Kesehatan Mental Menjadi Salah Satu Kunci Keberlanjutan Pendidikan Era Modern

  • Bagikan
Monika Wulan Saputri

Oleh: Monika Wulan Saputri (Mahasiswi)

SR28JAMBINEWS.COM – Kesehatan mental merupakan kondisi kesejahteraan psikologis seseorang, yang melibatkan faktor emosional, sosial, dan psikologis yang memengaruhi cara individu berpikir, merasa dan juga berperilaku. Menurut WHO, kesehatan mental adalah kondisi sejahtera seseorang, ketika seseorang menyadari kemampuan dirinya, mampu untuk mengelola stres yang dimiliki serta beradaptasi dengan baik, dapat bekerja secara produktif, dan berkontribusi untuk lingkungannya.

Penyebab masalah kesehatan mental diantaranya sebagai berikut; Tekanan/masalah dalam kehidupan sehari-hari, trauma dan kehidupan masa kecil yang kurang menyenangkan sehingga menyebabkan para penderita mengalami ketakutan yang mendalam, tidak memiliki support system atau penyemangat dalam hidupnya, perubahan fisik orang yang mengalami gangguan mental biasanya cenderung memiliki fisik yang kurang terawat atau bahkan bisa saja terlihat seperti orang yang kehilangan arah, adanya masalah fisik yang serius seperti mengalami suatu penyakit yang menyebabkan para penderita Kesehatan mental menyerah dengan kehidupannya, gaya hidup yang tidak sehat,dan juga memiliki keluarga yang mengalami masalah kesehatan mental, keluarga juga merupakan salah satu penyebab seseirang mengalami gangguan mental dikarenakan keluarga adalah tempat pulang yang mana harus menyediakan tempat paling nyaman bukannya malah membuat seseorang justru jenuh dengan keluarganya sendiri.

Kesehatan mental juga sangat berpengaruh terhadap keberanjutan suatu pendidikan karena Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk masa depan sebuah bangsa. Guru atau pendidik adalah salah satu komponen utama dalam proses pendidikan ini. Mereka bukan hanya penyampai informasi, tetapi juga memiliki peran strategis dalam membentuk karakter, etika, dan kemampuan siswa. Oleh karena itu, pentingnya peningkatan kompetensi seorang pendidik tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai tenaga pendidik juga harus memiliki jiwa yang kuat agar dapat menyalurkan energi posisif bagi peserta didiknya. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. 

Dalam era pendidikan modern yang terus berkembang, berikut adalah beberapa alasan mengapa peningkatan kompeten Pendidikan era modern menekankan penggunaan teknologi, pembelajaran berbasis keterampilan, dan inklusivitas untuk mempersiapkan generasi saat ini menghadapi tuntutan zaman.

  1. Keterampilan Digital dan Teknologi: Penggunaan teknologi pembelajaran membantu siswa mengembangkan keterampilan digital yang esensial dalam era modern. Penguasaan teknologi tidak hanya diperlukan dalam dunia kerja, tetapi juga untuk berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat. 
  2.  Inklusivitas dan Diversitas: Teknologi memungkinkan pendekatan inklusif dengan menyediakan aksesibilitas yang lebih baik bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Aplikasi, perangkat lunak, dan sumber daya digital dapat disesuaikan untuk mendukung berbagai gaya belajar dan kebutuhan siswa.
  3. Pembelajaran Kolaboratif: Teknologi memfasilitasi pembelajaran kolaboratif, memungkinkan siswa untuk berinteraksi dan bekerja sama secara virtual. Ini mencerminkan tuntutan dunia kerja modern di mana kolaborasi sering terjadi melalui platform digital.
  4. Pengembangan Keterampilan Soft Skills: Pembelajaran berbasis keterampilan lebih menekankan pengembangan keterampilan lunak, seperti komunikasi, kerja sama tim, dan pemecahan masalah. Teknologi dapat digunakan untuk simulasi, permainan edukatif, dan proyek berbasis teknologi untuk memperkuat keterampilan ini.
  5. Akses Terhadap Informasi Global: Dengan bantuan teknologi, siswa dapat mengakses informasi dari seluruh dunia. Ini membuka wawasan mereka terhadap berbagai perspektif dan membantu mempersiapkan mereka untuk tuntutan global dalam karier dan kehidupan sehari-hari.
  6. Pembelajaran Diferensial: Teknologi memungkinkan pendekatan pembelajaran yang lebih diferensial, di mana materi dapat disesuaikan dengan tingkat keterampilan dan minat siswa. Hal ini membantu menciptakan pengalaman belajar yang lebih relevan dan menarik.
  7. Adaptasi Terhadap Perubahan Cepat: Dengan teknologi, siswa diajarkan untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, mampu beradaptasi dengan perubahan cepat dalam teknologi dan kebutuhan pasar kerja.
  8. Efisiensi dan Efektivitas Pembelajaran: Penggunaan teknologi dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Berbagai platform dan aplikasi dapat mempercepat penyerapan materi dan memberikan umpan balik yang lebih cepat.

Peningkatan kompetensi pendidikan era modern melalui teknologi pembelajaran berbasis keterampilan dan inklusivitas membantu menghasilkan generasi yang siap menghadapi tantangan dan tuntutan kompleks dalam masyarakat saat ini dan di masa depan.

Kesehatan mental sangat penting karena dapat memengaruhi kinerja akademis, produktivitas, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Keseimbangan yang baik antara aspek mental dan akademis dapat membantu untuk mencapai potensi maksimalnya di masa depan.

Kesehatan mental berperan penting dalam keberlanjutan pendidikan di era modern. Dengan kondisi mental yang baik, siswa dan mahasiswa cenderung lebih mampu mengatasi tekanan akademis, beradaptasi dengan perubahan, serta memanfaatkan teknologi dan sumber daya yang tersedia untuk pengembangan diri. Hal ini mendukung kelangsungan dan kualitas pendidikan di tengah dinamika zaman. 

Pendidikan era modern ditandai oleh berbagai perubahan dan inovasi dalam metode pembelajaran, teknologi, dan pendekatan pengajaran. Beberapa ciri khasnya melibatkan:

  1. Teknologi dan Digitalisasi: Penggunaan teknologi dalam pembelajaran, seperti komputer, internet, dan perangkat mobile, telah mengubah cara siswa mendapatkan informasi dan berinteraksi dengan materi pembelajaran.
  2. Pendekatan Kolaboratif: Pendidikan era modern mendorong pembelajaran kolaboratif dan tim. Siswa diajak untuk bekerja sama, berbagi ide, dan mengembangkan keterampilan sosial melalui proyek bersama.
  3. Pembelajaran Berbasis Proyek: Pendidikan saat ini sering menekankan pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa belajar melalui partisipasi aktif dalam proyek nyata, meningkatkan keterampilan praktis dan pemecahan masalah.
  4. Penekanan pada Kreativitas dan Kritisitas: Pendidikan modern menekankan pengembangan keterampilan kreatif dan pemikiran kritis. Siswa didorong untuk mengembangkan gagasan sendiri dan melihat masalah dari berbagai sudut pandang.
  5. Pentingnya Keseimbangan Kesejahteraan Mental: Pendidikan era modern juga mengakui pentingnya kesejahteraan mental siswa. Program-program pendidikan sering mencakup dukungan psikologis dan kesehatan mental.
  6. Pendidikan Inklusif: Ada peningkatan kesadaran tentang pentingnya pendidikan inklusif, di mana berbagai kebutuhan siswa diakomodasi untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang setara terhadap pendidikan.
  7. Pembelajaran Sepanjang Hayat: Pendidikan modern memandang pembelajaran sebagai proses sepanjang hayat, bukan hanya terbatas pada masa sekolah atau perguruan tinggi. Pendidikan kontinu diperlukan untuk menjawab perubahan cepat dalam dunia kerja dan teknologi.

Pendidikan era modern terus berkembang seiring dengan perubahan sosial, teknologi, dan kebutuhan masyarakat. Kesehatan mental menjadi kunci utama keberlanjutan pendidikan era modern karena kondisi mental yang baik memengaruhi kemampuan belajar, adaptasi, dan kreativitas siswa.

Lingkungan belajar yang mendukung kesehatan mental dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas pendidikan, serta membantu siswa mengatasi tantangan perkembangan yang kompleks di era ini. Kesehatan mental menjadi kunci utama keberlanjutan pendidikan era modern karena kondisi mental yang baik memengaruhi kemampuan belajar, adaptasi, dan kreativitas siswa.

Lingkungan belajar yang mendukung kesehatan mental dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas pendidikan, serta membantu siswa mengatasi tantangan perkembangan yang kompleks di era ini.

  • Bagikan