7 Kuliner Khas Muaro Jambi

  • Bagikan

JAMBI (SR28) – Muaro Jambi, yang terkenal dengan situs sejarah Candi Muarojambi, tidak hanya menyimpan kekayaan budaya, tetapi juga kuliner tradisional yang menggugah selera. Beragam kue khas desa ini sering dijadikan hidangan pada acara besar atau hari istimewa, dan beberapa di antaranya menjadi pilihan favorit bagi para wisatawan yang mengunjungi kawasan Candi Muarojambi. Berikut ini adalah beberapa kuliner yang wajib dicicipi saat berkunjung ke Muaro Jambi.

1. Ikan Senggung

adalah hidangan yang terbuat dari ikan gabus atau ikan toman yang dibumbui rempah khas, kemudian dimasukkan ke dalam bambu dan dibakar selama empat jam. Proses pembuatannya yang memakan waktu lama membuat ikan senggung jarang dijumpai di restoran-restoran biasa. Hidangan ini hanya disajikan pada momen istimewa seperti berbuka puasa atau Lebaran, dengan harga sekitar Rp 55.000 per porsi jika menggunakan ikan gabus, dan lebih mahal lagi jika menggunakan ikan toman. Rasanya yang khas dan teksturnya yang lezat membuat ikan senggung menjadi menu favorit di bulan suci Ramadhan.

2. Gangan Palapa

adalah masakan berkuah segar yang terbuat dari ikan segar seperti patin, toman, atau gabus, dengan bumbu rempah yang kaya. Menu ini dikenal sebagai hidangan prestisius yang dulunya hanya disajikan dalam acara besar atau untuk kalangan tertentu, tetapi kini menjadi hidangan spesial saat Ramadhan atau Lebaran. Tanpa menggunakan minyak atau santan, gangan palapa dikenal sebagai hidangan sehat yang sering disajikan bersama lalapan segar dan sambal bacan. Pembuatan gangan palapa membutuhkan kecermatan tinggi dalam proses memasaknya agar rasa dan tekstur ikan tetap sempurna.

3. Gulai Pucuk Rotan

menggunakan pucuk rotan muda yang direbus atau dibakar terlebih dahulu sebelum dimasak dengan rempah-rempah khas. Hidangan ini memberikan rasa gurih dan segar dengan aroma alami yang khas. Pucuk rotan tidak hanya digunakan untuk gulai, tetapi juga bisa dijadikan lalapan setelah direbus. Karena kesulitan dalam mendapatkan rotan berkualitas, gulai pucuk rotan menjadi sangat langka dan hanya dapat ditemui saat Ramadhan atau Lebaran. Selain lezat, gulai pucuk rotan juga dipercaya memiliki manfaat kesehatan, seperti menyegarkan nafas dan menjaga kesehatan gigi.

4. Kue Bonggol: Manisnya Gula Aren dalam Balutan Daun Pisang

Kue Bonggol adalah makanan khas masyarakat Desa Muaro Jambi yang sangat digemari. Kue ini terbuat dari pisang yang dibungkus daun pisang dan diikat dengan tusukan bambu atau lidi, kemudian dikukus. Perbedaannya dengan kue tradisional lainnya adalah penggunaan campuran tepung dan isian gula aren di dalamnya. Ketika dimakan, kita akan merasakan kelembutan pisang yang dipadu dengan manisnya gula aren yang meleleh di dalam mulut. Selain itu, aroma daun pandan dan daun pisang yang menyatu dalam proses pengukusan semakin menambah kenikmatannya. Wahyuni, seorang warga setempat, mengatakan bahwa kue Bonggol biasanya dibuat bersama-sama oleh remaja putri di acara tertentu, seperti hari besar agama atau perayaan di desa.

5. Kue Padamaran: Kelezatan Kue Berwarna Hijau Alami

Kue Padamaran adalah kue tradisional khas Jambi yang memiliki ciri khas berupa warna hijau alami, yang dihasilkan dari perasan daun pandan. Terbuat dari adonan tepung beras, santan, perasan daun suji, dan gula merah, kue ini memiliki tekstur yang lembut dan kenyal. Kue Padamaran dibungkus dengan daun berbentuk perahu, yang membuatnya semakin unik. Kue ini sering dijajakan selama bulan puasa, menjadi hidangan yang tidak pernah absen di meja hidangan. Banyak perempuan di Desa Muaro Jambi yang ahli dalam membuat kue Padamaran, dan bahkan ada yang membuka jasa pesanan untuk para pengunjung Candi Muarojambi yang ingin menikmati suasana sambil menyantap kue tradisional ini.

6. Ketan Panggang: Lezatnya Ketan dengan Isi yang Menggoda

Ketan Panggang adalah salah satu kue tradisional yang cukup populer di Muaro Jambi. Pembuatannya cukup sederhana, dengan bahan dasar ketan putih yang diberi isian suiran daging atau gula aren, atau hanya dengan santan saja. Setelah itu, ketan dibungkus menggunakan daun pisang yang dibentuk segitiga dan dijepit dengan bambu muda. Kue ini kemudian dipanggang di atas bara api hingga menghasilkan aroma yang menggugah selera. Rasanya yang gurih dan sedikit manis membuat Ketan Panggang menjadi hidangan yang banyak digemari, terutama sebagai camilan saat berkeliling kawasan Candi Muarojambi.

7. Kue Kelepon: Sensasi Gula Merah di Dalam Ketan

Kue Kelepon adalah kue tradisional yang mirip dengan onde-onde, terbuat dari tepung ketan yang diisi dengan gula merah cair di dalamnya. Setelah dikukus, kelepon dibaluri dengan kelapa parut yang membuat teksturnya semakin nikmat. Warna hijaunya berasal dari perasan daun pandan yang memberikan aroma khas dan rasa yang lebih segar. Kue ini sering dijajakan pada bulan Ramadhan atau hari-hari besar agama Islam, namun kini sudah bisa ditemukan lebih sering di sekitar kawasan Candi Muarojambi. Meskipun tidak tersedia setiap hari, bagi para pengunjung yang ingin mencicipi kue ini, mereka bisa memesan secara khusus.

Kesimpulan

Kuliner tradisional Muaro Jambi menawarkan beragam cita rasa yang menggoda, dengan bahan-bahan alami dan cara pembuatan yang khas. Bagi para pengunjung Candi Muarojambi, mencicipi kuliner ini bisa menjadi pengalaman yang tidak hanya menyenangkan bagi lidah, tetapi juga memberikan wawasan lebih dalam tentang kekayaan kuliner lokal. Dengan terus melestarikan resep-resep leluhur ini, kuliner khas Muaro Jambi akan tetap hidup dan dinikmati oleh generasi mendatang.

  • Bagikan