KUALA TUNGKAL (SR28) – Bakal pasangan calon (Bapaslon) Bupati Tanjung Jabung Barat, Hj. Cici Halimah, SE bersama Drs. H. Muklis, M.Si menghadiri undangan peresmian Posko Serangkuh Dayung Serentak Ketujuan (SDSK) yang terletak di Jalan Sederhana RT.10 Kelurahan Kampung Nelayan, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kedatangan Bapaslon Hj. Cici Halimah, SE bersama Drs. H. Muklis disambut hangat oleh ratusan massa setempat.
Ketua Posko Serangkuh Dayung Serentak Ketujuan yang enggan menyebutkan nama dalam laporannya mengatakan, “Berdirinya Posko Serangkuh Dayung Serentak Ketujuan ini tidak lain dan tidak bukan untuk memenangkan Bapaslon Hj. Cici Halimah bersama Drs. H. Muklis, M.Si (CIIS) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Periode 2024-2029,” ujar dia pada Senin (05/08).
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapaslon yang sudi menghadiri undangan kami. Insyallah, kami di sini siap memenangkan dan mendukung Bapaslon CIIS periode 2024-2029 menuju BH-01 EZ. Kami akan berjuang dan terus menggalang massa,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Drs. H. Muklis juga menyampaikan terima kasih kepada pengurus Posko Serangkuh Dayung Serentak Ketujuan bersama jajarannya yang mengundang kami untuk meresmikan Posko tersebut. Secara resmi, Posko Serangkuh Dayung Serentak Ketujuan kita resmikan.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibu-ibu, bapak-bapak, dan masyarakat setempat yang hadir di tempat ini,” ujar Drs. H. Muklis. Ia juga berharap dengan diresmikannya posko tersebut dapat mendongkrak suara Cici-Muklis (CIIS) lebih unggul di Pilkada nantinya.
Di waktu terpisah, Hj. Cici Halimah juga mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada pengurus Posko Serangkuh Dayung Serentak Ketujuan yang telah mengundang kami di peresmian posko ini. “Kami mencalonkan diri bersama Drs. H. Muklis, M.Si ini tidak lain untuk perubahan dan menjadikan Tanjung Jabung Barat unggul, dalam artian unggul di segala bidang,” papar Cici Halimah.
“Kami juga memiliki program ke depan untuk memberikan bantuan kepada kelompok ibu-ibu nelayan dalam usaha mandiri, seperti yang sudah kami laksanakan di kelompok ibu-ibu petani yang saat ini sudah berjalan. Dalam kelompok itu, kami memberikan bantuan uang sebesar satu juta rupiah untuk dikembangkan. Alhamdulillah, sudah banyak berhasil, dan uang satu juta itu terus bergulir di kelompok ibu-ibu petani tersebut,” imbuhnya.
Selain itu, kami juga akan menghentikan pemotongan 2,5% penghasilan/pendapatan, meningkatkan insentif honor guru ngaji, da’i desa dan kaum masjid, honor guru PAUD, KB, SPS, ketua RT, dan meningkatkan program beasiswa pendidikan daerah. Kami juga menolak untuk memberikan 24 sumur migas kepada Tanjab Timur yang akan menghilangkan pendapatan asli daerah (PAD) puluhan miliar rupiah, yang mana dana tersebut bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat, petani, nelayan, dan meningkatkan pembangunan di Tanjung Jabung Barat,” pungkasnya. (Sabri)