Jambi (yang diwakili oleh Staf Ahli bidang Politik dan Pemerintahan), Rektor Universitas Jambi (yang diwakili oleh Wakil Rektor bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi), Dekan FEB UNJA, Kepala Bappeda Provinsi Jambi (yang diwakili Kabid Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan), Kepala Pusat Studi Agraria IPB, Direktur Eksekutif TUK Indonesia, Staf Khusus Kemenkeu RI, Koordinator Pusat Studi Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah UNJA, WALHI, serta sejumlah perwakilan dari perbankan, korporasi dan lembaga pemerintahan vertikal keatas lainnya.
Dalam kesempatan seminar tersebut, salah satu narasumber menyebut jika fokus utama dari seminar tersebut adalah mendudukkan secara bijak antara pembangunan ekonomi dan menjaga ekologi.
“Sampai saat ini masih ada 2 paradigma yang berbenturan, biasanya jika pembangunan ekonomi dipencet “yes”, maka ekologi akan “no”. Berikutnya, ketika ekologi kita jaga tapi aktivitas masyarakat jadi tidak tumbuh. Nah ini yang mau kita seimbangkan” ungkap Kepala Pusat Studi Agraria IPB Dr.Bayu Eko Yulian.
Sementara itu, sebagai bentuk sumbangsih komitmen gerakan akademis untuk ekonomi hijau yang berkelanjutan, Dekan FEB UNJA Dr.H.Junaidi menyebut jika melalui seminar yang telah dilaksanakan tersebut pihaknya juga telah resmi meneken MoU, MoA dan PKS dengan sejumlah institusi lain.
“Dalam seminar ekonomi berkelanjutan ini, kita juga telah melakukan MoU dengan IPB, TUK Indonesia, WALHI, Pemprov Jambi dan Bank 9 Jambi” ungkap Dr.H.Junaidi
Seminar tersebut digelar di Aula Rektorat UNja yang dihadiri oleh ratusan peserta baik yang offline maupun yang online.
Menurut panitia, selain seminar, mereka juga akan menggelar workshop pada tanggal 2 dan 3 Juni mendatang guna mematangkan kajian pembangunan daerah yang berkelanjutan di Provinsi Jambi. *