JAMBI (SR28) – Mukbang adalah fenomena budaya yang berasal dari Korea Selatan, di mana seorang individu menyantap sejumlah besar makanan di depan kamera dan berbagi pengalaman tersebut dengan audiens secara langsung melalui platform streaming atau media sosial. Seiring dengan perkembangan internet dan media sosial, mukbang telah menyebar ke berbagai belahan dunia dan menjadi tren global. Meskipun tampaknya tidak lebih dari sekadar hiburan, mukbang memiliki implikasi kesehatan yang signifikan yang perlu dipahami.
Apa Itu Mukbang?
Mukbang berasal dari dua kata Korea: “muk-ja” (makan) dan “bang-song” (siaran). Fenomena ini dimulai di Korea Selatan sekitar awal tahun 2010-an dan dengan cepat mendapatkan popularitas, terutama di kalangan milenial dan Gen Z. Konsepnya cukup sederhana: seorang pembawa acara, sering kali seorang influencer atau YouTuber, akan memakan porsi besar makanan sambil berbicara dengan penonton mereka. Tujuan utama mukbang adalah untuk memberikan hiburan dan menikmati pengalaman makan bersama audiens, meskipun secara fisik hanya ada satu orang yang makan.
Mukbang bisa sangat beragam dalam hal jenis makanan yang disajikan, mulai dari hidangan lokal seperti ramen dan bibimbap, hingga makanan internasional seperti pizza dan burger. Acara mukbang sering kali menampilkan beragam makanan yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga menggugah selera. Penonton, yang sering kali menonton dari jarak jauh, merasa seolah-olah mereka turut serta dalam pengalaman makan tersebut, bahkan jika mereka hanya menonton di layar.
- Apa Itu Posesif dalam Hubungan? Mengapa Bisa Terjadi dan Bagaimana Menghadapinya
- Pasar Singkut: Pusat Perdagangan yang Berkembang di Tengah Keanekaragaman Budaya
- KPU Kota Jambi Tetapkan Kemenangan Telak Maulana Diza dengan 73,3% Suara
- Cara Aplikasi Blush On: Tips dan Teknik untuk Wajah Segar dan Berseri
- Nutrisi Alpukat: Manfaat Kesehatan yang Tak Terbantahkan
Mengapa Mukbang Populer?
Ada beberapa alasan mengapa mukbang menjadi begitu populer:
- Keterhubungan Sosial: Mukbang memberikan rasa keterhubungan sosial kepada penonton yang mungkin merasa kesepian atau tidak memiliki waktu untuk berkumpul dengan teman-teman saat makan. Melalui mukbang, penonton merasa mereka dapat berbagi momen makan dengan seseorang.
- Hiburan dan Relaksasi: Bagi banyak orang, menonton orang lain makan dalam jumlah besar dapat menjadi pengalaman yang memuaskan dan menyenangkan. Proses menonton ini dapat memberikan rasa kenyamanan dan relaksasi.
- Curiosity dan Kepuasan Visual: Mukbang sering kali menampilkan makanan dalam porsi yang sangat besar dan menggugah selera. Melihat makanan yang berlimpah dapat memuaskan rasa ingin tahu dan keinginan visual penonton.
- Influencer dan Branding: Banyak influencer menggunakan mukbang untuk menarik perhatian dan membangun audiens. Mereka sering kali bekerja sama dengan restoran atau merek makanan untuk mempromosikan produk mereka.