Apa Penyebab Keputihan Menggumpal dan Bagaimana Mengatasinya?

  • Bagikan

JAMBI (SR28) – Keputihan atau fluor albus adalah hal yang normal dialami oleh wanita sebagai bagian dari sistem reproduksi tubuh. Namun, keputihan yang menggumpal atau berubah teksturnya bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu. Keputihan normal biasanya berwarna bening hingga putih, dengan tekstur yang agak kental dan tidak berbau atau hanya sedikit bau. Namun, apabila keputihan menggumpal, berwarna abnormal, dan disertai gejala lain, hal ini bisa mengindikasikan adanya gangguan kesehatan yang perlu diperhatikan lebih lanjut.

Penyebab Keputihan Menggumpal

Berikut adalah beberapa penyebab yang umum dari keputihan yang menggumpal:

1. Infeksi Jamur (Kandidiasis)

Infeksi jamur, terutama yang disebabkan oleh jamur Candida albicans, adalah salah satu penyebab utama keputihan menggumpal. Infeksi ini sering dikenal dengan istilah kandidiasis vagina atau infeksi jamur vagina. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi jamur biasanya berwarna putih seperti keju cottage dan memiliki tekstur menggumpal.

  • Gejala lain: Selain keputihan menggumpal, infeksi jamur juga bisa menyebabkan gatal, iritasi, rasa terbakar saat buang air kecil, dan nyeri saat berhubungan intim.
  • Penyebab: Infeksi jamur bisa disebabkan oleh perubahan keseimbangan mikroorganisme di vagina, seringnya penggunaan antibiotik, kehamilan, diabetes, stres, atau kebersihan intim yang kurang tepat.

2. Vaginosis Bakterialis

Vaginosis bakterialis adalah infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang tidak seimbang di vagina. Keputihan yang disebabkan oleh vaginosis bakterialis bisa berwarna putih atau abu-abu dengan tekstur yang lebih cair, namun dalam beberapa kasus bisa menggumpal. Biasanya keputihan ini juga disertai dengan bau amis yang khas.

  • Gejala lain: Selain keputihan yang tidak biasa, vaginosis bakterialis dapat menyebabkan bau tidak sedap pada area vagina, gatal, atau sensasi terbakar.
  • Penyebab: Penyebab utama vaginosis bakterialis adalah perubahan dalam keseimbangan bakteri alami di vagina, yang bisa disebabkan oleh douching, penggunaan pelumas berbahan kimia, atau hubungan seksual tanpa perlindungan.

3. Penyakit Menular Seksual (PMS)

Beberapa penyakit menular seksual (PMS), seperti gonore, klamidia, atau trikomoniasis, dapat menyebabkan keputihan menggumpal. Keputihan ini biasanya disertai dengan gejala lain seperti rasa sakit saat buang air kecil, nyeri perut bagian bawah, dan perdarahan tidak teratur.

  • Gejala lain: Selain keputihan yang menggumpal, PMS seringkali menimbulkan rasa sakit saat berhubungan intim dan perasaan tidak nyaman pada area vagina.
  • Penyebab: Penyakit menular seksual dapat terjadi akibat hubungan seksual yang tidak terlindungi, sehingga penting untuk selalu menggunakan pelindung saat berhubungan intim untuk mencegah infeksi.

4. Perubahan Hormon

Perubahan hormon dalam tubuh, seperti yang terjadi saat menstruasi, kehamilan, atau penggunaan pil KB, dapat mempengaruhi produksi dan konsistensi cairan vagina. Keputihan menggumpal bisa terjadi karena fluktuasi hormon yang mempengaruhi keseimbangan cairan dalam vagina.

  • Gejala lain: Keputihan karena perubahan hormon biasanya tidak disertai dengan gejala yang menyakitkan, namun bisa muncul selama atau setelah siklus menstruasi, atau pada masa perimenopause.
  • Penyebab: Perubahan hormon sering terjadi pada masa ovulasi, kehamilan, atau saat penggunaan kontrasepsi hormonal.

5. Penyakit Serviks atau Rahim

Beberapa masalah pada serviks atau rahim, seperti infeksi serviks (servicitis), polip serviks, atau miom, dapat menyebabkan keputihan menggumpal. Keputihan yang disebabkan oleh kondisi ini bisa berwarna kekuningan atau kehijauan, tergantung pada penyebabnya.

  • Gejala lain: Gejala lainnya bisa meliputi nyeri panggul, perdarahan tidak teratur, atau nyeri saat berhubungan intim.
  • Penyebab: Masalah pada serviks atau rahim biasanya terkait dengan infeksi atau kelainan struktural di area reproduksi wanita.

Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?

Jika keputihan menggumpal disertai dengan gejala-gejala berikut, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter:

  • Keputihan yang berwarna kuning, hijau, atau berbau tidak sedap.
  • Gatal atau iritasi yang parah pada area vagina.
  • Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan intim.
  • Perdarahan tidak teratur di luar siklus menstruasi.
  • Rasa terbakar atau nyeri di area vagina.

Pemeriksaan oleh dokter akan membantu menentukan penyebab keputihan menggumpal dan memberikan penanganan yang tepat. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, tes laboratorium, atau tes PAP smear untuk mendiagnosis masalah yang mendasarinya.

Cara Mengatasi Keputihan Menggumpal

Pengobatan keputihan menggumpal sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa cara yang bisa membantu mengatasi masalah ini:

  1. Obat Antijamur: Jika penyebabnya adalah infeksi jamur, dokter akan meresepkan obat antijamur berupa salep, krim, atau obat oral.
  2. Antibiotik: Untuk infeksi bakteri seperti vaginosis bakterialis atau PMS, pengobatan dengan antibiotik akan dibutuhkan untuk mengatasi infeksi.
  3. Perawatan Hormon: Jika keputihan disebabkan oleh perubahan hormon, seperti penggunaan pil KB, dokter dapat merekomendasikan penggantian metode kontrasepsi atau pengaturan dosis hormon.
  4. Menjaga Kebersihan Vagina: Menjaga kebersihan area intim dengan cara yang benar, seperti menghindari penggunaan sabun yang mengandung bahan kimia keras atau douching, dapat membantu mencegah keputihan yang tidak normal.

Kesimpulan

Keputihan menggumpal bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi kesehatan yang mempengaruhi organ reproduksi wanita. Meskipun beberapa penyebabnya relatif tidak berbahaya, ada pula kondisi yang memerlukan perhatian medis segera. Penting untuk selalu menjaga kebersihan area intim dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami keputihan yang tidak biasa atau disertai dengan gejala yang mengganggu. Dengan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat, sebagian besar penyebab keputihan menggumpal dapat diatasi dengan baik.

  • Bagikan