JAMBI(SR28)-Penghujung bulan kemerdekaan, menjadi saksi bersejarah bagi Provinsi Jambi, khususnya Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dalam meningkatkan pendapatan negara.
Peletakan batu dan pemancangan pertama “EPCI Akatara Gas Processing Facility and Sales Gas Pipeline Project” di Desa Bram Itam Raya, Kecamatan Bram Itam, Tanjung Jabung Barat, Jambi, dan acara seremonial berjalan sukses.
Hadir Gubernur Jambi, Al Haris, perwakilan Kementerian Investasi, Bupati Tanjung Jabung Barat, Anwar Sadat, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan, GM Jadestone Energy (Lemang) Pte Ltd, Andi Iwan Uzamah, dan President Director PT JGC Indonesia, Nurdin Haris.
Selain itu, hadir pula Achmad Sjahabudin Junus selaku Project Manager of Jadestone Energy (Lemang) Pte Ltd dan jajaran, Soesilo L Nugroho selaku Director & Project Manager PT JGC Indonesia dan jajaran, Ardiansyah selaku Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas, Andi Arie Pangeran selaku Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumbagsel, Johansyah selaku Kepala Biro Perekonomian dan SDM Pemerintah Provinsi Jambi, perwakilan Polres Tanjung Jabung Barat, Kodim 0419/Tanjab, Kejaksaan Negeri Tanjung Jabung Barat, perwakilan PLN Batam dan Transportasi Gas Indonesia (TGI), undangan dan mitra kerja lain.
Diawali tari penyambutan tabur beras kunyit khas Tanjung Jabung Barat dan penjelasan prosedur keselamatan di lokasi acara, para pekerja turut menyaksikan prosesi dimulainya Akatara Project, yang dioperasikan oleh Jadestone Energy Lemang Pte Ltd . Diketahui, PT JGC Indonesia merupakan main contractor atau kontraktor utama pelaksanaan Akatara Project.
Andi Iwan Uzamah selaku General Manager of Jadestone Energy Lemang Pte Ltd menuturkan, selain mendukung pencapaian 1 juta barel dari pemerintah, Akatara Project diharap mampu optimal menimbulkan efek domino bagi keberlangsungan dan kebermanfaatan bagi masyarakat lingkungan sekitar operasi.
JGC terpilih sebagai kontraktor yang reputasinya baik. Diharapkan peletakan batu pertama sekaligus berkomitmen mandat yang didapatkan bisa di deliver. Dengan proyek ini, ekonomi kerakyatan akan berjalan dan ekonomi bergerak. Ini akan diwujudkan segera.
“Mohon JGC selesaikan proyek ini on budget. Kami mohon dukungan masing-masing entitas bagi kebermanfaatan masyarakat sekitar,” tambahnya.
Sementara, Nurdin Haris selaku President Director PT JGC Indonesia, berkomitmen penuh atas proyek Akatara. Dengan mengutamakan keselamatan kerja dan dedikasi, pihaknya bangga menjadi kontraktor yang ditunjuk oleh Jadestoneuntuk mega proyek ini.
“Kami selaku kontraktor sangat memahami realisasi pengerjaan dimulai pada peletakan batu pertama. Apresiasi yang tinggi kami berikan kepada Jadestone, adalah komitmen kami dengan mengutamakan keselamatan kerja. Kami merasa bangga terhadap proyek yang dilaksanakan di daerah Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi,” ujarnya.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Selatan, Anggono Mahendrawan dalam sambutannya menuturkan, EPCI AKATARA Gas Processing Facility and Sales Gas Pipeline Project ini diharap dapat diselesaikan pada semester 1 tahun 2024 dan dapat segera beroperasi.
Proyek ini meliputi pembangunan gas facility dan pipeline sepanjang 17 kilometer hingga ke titik sales point Pipeline TGI yang akan melewati 2 desa, 1 kelurahan di 2 kecamatan, yakni Kecamatan Bram Itam dan Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
“Kami berharap melalui project ini masyarakat nantinya dapat merasakan efek berganda hulu migas, sebagai salah satu wujud adanya kegiatan operasional hulu migas, berupa peningkatan perekonomian untuk Provinsi Jambi khususnya bagi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dalam kesempatan ini juga, kami sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak, baik dari pemerintahan maupun utamanya masyarakat dalam upaya menyukseskan project yang dijalankan KKKS Jadestone Energy di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini,” tuturnya.
Bupati Tanjung Jabung Barat, Anwar Sadat, mengucapkan terima kasih dan apresiasi SKK Migas serta Jadestone Energy, dengan harapan keberadaan Akatara Project bermanfaat pada peningkatan perekonomian masyarakat dan menambah pendapatan daerah Tanjung Jabung Barat.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Jadestone dan SKK Migas SUMBAGSEL yang terus mendorong untuk pilot projek dari Akatara di Desa Bram Itam. Besar harapan kami, Blok Lemang dapat mengakselerasi sumber daya dan perekonomian bagi masyarakat sekitar. Wilayah kerja Lemang akan segera beroperasi guna meningkatkan produksi minyak nasional sebesar 1 juta BOPD dan 12 BSCFD. Jadestone diharapkan mampu membangun negeri,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jambi, Al Haris, berharap sinergi, kolaborasi, dan percepatan dilakukan berbagai pihak guna membangun daerah.
“Kami berterima kasih banyak pada SKK Migas yang sepakat meletakkan batu pertama. KPK langsung mengawal agar sasarannya tepat. Tanjab Barat memang areal yang besar untuk produksi gas dan minyak di Provinsi Jambi. Saya harap sinergi teman-teman sekalian dikelola dengan baik dan cepat. Semakin banyak penerimaan negara, APBN makin baik dan bisa membangun daerah. Mudah-mudahan cepat prosesnya. Semata-mata kegiatan ini diupayakan untuk masyarakat,” ujar Al Haris.
Penekanan sirine yang dikomandoi Gubernur Jambi, sebagai pertanda pelaksanaan Akatara Project secara resmi dimulai, disertai pemancangan pertama dan penandatangan prasasti.
Pada peletakan batu dan pemancangan pertama Akatara Project, turut dilakukan penandatangaan Nota Kesepahamam atau MoU tentang Pemberdayaan dan Penempatan Tenaga Kerja Lokal antara Bupati Tanjung Jabung Barat dengan Soesilo L Nugroho selaku Director & Project Manager PT JGC Indonesia.
Kegiatan yang diorganisir PT Searah Media Utama (Searah) selaku event organizer ini diakhiri dengan penanaman bibit pohon, sebagai wujud komitmen Akatara Project terhadap pelestarian lingkungan dan penghijauan di wilayah operasi produksi.
Akatara Field berlokasi di Pulau Sumatera, Provinsi Jambi, tepatnya di Blok Lemang dengan sistem sharing contract, dioperasikan oleh Jadestone Energy Lemang Pte. Ltd. Lapangan Akatara sebelumnya telah beroperasi dengan memproduksikan minyak sejak tahun 2016 hingga 2019.
Namun demikian, berdasarkan hasil pengeboran pada tahun 2017 hingga 2018, ditemukan cadangan gas yang ekonomis. Hal ini sejalan dengan potensi area sekitar seperti lapangan Betara yang merupakan wilayah operasi hulu migas yaag saat ini terbesar kontribusi produksi gas-nya di Provinsi Jambi.
Kontraktor pemerintah ini mengkomersialisasikan gas yang bersumber dari di well pads A, B, C & D serta memproduksi raw gas sebanyak 25 MMSCFD dan akan terbentuk sebagai LPG. Meski demikian, sistem flowline lapangan yang ada akan dipertahankan.
Sementara sebanyak 20 MMSCFD gas akan diekspor via 8” x 17 KM di sistem transporter gas, termasuk di stasiun metering gas. Hasil kondesatnya-pun akan turut membantu memberikan pasokan tambahan bagi pemenuhan kebutuhan energi nasional.