Lebih 1,5 Juta Jemaah Haji Tiba di Arafah untuk Wukuf, Ini Makna dan Keutamaannya

  • Bagikan
Ilustrasi. Apa itu wukuf dalam ibadah haji, hukum, dan waktu pelaksanaannya. (REUTERS/Mohammed Salem)

JAMBI (SR28) – Pada tanggal 14 Juni 2024, lebih dari 1,5 juta jemaah haji dari berbagai penjuru dunia telah tiba di Arafah untuk melaksanakan wukuf, salah satu rangkaian puncak ibadah haji. Prosesi wukuf, yang akan dimulai pada Sabtu, 15 Juni 2024, merupakan momen sakral di mana jemaah haji mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai ritual.

Apa Itu Wukuf?

Wukuf adalah rukun haji yang paling utama, dilaksanakan di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Prosesi ini dimulai setelah tergelincirnya matahari dan berakhir jelang terbenamnya matahari. Selama wukuf, jemaah haji mendengarkan khutbah, melaksanakan salat Zuhur dan Asar secara jamak taqdim, serta melakukan zikir, salawat, dan munajat kepada Allah SWT.

Makna Wukuf

1. Kebulatan Tekad untuk Berhenti dari Keburukan

Wukuf melambangkan tekad manusia untuk menghentikan segala keburukan yang pernah dilakukan dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan. Ini adalah momen introspeksi diri dan komitmen untuk menumbuhkan nilai-nilai kebaikan dalam diri. Ibarat tanah subur yang ditanami benih kebaikan, manusia diharapkan menjadi lebih baik.

2. Waktu Pelaksanaan yang Penuh Makna

Wukuf dilaksanakan mulai dari ba’da zawal (setelah matahari tergelincir). Ini melambangkan mata hati yang berusaha menghilangkan segala keburukan dan menumbuhkan hal-hal baik demi mendekatkan diri kepada Allah SWT. Seperti matahari yang condong, hati manusia juga diharapkan condong dan mendekat pada kebaikan.

3. Kesadaran untuk Selalu Berbuat Kebajikan

Tujuan utama dari wukuf adalah mencapai puncak kesadaran untuk selalu berbuat kebajikan, baik untuk diri sendiri, sesama manusia, maupun alam semesta. Ini mencerminkan keadaan manusia yang senantiasa bertakwa dan berbuat baik dalam segala aspek kehidupan.

Larangan Selama Wukuf

Selama wukuf, jemaah haji harus mematuhi beberapa larangan untuk menjaga kesucian dan kesempurnaan ibadah. Beberapa larangan tersebut antara lain:

  • Memotong tanaman di Arafah.
  • Menyiksa hewan.

Larangan-larangan ini dimaksudkan sebagai latihan untuk membentuk kesadaran diri agar selalu menjaga perilaku baik dan tidak merusak lingkungan sekitar.

Kesakralan Momen Wukuf

Momen wukuf di Arafah adalah saat yang sangat mustajab untuk berkomunikasi dengan Sang Pencipta. Di fase inilah para jemaah haji diajak untuk berdoa dan bermunajat, memohon ampunan, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Wukuf merupakan puncak dari ibadah haji, sebagaimana disebut dalam hadits: “Al Hajju Arafah” (Haji itu Arafah).

Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Aswadi, menekankan bahwa keutamaan wukuf terletak pada makna mendalam dari prosesi ini. Menurutnya, wukuf adalah saat yang paling tepat untuk membulatkan tekad menghentikan keburukan, menumbuhkan kebaikan, dan meningkatkan kesadaran untuk selalu berbuat baik. Dengan demikian, tujuan utama wukuf sebagai puncak kesadaran untuk berbuat kebajikan dapat terwujud, baik untuk diri sendiri, sesama manusia, maupun alam semesta.

Melalui wukuf, jemaah haji diajak untuk mencapai kesempurnaan ibadah dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjaga perilaku yang baik selama berada di Arafah. Dengan demikian, wukuf menjadi inti dari pelaksanaan haji, yang meneguhkan kebulatan tekad untuk menjadi insan yang lebih baik dan bertakwa.

  • Bagikan