Antisipasi Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kilogram Menjelang Ramadan di Kabupaten Tebo

  • Bagikan
Tidak ada kelangkaan maupun antrean panjang untuk mendapatkan gas LPG subsidi 3 kg di Kabupaten Tebo.

MUARA TEBO (SR28) – Pemerintah Kabupaten Tebo mengingatkan kepada seluruh agen dan pangkalan gas elpiji untuk memastikan ketersediaan gas elpiji 3 kilogram menjelang bulan suci Ramadan. Kebutuhan gas elpiji diperkirakan akan meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat selama bulan puasa.

Kabag Sumber Daya Alam (SDA) Kabupaten Tebo, Heru Purnomo, menjelaskan bahwa konsumsi gas elpiji 3 kilogram biasanya mengalami lonjakan pada bulan Ramadan. “Pada bulan puasa, kebutuhan gas untuk rumah tangga yang biasanya tiga tabung, bisa meningkat menjadi empat tabung. Sementara bagi pelaku UMKM, kebutuhan mereka bisa bertambah dari lima tabung menjadi enam tabung per bulan,” ungkap Heru Purnomo dalam keterangan yang diterima pada Senin (17/1/2025).

Heru menduga, lonjakan penggunaan gas elpiji pada bulan Ramadan disebabkan oleh meningkatnya aktivitas warga, terutama saat persiapan berbuka puasa dan sahur. Bagi pelaku UMKM, tambahan kebutuhan gas juga terkait dengan meningkatnya volume produksi dan penjualan.

Baca:  Koalisi Penyelamat Pilar Demokrasi di Jambi Demo Tolak RUU Penyiaran

Untuk menghindari kelangkaan, Heru meminta seluruh agen dan pangkalan gas subsidi untuk memastikan pasokan mencukupi selama bulan Ramadan. “Jangan sampai ada kelangkaan di tengah masyarakat, apalagi sampai terjadi lonjakan harga gas elpiji subsidi di Kabupaten Tebo,” tegasnya. Ia juga mengimbau agar pangkalan gas menambah pasokan gas elpiji agar ketersediaan tetap terjaga.

Di sisi lain, Rahmah, salah seorang warga Muara Tebo, meminta Pemkab Tebo untuk terus mengawasi distribusi gas elpiji selama bulan Ramadan. Ia mengungkapkan kekhawatirannya terkait lonjakan harga gas yang sering terjadi menjelang puasa. “Biasanya, harga gas bisa mencapai Rp35.000 per tabung di bulan puasa. Hal ini tentunya menyulitkan masyarakat,” ujarnya.

Rahmah juga mengusulkan agar Pemkab Tebo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pangkalan dan pengecer gas elpiji untuk memastikan harga tetap stabil dan tidak ada praktik penjualan gas di atas harga eceran tertinggi (HET). “Kami minta Pemkab Tebo untuk sidak, bukan hanya ke pangkalan, tetapi juga ke pengecer. Tindak tegas jika ada yang menjual gas dengan harga yang jauh di atas HET,” tegasnya.

Baca:  Sedang Mencuci Sayuran di Sungai, Seorang Nenek Tenggelam

Masyarakat berharap, pemerintah daerah bisa bertindak tegas terhadap pangkalan maupun pengecer yang nakal, termasuk dengan memberikan sanksi yang tegas jika terbukti melanggar peraturan.

  • Bagikan