SR28JAMBINEWS.COM, KOTA JAMBI – Wali Kota Jambi, Maulana, menghadiri kegiatan panen jagung pakan bersama Kelompok Tani Kasturi pada Selasa (16/12/2025). Dalam kesempatan tersebut, Maulana memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif kelompok tani yang dinilainya unik, inovatif, dan berpotensi memperkuat ketahanan pangan di wilayah perkotaan.
Maulana menilai Kelompok Tani Kasturi memiliki keunikan dibanding kelompok tani pada umumnya. Pasalnya, para anggotanya tidak hanya berasal dari kalangan petani, melainkan terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN), pengusaha, serta berbagai profesi lainnya yang memiliki kepedulian terhadap pemanfaatan lahan tidur.
“Kelompok Tani Kasturi ini sangat unik. Anggotanya bukan petani murni, ada ASN, ada pengusaha, dan berbagai latar belakang profesi. Mereka melihat ada lahan yang belum teroptimalkan, kemudian bekerja sama dengan pemilik lahan hingga akhirnya terbentuk kelompok tani ini,” ujar Maulana.
Menurutnya, inisiatif tersebut patut dijadikan contoh, khususnya bagi daerah perkotaan yang jumlah petaninya relatif terbatas. Padahal, ketahanan pangan merupakan bagian penting dari agenda pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), sekaligus sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo terkait kemandirian pangan.
“Ketahanan pangan adalah program penting dunia dan juga menjadi prioritas nasional. Karena itu, langkah seperti ini sangat saya apresiasi dan bisa menjadi role model bagi wilayah lain,” tegasnya.
Maulana juga menyoroti letak lahan pertanian yang berada di tengah kawasan perkotaan dan perumahan. Menurutnya, hal tersebut membuka peluang pengembangan pertanian perkotaan yang tidak hanya berorientasi produksi, tetapi juga edukasi.
“Tadi saya sempat berkeliling area. Dari sini masyarakat bisa melihat langsung proses menanam jagung. Banyak anak-anak di kota yang belum tahu bagaimana cara menanam jagung, apalagi membedakan jagung pakan dan jagung konsumsi,” jelasnya.
Selain nilai edukatif, kawasan pertanian tersebut dinilai memiliki potensi ekonomi yang besar. Konsep pertanian perkotaan, kata Maulana, dapat dikembangkan secara terpadu dengan sektor ekonomi kreatif.
“Ke depan bisa dikolaborasikan dengan ekonomi kreatif, seperti kafe atau usaha lainnya. Jadi ada integrasi antara pertanian, edukasi, dan ekonomi,” tambahnya.
Melihat potensi tersebut, Maulana memastikan model Kelompok Tani Kasturi akan dijadikan salah satu inovasi oleh Dinas Pertanian Kota Jambi. Pemerintah daerah akan menyusun narasi lengkap mulai dari gagasan awal, pembentukan kelompok tani, hingga hasil yang dicapai sebagai bahan pembelajaran.
“Banyak kawasan perumahan yang lahannya belum terbangun dan belum termanfaatkan secara optimal. Ini bisa kita dorong. Tidak harus petani asli, karena ada penyuluh pertanian yang mendampingi. Semua bisa terlibat,” pungkas Maulana. (Tim)



