Makan Banyak Tapi Tetap Kurus: Apa Penyebabnya?

  • Bagikan

JAMBI (SR28) – Bagi sebagian orang, menjaga berat badan agar tetap ideal bisa menjadi tantangan besar, namun ada juga yang merasa bingung karena meskipun mereka makan dalam jumlah besar, berat badan mereka tetap stabil atau bahkan cenderung rendah. Fenomena ini sering kali menarik perhatian karena bertentangan dengan kebiasaan yang berlaku bagi kebanyakan orang, di mana makan berlebih cenderung menyebabkan penambahan berat badan. Lalu, apa yang menyebabkan seseorang bisa makan banyak tapi tetap kurus? Artikel ini akan membahas beberapa faktor yang dapat menjelaskan fenomena ini.

1. Metabolisme yang Cepat

Salah satu penyebab utama seseorang bisa makan banyak tapi tetap kurus adalah memiliki metabolisme yang cepat. Metabolisme adalah proses kimiawi dalam tubuh yang mengubah makanan menjadi energi. Orang dengan metabolisme cepat membakar kalori lebih cepat daripada orang dengan metabolisme lambat. Akibatnya, meskipun mereka makan lebih banyak, kalori yang dikonsumsi cepat terbakar, dan tubuh tidak menyimpan banyak lemak.

Beberapa faktor yang memengaruhi laju metabolisme seseorang termasuk usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan faktor genetik. Orang yang lebih muda, pria, dan mereka yang lebih aktif secara fisik cenderung memiliki metabolisme yang lebih cepat. Namun, faktor genetik juga memainkan peran penting—beberapa orang memang secara alami memiliki metabolisme yang lebih tinggi.

2. Genetika dan Faktor Keturunan

Genetika atau faktor keturunan juga berperan besar dalam menentukan bagaimana tubuh kita merespons makanan yang kita konsumsi. Beberapa orang dilahirkan dengan kecenderungan tubuh untuk tetap kurus meskipun mereka makan banyak. Hal ini bisa disebabkan oleh perbedaan dalam cara tubuh mengatur proses pembakaran kalori, penyimpanan lemak, dan pembentukan otot.

Jika ada anggota keluarga yang memiliki tubuh kurus meskipun makan banyak, maka kemungkinan besar, faktor genetika mempengaruhi tubuh Anda juga. Namun, meskipun faktor ini sulit diubah, penting untuk tetap menjaga gaya hidup sehat agar tidak berisiko mengembangkan masalah kesehatan di masa depan.

3. Kandungan Lemak dan Otot dalam Tubuh

Komposisi tubuh seseorang, yaitu perbandingan antara lemak tubuh dan massa otot, juga memengaruhi berat badan. Orang yang memiliki lebih banyak massa otot cenderung memiliki metabolisme yang lebih tinggi karena otot membakar lebih banyak kalori bahkan saat tubuh sedang istirahat. Oleh karena itu, meskipun seseorang makan banyak, jika mereka memiliki banyak otot, mereka cenderung tetap kurus atau tidak cepat menambah berat badan.

Selain itu, jika seseorang memiliki sedikit lemak tubuh, mereka akan cenderung terlihat lebih kurus meskipun mengonsumsi banyak makanan. Untuk menjaga atau meningkatkan massa otot, seseorang dapat berfokus pada latihan kekuatan, seperti angkat beban, untuk membangun otot dan meningkatkan metabolisme.

4. Kondisi Kesehatan Tertentu

Beberapa kondisi medis atau gangguan metabolisme dapat menyebabkan seseorang makan banyak tapi tetap kurus. Salah satunya adalah hipertiroidisme, di mana kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah berlebih. Hormon tiroid mengatur banyak fungsi tubuh, termasuk metabolisme. Ketika kelenjar tiroid terlalu aktif, metabolisme tubuh akan meningkat, yang menyebabkan pembakaran kalori lebih cepat. Akibatnya, meskipun seseorang makan banyak, tubuh tidak dapat menyimpan banyak energi dalam bentuk lemak, dan mereka tetap kurus.

Beberapa kondisi medis lainnya yang dapat menyebabkan penurunan berat badan atau kesulitan dalam menambah berat badan meskipun makan banyak, termasuk diabetes tipe 1, gangguan pencernaan, dan beberapa gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia. Jika seseorang mendapati dirinya makan banyak namun tetap kurus tanpa alasan yang jelas, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memeriksa kemungkinan adanya masalah kesehatan.

5. Gaya Hidup yang Aktif dan Olahraga

Seseorang yang menjalani gaya hidup aktif atau sering berolahraga, meskipun makan dalam jumlah besar, dapat menjaga berat badan tetap stabil atau bahkan menurunkan berat badan. Aktivitas fisik yang intens, seperti berlari, berenang, atau latihan kekuatan, membakar kalori dalam jumlah besar dan membantu tubuh menjaga keseimbangan energi.

Bahkan jika seseorang makan banyak makanan, tubuh mereka mungkin membutuhkan kalori lebih banyak karena aktivitas fisik yang mereka lakukan. Oleh karena itu, mereka tetap kurus meskipun mengonsumsi lebih banyak kalori. Aktivitas fisik yang teratur juga dapat meningkatkan massa otot, yang membantu meningkatkan laju metabolisme dan pembakaran kalori.

6. Kebiasaan Makan yang Sehat

Meski terdengar paradoks, beberapa orang yang makan banyak namun tetap kurus bisa jadi mempraktikkan kebiasaan makan yang lebih sehat, seperti makan makanan rendah kalori dan tinggi gizi. Misalnya, mereka mungkin makan dalam porsi besar namun mengonsumsi makanan dengan kepadatan kalori yang rendah, seperti sayuran, buah-buahan, dan makanan berserat tinggi yang cenderung lebih rendah kalori meskipun dalam porsi besar.

Selain itu, kebiasaan makan seperti makan dengan porsi yang lebih sering dalam sehari (misalnya, makan 5-6 kali makan kecil) daripada makan dengan porsi besar dalam satu waktu juga dapat mempengaruhi cara tubuh memproses makanan. Makan lebih sering dan dalam porsi kecil bisa meningkatkan metabolisme dan menjaga tubuh tetap aktif dalam membakar kalori.

7. Stres atau Faktor Psikologis

Beberapa orang mungkin makan banyak namun tetap kurus karena stres atau kondisi psikologis yang mempengaruhi nafsu makan atau cara tubuh merespons makanan. Misalnya, seseorang yang berada dalam kondisi stres kronis atau mengalami kecemasan mungkin mengalami perubahan hormon yang memengaruhi metabolisme, seperti peningkatan produksi hormon kortisol yang dapat mempengaruhi cara tubuh menyimpan atau membakar kalori.

Selain itu, gangguan makan yang disebabkan oleh kondisi psikologis juga dapat menyebabkan seseorang makan dalam jumlah besar tetapi tetap kurus. Gangguan makan seperti bulimia atau binge eating disorder, di mana seseorang makan dalam jumlah banyak dan kemudian mengeluarkannya kembali (misalnya, melalui muntah atau obat pencahar), bisa menyebabkan penurunan berat badan yang drastis meskipun makan dalam jumlah besar.

Kesimpulan

Makan banyak tapi tetap kurus bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik itu metabolisme yang cepat, faktor genetika, komposisi tubuh yang lebih banyak otot daripada lemak, maupun kondisi medis tertentu. Selain itu, gaya hidup yang aktif, kebiasaan makan sehat, atau faktor psikologis juga dapat berperan dalam fenomena ini. Meskipun demikian, meskipun seseorang tetap kurus meskipun makan banyak, mereka tetap perlu memperhatikan pola makan dan gaya hidup sehat untuk menjaga keseimbangan tubuh dan mencegah masalah kesehatan lainnya di masa depan.

Jika Anda merasa khawatir atau tidak yakin tentang kondisi tubuh Anda, selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk memastikan bahwa tubuh Anda berfungsi dengan baik dan sehat.

  • Bagikan