Proyek Peningkatan Pengaspalan Jalan Melati Di Tanjabbar Dikeluhkan Warga, Aspalnya Tipis!

  • Bagikan
Proyek Peningkatan (Pengaspalan) Jalan Melati RT. 09 Kelurahan Sungai Nibung, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjab Barat

KUALA TUNGKAL (SR28) – Proyek Peningkatan (Pengaspalan) Jalan Melati RT. 09 Kelurahan Sungai Nibung, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjab Barat telah menimbulkan keluhan dari warga setempat. Mereka merasa kualitas aspal yang digunakan dalam proyek tersebut kurang memadai, dengan ketebalan aspal yang dianggap terlalu tipis. Proyek ini dikerjakan oleh CV. MULTI TEKNIKA JAYA dan diawasi oleh konsultan CV. SETINDO KARYA KONSULTAN, dengan sumber dana APBD Anggaran tahun 2024 sebesar Rp. 199.808.000.

Saat tim SR28 melakukan investigasi di lokasi, ditemukan bahwa ketebalan aspal tidak mencapai lima sentimeter seperti yang seharusnya, bahkan ketika dicek menggunakan paku sepanjang lima inci. Selain itu, campuran aspal tersebut diduga mengandung terlalu banyak minyak, sehingga menghasilkan aspal yang tidak maksimal dan lembut. Akibatnya, standar kendaraan roda dua mudah terperosok ke dalam aspal.

Seorang warga setempat yang diinisialkan (IY) menyatakan kekecewaannya terhadap mutu proyek ini. Menurutnya, selain campuran aspal yang kebanyakan pasir dan minyak, ketebalan aspal juga sangat tipis dan lembut. Banyak kendaraan yang standarnya terperosok ke dalam aspal tersebut. Meskipun warga menghargai adanya peningkatan jalan, mereka berharap mutu pekerjaan tersebut bisa lebih baik karena dana yang digunakan adalah uang rakyat, bukan uang pribadi.

“Lihat sendirilah mutu aspalnya, selain kebanyakan campuran pasir dan minyak aspalnya juga tipis dan lembut, tengoklah banyak standar motor termasuk kedalam aspal,” ujarnya Senin (04/06/24).

“Kami warga bukan tidak berterimakasih dengan adanya peningkatan Jalan Melati ini, tapi karena mutunya kurang bagus ini yang kami sedikit kecewakan, mesti peningkatan Jalan melati ini dikerjakan degan bagus dan memuaskan ,karena itu uang Rakyat bukan uang Pribadi, kami meminta kepada instansi terkait agar segera meninjau ulang proyek ini dan Kalau bisa Sesuai Sepek (RAB),” harapnya.

Besrinal, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Dinas Perakim Tanjab Barat, saat dikonfirmasi via telepon menyatakan bahwa pihaknya akan segera mengecek ulang ke lokasi tersebut untuk memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB). Warga berharap instansi terkait segera meninjau ulang proyek ini dan memastikan kualitasnya sesuai dengan standar yang diharapkan.

”Terkait peningkatan jalan Melati RT.09 kami akan segera mengecek ulang ke lokasi tersebut secepat,” tandasnya. (Sabri)

Lalu, apa bahayanya jika ketebalan aspal terlalu tipis?

Jika ketebalan aspal terlalu tipis, ada beberapa bahaya dan masalah yang dapat timbul:

  1. Kerusakan Cepat:
    • Aspal yang terlalu tipis lebih mudah rusak karena tidak mampu menahan beban kendaraan dengan baik. Ini dapat menyebabkan retakan, lubang, dan deformasi pada permukaan jalan dalam waktu singkat.
  2. Keselamatan Berkendara:
    • Permukaan jalan yang tidak rata dan berlubang dapat meningkatkan risiko kecelakaan bagi pengendara, terutama bagi pengendara sepeda motor dan mobil kecil.
  3. Efisiensi Ekonomi:
    • Perbaikan yang sering diperlukan karena kerusakan cepat pada jalan akan meningkatkan biaya pemeliharaan. Ini tidak efisien secara ekonomi karena dana yang dihabiskan untuk perbaikan dapat digunakan untuk proyek infrastruktur lain yang lebih mendesak.
  4. Ketahanan Terhadap Cuaca:
    • Aspal yang terlalu tipis tidak tahan terhadap perubahan cuaca ekstrem. Panas, hujan, dan beban lalu lintas dapat mempercepat kerusakan aspal.
  5. Drainase yang Buruk:
    • Jalan yang rusak dan berlubang dapat mengakibatkan genangan air saat hujan. Ini tidak hanya memperburuk kondisi jalan tetapi juga dapat menyebabkan banjir lokal.
  6. Pengaruh Lingkungan:
    • Kerusakan jalan yang sering memperlukan perbaikan juga berarti lebih banyak aspal dan bahan bangunan lainnya yang digunakan, yang berdampak pada lingkungan. Produksi aspal sendiri menghasilkan emisi karbon yang signifikan.
  7. Kenyamanan Berkendara:
    • Jalan yang tidak rata dan berlubang mengurangi kenyamanan berkendara, menyebabkan pengemudi harus mengurangi kecepatan dan lebih waspada, yang dapat mengakibatkan kemacetan lalu lintas.
  8. Pengaruh Ekonomi Lokal:
    • Infrastruktur jalan yang buruk dapat mempengaruhi ekonomi lokal, karena transportasi barang dan mobilitas masyarakat menjadi terhambat.

Mengingat bahaya dan masalah tersebut, sangat penting untuk memastikan bahwa ketebalan aspal jalan sesuai dengan standar yang ditetapkan untuk menjamin ketahanan, keselamatan, dan efisiensi ekonomi dalam jangka panjang.

  • Bagikan