MERANGIN – Sekitar 30 warga Suku Anak Dalam (SAD) Jambi memutuskan untuk memeluk agama Islam atau menjadi mualaf. Mereka terdiri dari orang dewasa dan anak-anak, baik laki-laki atau pun perempuan.
Untuk sembilan anak SAD, prosesi pengucapan dua kalimat Syahadat dibimbing langsung oleh ketua MUI Merangin Dr Joni Musa bersama Bupati Merangin Jambi Dr Al Haris, Senin (7/7/2020) malam.
Rumah Zuhadi, Kepala Desa Nalo Gedang, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin menjadi tempat sembilan anak SAD dari Temenggung (kepala) Karim dan warga SAD lainnya mengucapkan Syahadat.
Bupati Merangin Al Haris mengaku sangat bangga dan bersyukur atas hidayah yang diterima anak- anak keturunan Temenggung Karim dan warga SAD lainnya.
“Saya, ketua MUI dan warga di sini menerima anak-anak kita dari SAD dengan hidayah Allah memeluk agama islam dipimpin ketua MUI membacakan dua kalimat syahadat, saya tentunya sangat berbahagia,” kata Al Haris.
Al Haris menyebutkan akan memberikan bimbingan ilmu agama dan berharap anak-anak SAD yang baru mualaf tersebut menjadi muslim yang taat.
“Insya Allah kita membimbing dan mendidik mereka bagai mana mendidik anak Merangin lainnya. Mereka harus dibekali ilmu agama dan saya harap masyarakat membantu kami jika ketemu di jalan tegur sapalah mereka. Saya minta petugas kesehatan menyunat mereka,” ujarnya.
“Mereka harus ada tempat mengaji, sekolah dan berbaur dengan masyarakat, semoga ada yang hafiz. Karena sudah ada anak-anak SAD yang di pesantren umur enam tahun sudah khatam Alquran dan saat ini belajar hafiz. Kita juga berharap yang lainnya juga mendapat hidayah,” tambah Al Haris lagi.
Bupati Merangin dua priode ini juga mengapresiasi Pemdes Nalo Gedang dan Camat Nalotantan yang sudah memfasilitasi anak-anak dari SAD memeluk Islam.
“Alhamdulillah orang tuanya setuju anaknya Islam. Dunia terus berkembang, ilmu terus berkembang dan teknelogi juga berkembang dak mungkin selamanya mereka di rimba. Semoga niat masuk Islam untuk merubah diri agar lebih baik lagi,” sebut Al Haris.
Sementara itu ketua MUI Merangin Dr Joni Musa mendoakan agar anak-anak SAD tersebut istiqamah dan menjadi Islam yang taat, menjadi muslim yang baik dan menjadi teladan di tengah komunitas mereka.
“Mereka ini butuh perhatian kita semua, semoga yang lainnya juga diberikan hidayah. Tentu ini menjadi sejarah besar karena barang siapa yang mengislamkan orang laki mau pun perempuan maka wajib baginya surga,” katanya.
Sementara itu Temenggung Karim mengatakan tidak ada paksaan terhadap sembilan keturunannya mengucapkan dua kalimat syahadat, meski dirinya belum memeluk agama Islam. “Ya mereka mau masuk Islam. Saya tidak masalah,” kata Temenggung Karim.
Selain Bupati, Ketua MUI, Camat Nalotantan dan Kades Nalo Gedang pengislaman sembilan anak SAD juga disaksikan warga setempat.
Usai sembilan anak SAD mengucapkan dua kalimat syahadat, mereka juga diberi nama Islam yakni Abdurrahman Efendi, Abdurrahim Kembar, Abdul rozak Ambul, Sholeh Tanga, Fatimah Vivi, Eva Solehah, Budi Abdul Fattah, Ganang Zainudin dan Muhammad Supri. Kemudian dilanjutkan bimibingan syahadat terhadap 21 warga SAD lainnya.