Suara.com – Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik menyinggung keberadaan Museum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Galeri Seni SBY-ANI yang belakangan ini menuai polemik.
Pasalnya, museum yang terletak di Kabupaten Pacitan, Jawa Tengah itu dituding dibangun dengan uang rakyat, dari APBD Jawa Timur dengan anggaran hingga Rp 9 miliar.
Menyoroti polemik tersebut, Rachland Nashidik menyinggung tentang makam Presiden Republik Indonesia Keempat, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, dan dana negara.
Rachland Nashidik mengatakan ini dalam tweet di jaringan Indonesia Miliknya, Rabu (17/2/2021).
Baca juga:
Utang Naik, DPR Desak Belanja Pemerintah Produktif untuk Dongkrak PDB
Rachland Nashidik awalnya mengatakan tidak ada yang salah dengan Museum Kepresidenan. Karena merupakan jejak memori sejarah dan dapat menjadi acuan standar pencapaian suatu bangsa.
Selain itu, politisi PD ini juga mengatakan, Museum Kepresidenan bisa menambah pendapatan suatu daerah karena bisa menjadi objek wisata.
“Tidak ada yang salah dengan Museum Kepresidenan. Kita punya Museum Bung Karno dan Amerika Serikat punya museum untuk presiden-presidennya. Museum itu adalah jejak untuk memori sejarah, juga bisa menjadi acuan standar pencapaian suatu bangsa. Dan sebuah objek wisata untuk pendapatan daerah, “ Tulis Rachland Nashidik seperti dikutip Suara.com.
Seorang netizen menjawab bahwa tidak ada masalah jika pembiayaan dilakukan dengan menggunakan dana pribadi.
“Yang mengkhawatirkan dan Tuhan tidak suka bagaimana bisa selama krisis pandemi ini ada yang mengemis anggaran hanya untuk kepentingan museum keluarga,” kata warganet.
Baca juga:
Soal Hukuman Mati Eks Menteri Korupsi, Rocky: Pikiran Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Magis
Rachland Nashidik kemudian membalas dengan sedikit poin. Ia membantah tudingan bahwa Museum SBY-ANi di Pacitan bukan milik keluarga.
Sumber : https://www.suara.com/news/2021/02/20/071557/polemik-museum-sby-rachland-nashidik-ungkit-makam-gus-dur-dibangun-negara