BATANGHARI (SR28) – Masyarakat Kabupaten Batanghari diimbau untuk berhati-hati terhadap maraknya penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang diduga telah dioplos dan dijual secara eceran di pinggir jalan raya. BBM yang tidak murni ini menyebabkan banyak kendaraan roda dua dan empat mengalami mogok tiba-tiba atau bahkan rusak, memaksa pemilik kendaraan untuk membawa kendaraannya ke bengkel.
Penggunaan BBM oplosan mengakibatkan banyak kendaraan mengalami masalah serius. Pemilik kendaraan terpaksa melakukan pengurasan penuh tangki BBM dan pembersihan filter injektor di bengkel.
Salah satu korbannya, Mahli (43), warga Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, mengungkapkan pengalamannya setelah mengisi BBM dari penjual eceran.
“Kendaraan roda empat injeksi milik saya mogok dan mesin tidak stabil setelah mengisi BBM di salah satu pedagang eceran wilayah Kecamatan Muara Bulian,” ujar Mahli.
“Padahal sebelumnya kendaraan saya baik-baik saja dan tidak ada kendala. Setelah mengisi minyak pertalite tersebut, kendaraan langsung mati setiap berjalan 100 meter,” paparnya.
Menurut Mahli, dugaan BBM oplosan tersebut diperkuat dengan indikasi bahwa BBM yang digunakan tidak murni alias sudah tercampur dengan minyak lainnya.
“Kendaraan saya jadi tidak stabil, saat digas malah brebet dan tidak bertenaga. Padahal BBM baru diisi di tempat eceran, dan kendala lain sebelumnya tidak ada,” tambahnya.
Mahli juga mengungkapkan bahwa ia sudah dua kali menjadi korban minyak oplosan. “Dari aroma sudah agak menyengat sedikit, warnanya tidak ada beda tetap warna hijau layaknya Pertalite biasa,” jelasnya.
Salah satu pedagang eceran yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa mereka juga berhati-hati dalam mengambil BBM dari tengkulak.
“Kalau saya tidak mau sembarangan ambil minyak tersebut di tempat tengkulak, si penjual sering menawarkan harga murah sama dengan harga di SPBU, kami juga tidak berani ambil karena minyaknya tidak bagus,” ujarnya.
Maraknya penjualan BBM jenis Pertalite yang diduga oplosan di Kabupaten Batanghari merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan tegas. Warga diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan segala bentuk kecurangan kepada pihak berwenang. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghentikan praktik ilegal ini dan memastikan keselamatan serta kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Batanghari. (Ilham)