BUNGO (SR28) – Kasus pembunuhan sadis mengguncang dusun Rantau Embacang, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas, Kabupaten Bungo, Jambi. SOP (26), seorang warga setempat, tega membunuh Pahman (30), teman sekampungnya, dengan cara memotong leher korban dan membuang jasadnya ke sungai Batang Tebo.
Motif Pembunuhan
Dalam konferensi pers pada Kamis (13/06/2024), Kapolres Bungo, AKBP Singgih Hermawan, menjelaskan bahwa motif pembunuhan adalah sakit hati. “Korban berulang kali menyebutkan bahwa pelaku adalah anak yatim piatu yang tidak diakui keluarganya,” kata Kapolres Singgih. Ucapan tersebut memicu kemarahan pelaku yang kemudian melakukan tindakan brutal ini.
Kronologi Kejadian
Pembunuhan terjadi pada Sabtu (08/06/2024). Pelaku dan korban awalnya berjanji untuk memperbaiki jam tangan bersama. Mereka kemudian melanjutkan dengan minum ‘tuak’ di pinggir sungai. Di lokasi tersebut, SOP menyerang Pahman dan memotong lehernya. Setelah itu, pelaku mengambil karung dan kantong plastik dari rumah orangtuanya untuk membuang jasad korban ke sungai Batang Tebo.
Upaya Mengelabui Warga
Pada Minggu pagi (09/06/2024), SOP mulai gelisah setelah mendengar penemuan mayat. Untuk mengelabui warga, pelaku sempat mengganti warna cat sepeda motor milik korban. Namun, upaya tersebut tidak berhasil menutupi jejak kejahatannya.
Penyidikan dan Tindakan Hukum
SOP kini telah ditahan dan dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. Kapolres Singgih menyatakan bahwa pihaknya masih mendalami kemungkinan unsur perencanaan dalam pembunuhan ini, yang dapat mengarah pada pasal 340 KUHP. “Kami masih mendalami apakah ada unsur pembunuhan berencana atau tidak,” jelasnya.
Himbauan kepada Masyarakat
Kapolres Bungo juga menghimbau masyarakat yang berada di bantaran sungai Batang Tebo untuk melaporkan kepada pihak keluarga atau kepolisian jika menemukan kantong plastik hitam yang mungkin berisikan kepala korban. Kerjasama masyarakat sangat diharapkan untuk mengungkap seluruh fakta kasus ini.
Kasus ini menjadi pengingat betapa seriusnya dampak penghinaan dan ejekan yang terus-menerus diterima seseorang. Penting bagi masyarakat untuk menjaga hubungan baik dan menghormati perasaan satu sama lain untuk mencegah terjadinya tragedi serupa di masa depan. Penegakan hukum akan terus dilakukan untuk memastikan keadilan bagi korban dan memberikan rasa aman bagi masyarakat.