JAMBI (SR28) – Aktivis Jambi seperti WALHI, KPA, Rambu House, Lintas Pemuda Sarolangun, Mapala Gitasada, AJI Jambi, FMN, Perkumpulan Hijau, dan Himakoja melakukan aksi di jalan, Kamis (25/11) dalam memperingati hari pohon sedunia yang jatuh pada 21 November 2021.
“Kita memperingati hari pohon untuk menyelesaikan permasalah yang terkait dengan kerusakan di Sungai Batanghari terutama di puluhan Sungai Batanghari yang mana itu jadi urat nadi peradaban,” kata Ginda Arahab selaku Korlap Walhi
Diketahui permasalahan besar terkait tentang lingkungan, kawan-kawan dari Sarolangun datang kesini untuk menyuarakan apa yang terjadi di puluhan Sungai Batanghari masih terjadi pertambangan tanpa izin kemudian diforestasi kerusakan hutan yang akan berimbas kepada rusak nya hilir sungai Batanghari khususnya Kota Jambi dan Tanjung Jabung yang mana rusak dipesisir dan naiknya air laut kemudian yang menjadi salah satu tujuan pemerintah harus menyelamatkan ekosistem pesisir.
“Keadaan pesisir pantai Timur Jambi banyak kehilangan hutan Mangrove yang berupa bakau dan lain-lain,ini berdampak besar untuk masyarakat dan juga air laut akan naik terus jika tidak ada penahannya,” ujarnya.
Peran bagi pemerintah untuk menyelamatkan sumber daya alam (SDA) dan memastikan hak atas kepada masyarakat dan menjadi catatan penting bagi pemerintah dalam menyikapi permasalahan tersebut. (Agus/Ria-Heske)