JERUSALEM (SR28) – Pada hari Sabtu 15 Juni, delapan tentara Israel tewas di Jalur Gaza selatan saat operasi militer terus berlanjut di sekitar kota Rafah. Tentara yang merupakan bagian dari unit rekayasa tempur berada di dalam kendaraan lapis baja yang meledak, diduga karena ledakan bahan rekayasa yang dibawa dalam kendaraan tersebut, yang menurut militer melanggar protokol standar. Insiden tersebut terjadi di Tel al-Sultan, sebelah barat Rafah, dan saat ini sedang dalam penyelidikan. Demikian seperti dilansir Reuters.
Sayap bersenjata Hamas mengklaim bertanggung jawab, dengan mengatakan bahwa kendaraan tersebut terperangkap di ladang ranjau yang telah dipersiapkan. Tank-tank Israel maju ke Tel al-Sultan, dan peluru-peluru menghantam daerah pesisir di mana banyak warga Palestina yang telah beberapa kali mengungsi mencari perlindungan.
Meskipun ada seruan internasional untuk gencatan senjata, kesepakatan masih terasa jauh setelah lebih dari delapan bulan perang yang dimulai pada bulan Oktober. Pertempuran lintas batas dengan pejuang Hizbullah di Lebanon selatan juga semakin intensif.
Serangan udara Israel di pinggiran Kota Gaza menewaskan setidaknya 15 orang, sementara empat orang lainnya tewas dalam serangan terpisah di selatan. Militer Israel melaporkan telah menangkap sejumlah besar senjata di Rafah, baik di atas tanah maupun yang disembunyikan di jaringan terowongan Hamas. Mereka juga melaporkan bahwa militan telah menembakkan roket dari area kemanusiaan di Gaza tengah, dengan beberapa roket jatuh di wilayah terbuka di Israel dan beberapa jatuh di Gaza.
Militer mengutuk penggunaan infrastruktur kemanusiaan dan populasi sipil sebagai perisai oleh organisasi teroris di Gaza untuk serangan mereka.