Bahaya Menggunakan Tanda Tangan Digital Tanpa Enkripsi

  • Bagikan
Composite image of hands businessman touching screen of digital tablet

Di era digital seperti sekarang ini, hampir semua hal dapat dilakukan secara online. Mulai dari transaksi perbankan, pembelian barang, hingga urusan legal seperti penandatanganan dokumen. Salah satu inovasi yang memudahkan kegiatan tersebut adalah tanda tangan digital. Banyak orang menganggap tanda tangan digital sebagai solusi cepat dan mudah, tapi ada hal penting yang sering dilupakan, yaitu soal keamanan. Penggunaan tanda tangan digital tanpa enkripsi bisa menjadi bumerang yang membawa risiko besar bagi pengguna.

Businessman presenting invisible hologram projecting from tablet advanced technology

Apa Itu Tanda Tangan Digital?

Sebelum kita masuk ke risiko, mari kita pahami dulu apa itu tanda tangan digital. Tanda tangan digital adalah bentuk elektronik dari tanda tangan yang berfungsi untuk mengesahkan dokumen, seperti halnya tanda tangan fisik. Bedanya, tanda tangan digital menggunakan teknologi kriptografi untuk memverifikasi keaslian dokumen serta identitas penandatangan.

Namun, tidak semua tanda tangan digital memiliki perlindungan yang sama. Ada yang dilengkapi dengan enkripsi, ada juga yang tidak. Nah, di sinilah letak masalahnya. Tanda tangan digital tanpa enkripsi sangat rentan terhadap berbagai jenis serangan siber.

Kenapa Enkripsi Penting?

Composite image of hands businessman touching screen of digital tablet

Sebelum masuk lebih dalam, mari kita bahas dulu apa itu enkripsi. Enkripsi adalah proses pengacakan data sehingga hanya pihak yang memiliki kunci khusus yang dapat membaca atau memahaminya. Dalam konteks tanda tangan digital, enkripsi memastikan bahwa dokumen yang ditandatangani tidak dapat diubah atau dipalsukan oleh pihak lain tanpa sepengetahuan penandatangan.

Jika tanda tangan digital tidak dienkripsi, maka informasi yang dikirim bisa saja diakses oleh siapa saja yang bisa ‘mendengarkan’ atau mencuri data saat proses pengiriman. Ini berbahaya, karena:

  1. Data Bisa Dicuri: Tanpa enkripsi, tanda tangan digital kamu bisa disadap oleh hacker. Mereka bisa mencuri tanda tangan kamu dan menggunakannya untuk hal-hal ilegal, seperti memalsukan dokumen atau menyetujui transaksi tanpa izin.
  2. Dokumen Bisa Dimanipulasi: Tanpa perlindungan enkripsi, dokumen yang kamu tandatangani bisa diubah setelah kamu tanda tangani. Hal ini bisa mengakibatkan perubahan informasi penting yang membuatmu dirugikan. Misalnya, harga atau kesepakatan dalam sebuah kontrak bisa saja diubah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
  3. Identitas Dapat Digunakan Secara Ilegal: Dalam dunia siber, identitas adalah segalanya. Jika tanda tangan digitalmu berhasil dicuri, hacker bisa menyamar sebagai kamu untuk berbagai keperluan yang tidak diinginkan, termasuk penipuan, pencucian uang, atau bahkan kejahatan yang lebih serius.

Skema Serangan yang Mengintai

Penggunaan tanda tangan digital tanpa enkripsi membuka pintu lebar bagi serangan siber. Berikut beberapa jenis serangan yang berpotensi mengincar:

  1. Man-in-the-Middle Attack (MITM): Ini adalah jenis serangan di mana peretas menyusup di antara komunikasi dua pihak, seperti antara kamu dan server. Saat kamu mengirim tanda tangan digital tanpa enkripsi, peretas bisa mencuri atau bahkan mengubah data yang kamu kirimkan.
  2. Phishing: Phishing adalah metode penipuan di mana korban diarahkan ke situs palsu yang menyerupai situs asli untuk mencuri informasi pribadi. Dalam konteks tanda tangan digital, hacker bisa membuat situs palsu yang meniru platform tanda tangan digital yang kamu percayai. Ketika kamu memasukkan tanda tanganmu, mereka bisa mencuri dan menggunakannya.
  3. Dokumen Replay Attack: Dalam serangan ini, peretas bisa menyimpan salinan tanda tangan digital kamu dan kemudian menggunakannya kembali pada dokumen yang berbeda. Misalnya, kamu menandatangani sebuah kontrak, lalu peretas mengambil tanda tangan tersebut dan menempelkannya ke kontrak lain yang isinya merugikan kamu.

Risiko Jangka Panjang

Jika kamu menganggap tanda tangan digital tanpa enkripsi hanya membawa risiko jangka pendek, pikirkan lagi. Dampaknya bisa dirasakan dalam jangka panjang, apalagi jika tanda tangan digital kamu berhasil dicuri dan disalahgunakan. Beberapa risiko jangka panjangnya adalah:

  1. Kerugian Finansial: Pencurian tanda tangan digital dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. Hacker bisa menggunakan tanda tanganmu untuk menyetujui transaksi yang tidak kamu inginkan, mengambil alih rekening bank, atau bahkan meminjam uang atas nama kamu.
  2. Reputasi Tercoreng: Jika tanda tangan digitalmu digunakan untuk tindakan ilegal, misalnya menandatangani dokumen yang berisi kesepakatan penipuan atau penipuan kontrak, reputasi kamu bisa hancur. Dalam dunia profesional, reputasi adalah segalanya, dan sekali tercoreng, sulit untuk memperbaikinya.
  3. Kerentanan Hukum: Tidak hanya soal finansial dan reputasi, kamu juga bisa menghadapi masalah hukum. Jika tanda tanganmu digunakan untuk menandatangani dokumen ilegal, kamu bisa saja dianggap bertanggung jawab atas apa yang tertulis dalam dokumen tersebut, meskipun kamu tidak benar-benar melakukannya.

Apa yang Harus Dilakukan?

Sekarang, setelah kamu tahu bahaya menggunakan tanda tangan digital tanpa enkripsi, apa yang bisa kamu lakukan untuk melindungi diri? Berikut beberapa langkah yang bisa kamu ambil:

  1. Gunakan Platform yang Menggunakan Enkripsi: Pastikan platform tanda tangan digital yang kamu gunakan memiliki enkripsi end-to-end. Ini adalah jenis enkripsi di mana data hanya bisa dibaca oleh pihak yang berkepentingan, yaitu kamu dan penerima. Dengan enkripsi ini, hacker tidak bisa mengakses data yang dikirim.
  2. Verifikasi Autentikasi Ganda (Two-Factor Authentication/TFA): Selain menggunakan enkripsi, pastikan platform yang kamu gunakan menawarkan TFA. Ini adalah metode keamanan tambahan di mana kamu perlu memverifikasi identitasmu melalui langkah lain, misalnya kode yang dikirimkan ke ponselmu, sebelum bisa menggunakan tanda tangan digital.
  3. Perbarui dan Amankan Perangkatmu: Tidak hanya platform yang harus aman, tapi juga perangkat yang kamu gunakan. Pastikan perangkatmu selalu menggunakan software terbaru dan dilengkapi dengan antivirus yang up-to-date. Ini akan meminimalkan risiko diserang malware yang bisa mencuri tanda tangan digitalmu.
  4. Jangan Tanda Tangani Dokumen yang Mencurigakan: Jika kamu menerima dokumen yang mencurigakan atau dari sumber yang tidak kamu kenal, jangan langsung menandatanganinya. Lakukan verifikasi terlebih dahulu. Pastikan dokumen tersebut sah dan berasal dari sumber yang tepercaya.
  5. Edukasi Diri Tentang Keamanan Digital: Teknologi terus berkembang, begitu juga dengan ancaman keamanannya. Edukasi diri tentang tren terbaru dalam keamanan digital bisa membantu kamu tetap aman di dunia maya. Jangan ragu untuk belajar lebih banyak tentang enkripsi, keamanan siber, dan bagaimana cara melindungi dirimu di internet.

Tanda tangan digital memang menawarkan kemudahan yang luar biasa, tapi tanpa enkripsi, tanda tangan tersebut bagaikan rumah tanpa kunci—terbuka bagi siapa saja yang ingin menyusup. Bahaya seperti pencurian data, manipulasi dokumen, hingga masalah hukum bisa mengancam siapa saja yang mengabaikan pentingnya enkripsi.

Jadi, jangan sepelekan penggunaan tanda tangan digital tanpa enkripsi. Pastikan kamu selalu memilih platform yang aman, menjaga perangkat tetap update, dan waspada terhadap segala bentuk ancaman siber. Keamanan adalah investasi jangka panjang yang wajib kamu prioritaskan, terutama dalam dunia digital yang semakin terhubung ini.

Selain mengetahui bahaya tanda tangan digital tanpa enkripsi, penting juga untuk memahami bagaimana cara membuat tanda tangan digital dengan aman. Berikut ini adalah cara mudah dan aman untuk membuat tanda tangan digital:

1. Menggunakan Fitur Bawaan PDF (Adobe Acrobat)

Banyak dokumen resmi dalam format PDF, dan untungnya, aplikasi seperti Adobe Acrobat menyediakan fitur tanda tangan digital yang mudah digunakan dan sudah dilengkapi dengan enkripsi. Berikut langkah-langkahnya:

  • Langkah 1: Buka dokumen PDF menggunakan Adobe Acrobat.
  • Langkah 2: Pilih opsi “Fill & Sign” di bagian toolbar.
  • Langkah 3: Klik “Sign” dan pilih opsi untuk membuat tanda tangan baru.
  • Langkah 4: Kamu bisa menggambar tanda tangan menggunakan mouse, touchpad, atau stylus, atau mengunggah gambar tanda tangan yang sudah ada.
  • Langkah 5: Setelah selesai, kamu tinggal menempatkan tanda tangan di bagian dokumen yang diinginkan.
  • Langkah 6: Simpan dokumen. Adobe Acrobat sudah menggunakan enkripsi, jadi dokumenmu relatif aman.

2. Menggunakan Aplikasi Tanda Tangan Digital (DocuSign, SignEasy, atau HelloSign)

Ada banyak aplikasi tanda tangan digital yang aman dan mudah digunakan. Beberapa di antaranya adalah DocuSign, SignEasy, dan HelloSign. Aplikasi ini menyediakan enkripsi dan sering digunakan oleh perusahaan untuk keperluan bisnis. Berikut caranya:

  • Langkah 1: Daftar di salah satu platform tersebut (biasanya membutuhkan email atau akun Google).
  • Langkah 2: Unggah dokumen yang ingin kamu tandatangani.
  • Langkah 3: Tentukan tempat di mana tanda tangan dibutuhkan pada dokumen.
  • Langkah 4: Buat tanda tangan digitalmu dengan memilih opsi “Create Signature.” Kamu bisa menggambar tanda tangan secara manual atau menggunakan gambar tanda tangan yang sudah kamu buat sebelumnya.
  • Langkah 5: Setelah selesai, tanda tangan tersebut akan terpasang pada dokumen. Dokumen tersebut otomatis dienkripsi oleh aplikasi.
  • Langkah 6: Kamu bisa mengunduh atau mengirim dokumen tersebut ke pihak lain langsung dari aplikasi.

Aplikasi-aplikasi ini biasanya sudah terverifikasi dan mengikuti standar keamanan yang ketat, termasuk penggunaan enkripsi end-to-end.

3. Menggunakan Microsoft Word

Microsoft Word juga menawarkan fitur tanda tangan digital yang bisa langsung diterapkan pada dokumen. Berikut caranya:

  • Langkah 1: Buka dokumen Word yang ingin kamu tandatangani.
  • Langkah 2: Klik pada bagian tempat tanda tangan dibutuhkan, kemudian pergi ke tab “Insert.”
  • Langkah 3: Pilih “Signature Line” dan pilih “Microsoft Office Signature Line.”
  • Langkah 4: Isi informasi seperti nama, jabatan, dan alamat email jika diperlukan.
  • Langkah 5: Setelah itu, kamu bisa membuat tanda tangan digital langsung di dokumen menggunakan mouse atau stylus.
  • Langkah 6: Simpan dokumen dan kirimkan ke pihak yang terkait. Dokumen Word yang menggunakan fitur ini biasanya sudah aman karena terenkripsi oleh Microsoft.

4. Menggunakan Fitur Tanda Tangan di Perangkat Mobile (iOS & Android)

Jika kamu lebih sering menggunakan smartphone atau tablet, baik iOS maupun Android menyediakan cara cepat untuk membuat tanda tangan digital.

iOS (Menggunakan Aplikasi Markup di iPhone/iPad)

  • Langkah 1: Buka aplikasi Files atau Mail, lalu pilih dokumen PDF yang ingin kamu tandatangani.
  • Langkah 2: Ketuk ikon pensil atau “Markup” di kanan atas layar.
  • Langkah 3: Pilih ikon “+” dan pilih “Signature.”
  • Langkah 4: Buat tanda tangan menggunakan jari atau Apple Pencil, lalu letakkan di bagian dokumen yang diinginkan.
  • Langkah 5: Simpan dokumen atau kirim melalui email.

Android (Menggunakan Google Drive atau Aplikasi Pihak Ketiga)

  • Langkah 1: Buka dokumen PDF di Google Drive atau aplikasi PDF viewer lainnya.
  • Langkah 2: Klik opsi “Annotate” atau “Sign.”
  • Langkah 3: Gambar tanda tangan dengan jari atau stylus.
  • Langkah 4: Simpan dokumen dan kirimkan jika diperlukan.

5. Menggunakan Layanan Sertifikat Digital (Digital Certificate)

Jika kamu memerlukan tanda tangan digital untuk keperluan yang lebih formal, seperti kontrak bisnis atau dokumen hukum, menggunakan sertifikat digital bisa menjadi pilihan terbaik. Sertifikat digital adalah file yang berisi kunci publik dan informasi identitas, dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi (Certificate Authority/CA). Ini memastikan bahwa tanda tanganmu diakui secara hukum dan aman.

Berikut langkah-langkah menggunakan sertifikat digital:

  • Langkah 1: Daftar ke penyedia layanan sertifikat digital (seperti Entrust, GlobalSign, atau VeriSign).
  • Langkah 2: Verifikasi identitasmu dengan mengunggah dokumen identitas dan mengikuti proses verifikasi dari penyedia layanan.
  • Langkah 3: Setelah mendapatkan sertifikat digital, kamu bisa menggunakan sertifikat tersebut untuk menandatangani dokumen melalui software yang mendukung, seperti Adobe Acrobat atau Microsoft Word.
  • Langkah 4: Dokumen yang ditandatangani dengan sertifikat digital akan dilindungi oleh enkripsi dan bisa diverifikasi oleh penerima melalui penyedia sertifikat.

6. Membuat Tanda Tangan Digital Menggunakan Aplikasi Online Gratis

Jika kamu butuh membuat tanda tangan digital dengan cepat dan tanpa software tambahan, kamu bisa mencoba aplikasi online gratis, seperti SmallPDF, SignWell, atau PDF Filler. Berikut caranya:

  • Langkah 1: Kunjungi situs aplikasi online, misalnya SmallPDF atau SignWell.
  • Langkah 2: Unggah dokumen yang ingin kamu tandatangani.
  • Langkah 3: Buat tanda tangan digital dengan menggambar langsung di layar atau mengunggah gambar tanda tangan yang sudah ada.
  • Langkah 4: Tempatkan tanda tangan di dokumen dan unduh kembali dokumen yang sudah ditandatangani.

Sebagian besar aplikasi online ini juga sudah menggunakan enkripsi, jadi kamu tetap terlindungi.

Tips Tambahan:

  • Selalu Gunakan Koneksi Internet yang Aman: Pastikan kamu selalu menggunakan jaringan yang aman, seperti VPN, saat membuat atau mengirim tanda tangan digital untuk menghindari risiko peretasan.
  • Backup Dokumen: Selalu buat salinan dokumen asli dan simpan dengan aman, terutama jika kamu menandatangani dokumen-dokumen penting.

Kesimpulan

Membuat tanda tangan digital sekarang semakin mudah berkat berbagai aplikasi dan fitur yang tersedia di perangkat desktop maupun mobile. Namun, penting untuk memastikan bahwa platform yang kamu gunakan menawarkan enkripsi dan keamanan yang memadai. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat membuat tanda tangan digital dengan cepat, aman, dan sesuai kebutuhanmu. Jadi, kamu tidak perlu khawatir tentang bahaya siber, selama kamu mengambil langkah yang tepat dalam menjaga keamanan tanda tangan digitalmu.

  • Bagikan