JAMBI(SR28)-Ratusan petani didampingi Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jambi lakukan aksi di depan Kantor Gubernur Jambi menuntut kebebas lahan milik mereka yang dirampas oleh mafia tanah. Senin, (26/9/2022).
Para demonstran meminta dikembalikannya tanah milik mereka yang diambil alih oleh perusahaan. “Tanah kami sudah bersertifikat, tolong pak dikembalikan. Kalau kami tanam, kami ambil kami masuk penjara,” kata demonstran.
“Mari kita tarik kembali tanah milik kita. Petani telah di korupsi, petani telah di intimidasi. Kembalikan tanah kami,” lanjutnya.
Pada aksi ini, para petani meminta ketegasan pemerintah provinsi Jambi yang dalam hal ini adalah Gubernur Jambi Al Haris untuk berkomitmen menyelesaikan permasalahan agraria di provinsi Jambi dan mengembalikan wilayah kelola rakyat Jambi.
“Kita sudah pernah ke Jakarta dan sekarang kita minta pak gubernur untuk menyelesaikan,” ujarnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data WALHI Jambi, provinsi Jambi menjadi provinsi dengan konflik agraria tertinggi kedua se Indonesia dengan jumlah konflik agraria sebanyak 156 konflik yang belum terselesaikan.