Turin –
Juventus tersingkir oleh Porto di Liga Champions. Bek Bianconeri, Matthijs de Ligt, mengakui hasil ini sulit diterima.
Juventus menjamu Porto di Stadion Allianz, Rabu (10/3/2021) dini hari WIB, di leg kedua babak 16 besar Liga Champions dengan mengantongi kekalahan 1-2 dari pertemuan pertama. Juventus tertinggal di babak pertama melalui eksekusi penalti Sergio Oliveira.
Bianconeri bangkit di babak kedua dan berbalik unggul 2-1 melalui dua gol Federico Chiesa. Skor tersebut bertahan hingga waktu normal dan pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu 2×15 menit karena agregat pertandingan menjadi 3-3.
Porto mengejutkan Juventus pada menit ke-115 setelah Sergio Oliveira mencetak gol dengan tendangan bebas. Dua menit kemudian, Adrien Rabiot mengubah skor menjadi 3-2, namun tidak dapat menyelamatkan Juventus karena agregat pertandingan menjadi 4-4 dan kalah dengan agresivitas gol tandang.
Juventus tentunya sangat berduka dengan hasil ini karena gagal merebut trofi yang sudah lama didambakannya kembali. Si Nyonya Tua terakhir kali menjuarai Liga Champions pada musim 1995/1996.
“Saya tidak berpikir kami memulai dengan buruk malam ini. Porto unggul 1-0 dan kemudian kami mulai bermain, jadi sudah terlambat,” kata De Ligt kepada Sky Sport Italia.
“Kami bermain bagus di babak kedua dengan kecepatan, peluang, dua gol, tapi pada akhirnya, bola tidak masuk ke gawang,” lanjut pemain yang masuk pada menit ke-75 menggantikan Leonardo Bonucci.
“Tentu saja permainan mengubah musim, karena kami ingin berada di Liga Champions dan sekarang kami tersingkir pada Maret. Itu sangat sulit bagi kami.”
Juventus untuk kali kedua berturut-turut kandas di 16 besar. Musim lalu, De Ligt juga merasakannya saat Juventus ditendang oleh Lyon.
Menonton video “Juventus tersingkir dari Liga Champions“
[Gambas:Video 20detik]
(lari / pur)
Sumber : https://sport.detik.com/sepakbola/uefa/d-5487687/juventus-didepak-porto-de-ligt-sulit-diterima?tag_from=wp_cb_mostPopular_list