Membingkai Potret Visi Muaro Jambi Berbakti, Refleksi Gagasan Politik Bambang Bayu Suseno

  • Bagikan

Oleh: Zuandanu Pramana Putra, S.Pd.

JAMBI (SR28) – Dari sekian banyak pilihan ide dan gagasan, Calon Bupati Muaro Jambi periode 2024-2029, Bambang Bayu Suseno, memilih diksi “Berbakti” sebagai judul utama dari mimpi besar yang dibawanya dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.

Berbakti secara bahasa diambil dari kata bakti yang punya makna: pernyataan tunduk dan hormat, perbuatan yang menyatakan setia, dan memperhambakan diri. Kata berbakti diperjelas dengan keterangan nama Kabupaten Muaro Jambi sebagai arah yang dituju dalam melakukan bakti. 

Dengan mengusung Visi Berbakti, Bambang Bayu Suseno ingin menghambakan diri untuk Kabupaten Muaro Jambi, sebagai bentuk rasa hormat dan pernyataan setia. Berbakti yang diinginkan BBS ialah berbakti yang dapat membawa Muaro Jambi menjadi kabupaten berkeadilan, berakhlak, dan maju di periode 2024-2029.

Sedikit mengenal lebih jauh, Bambang Bayu Suseno atau yang lebih akrab disapa BBS memulai karir sebagai pejabat publik dengan menjadi anggota DPRD Provinsi Jambi daerah pemilihan (Dapil) II yang meliputi wilayah Batanghari – Muaro Jambi.

Dari rekam jejak yang ada, putra berdarah Jawa tersebut punya hubungan baik dengan masyarakat. Ia hanya butuh satu periode untuk menunjukkan bahwa tidak semua pejabat itu sama seperti di mata orang awam. Baginya, kepercayaan adalah harga mati yang harus dijaga.

Kesuksesannya menjaga kepercayaan masyarakat membawa BBS kembali melenggang ke kursi DPRD Provinsi Jambi untuk periode yang kedua. Bahkan, belum usai masa jabatannya habis, dewan yang memang lebih banyak konstituen di Daerah Muaro Jambi itu memilih satu langkah karir yang lebih serius, maju dalam kontestasi pemilihan kepala daerah.

Di 2017, BBS ikut maju sebagai calon wakil bupati mendampingi Masnah Busro. Ia sukses melengkapi kekurangan yang ada kala itu. Dengan basis elektoral yang tidak bergesekan, BBS dan Masnah mampu mengalahkan pesaing beratnya Ivan Wirata.

Usai mengabdi selama 5 tahun lamanya, hasrat untuk membuat Kabupaten Muaro Jambi jadi lebih baik dan maju sudah tidak bisa lagi dibendung. Kini di momen Pilkada serentak tahun 2024, BBS kembali hadir dalam kontestasi, tapi bukan sebagai wakil, melainkan langsung sebagai calon bupati. Bersama dengan itu ia membawa gagasan Berbakti untuk Muaro Jambi Berkeadilan, Berakhlak, dan Maju periode 2024-2029. 

Lalu, bagaimana sebenarnya gagasan Berbakti yang diusung oleh BBS? Kabupaten Muaro Jambi seperti apa yang ingin ia bangun 5 tahun ke depan? Mari kita bedah Visi Muaro Jambi Berbakti lewat gagasan-gagasan politik yang sudah disampaikan kepada masyarakat.

Mengenal 5 Misi dan Isu Strategis yang Jadi Sorotan BBS, Fondasi Menuju Muaro Jambi Maju

Dalam perhelatan debat Pemilihan Bupati (Pilbup) yang digelar KPU Muaro Jambi pada Sabtu, 2 November lalu, BBS menyampaikan kepada seluruh masyarakat dari 11 kecamatan, 150 desa dan 5 kelurahan yang ada di Muaro Jambi bahwa bersama Calon Wakil Bupati Junaidi H. Mahir (Jun) ia punya mimpi besar untuk membawa kemajuan di Kabupaten Muaro Jambi.

“Saya Bambang Bayu Suseno bersama Junaidi Mahir mempunyai mimpi besar yang terwujud dalam visi bernama Berbakti untuk Muaro Jambi Berkeadilan, Berakhlak, dan Maju 2024-2029,” ucapnya.

BBS menyampaikan, mimpi besarnya tersebut disokong oleh 5 misi yang akan menjadi fondasi kuat terwujudnya Visi Muaro Jambi Berbakti. Kelima misi itu merupakan isu-isu strategis pilihan yang menjadi sorotan.

Pertama adalah soal infrastruktur, ia ingin agar masyarakat di Bumi Sailun Salimbai punya akses yang mudah dalam segala hal. Memang tak bisa dipungkiri, hal paling mendasar yang harus menjadi tanggung jawab ke depannya adalah infrastruktur.

BBS menamai misi pertamanya dengan kalimat “Maju Infrastruktur”. Tegas dan lugas, maju dapat diartikan lebih baik dari sebelumnya. Sebagai mantan orang nomor dua di kabupaten, BBS paham betul seperti apa kondisi infrastruktur di Muaro Jambi. Sebut saja jalan misalnya, hampir 50 persen dari yang menjadi tanggung jawab kabupaten masuk dalam kategori jalan rusak berat.

Menanggapi persoalan tersebut, BBS menegaskan berkomitmen penuh untuk bisa menuntaskan persoalan infrastruktur jalan. Menurutnya, dengan kondisi jalan yang rusak, konektivitas masyarakat menjadi terhambat, akibatnya pertumbuhan ekonomi terganggu dan berdampak pada kesejahteraan yang menurun.

“Kami tidak ingin konektivitas masyarakat ke sentra-sentra ekonomi dan produksi terganggu, untuk itu infrastruktur yang berkualitas harus tetap dijaga,” sebut BBS.

Berkaitan dengan infrastruktur, misi kedua yang dibawa BBS ialah “Maju Ekonomi”. Dengan dukungan infrastruktur yang lebih maju, ia berharap ekonomi masyarakat bisa terus berputar dan merata.

Saat ini sendiri, menurut data evaluasi sepanjang tahun 2023, jumlah masyarakat yang masuk dalam kategori miskin ekstrem di Muaro Jambi adalah sebanyak 10.400 jiwa, angka yang cukup tinggi.

Angka tersebut menjadi PR yang harus dituntaskan oleh BBS, karena misi Maju Ekonomi yang dibawanya memang bertujuan untuk menekan angka kemiskinan ekstrem yang ada di Kabupaten Muaro Jambi. 

Salah satu yang masuk dalam rencana BBS ialah meningkatkan pendapatan setiap keluarga. Misal, sebutnya, saat ada kepala keluarga yang berpenghasilan 2 juta, maka tugas kepala daerah adalah membuat penghasilan tersebut bertambah.

“Keberhasilan pemerintah adalah bagaimana yang tiga juta menjadi empat juta, yang empat juta menjadi lima juta, dan yang lima juta menjadi enam juta. Satu jutanya dari mana? Satu jutanya akan kita bangun kewirausahaan melalui anak-anaknya, melalui ibu-ibunya, dan melalui keluarganya, kita tingkatkan produktifitasnya,” papar BBS.

Misi ketiga adalah “Maju Sumber Daya Manusia” atau SDM. Sebagai aktor penting yang punya peran sentral untuk membuat Muaro Jambi lebih maju, SDM perlu perhatian yang sama seriusnya dengan infrastruktur dan ekonomi. SDM yang berkualitas akan memudahkan kerja kepala daerah dalam menjalankan pembangunan selama satu periode.

Dalam persoalan ini, BBS berencana bakal menggembleng SDM di Muaro Jambi melalui pendidikan dan pelatihan. Harapannya, SDM bisa mempunyai skil-skil bermanfaat yang bisa digunakan untuk membantu pertumbuhan ekonomi, misalnya melalui UMKM atau kewirausahaan lainnya.

“Kita akan berikan masyarakat keterampilan yang sesuai untuk industri-industri yang bisa menyerapnya. Kita bangun kompetensi mereka sehingga angkatan kerja terbuka, dan mereka memang menerima pekerjaan yang diinginkan,” jelasnya.

Misa keempat ialah “Maju Tata Kelola Pemerintahan”, di mana salah satunya berkaitan dengan pelayanan publik. Saat ini sendiri menurut data Menpan RB pada tahun 2023, pelayanan publik di Kabupaten Muaro Jambi menempati peringkat ke-8 dari sebelas kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Ukuran yang cukup buruk.

Mengomentari hal tersebut, BBS menegaskan akan meningkatkan pelayanan publik di Muaro Jambi jadi lebih baik. Kuncinya, sebut BBS, adalah dengan memperkuat sistem dan SDM.

“Kami menginginkan masyarakat Muaro Jambi mendapatkan pelayanan yang maksimal. Makanya sistem akan dibangun untuk dapat memberikan yang terbaik, kemudian yang kedua SDM kita harus dapat kita tingkatkan kompetensinya,” jelas BBS.

Terakhir, isu yang menjadi perhatian dan masuk ke dalam misi ialah “Maju Pelestarian Lingkungan”. Dengan adanya lingkungan yang lestari, BBS berharap masyarakat mendapat kehidupan yang lebih sehat. Pelestarian lingkungan yang didorong, juga diharapkan dapat membuat masyarakat lebih mudah untuk bisa mendapat akses air bersih ke depannya.

Untuk lebih jelas, kelima isu strategis yang masuk ke dalam misi BBS untuk membuat Muaro Jambi lebih maju ialah; 1.) Maju Infrastruktur, 2.) Maju Ekonomi, 3.) Maju SDM, 4.) Maju Tata Kelola Pemerintahan, dan 5.) Maju Pelestarian Lingkungan.

Pada dasarnya, kelima misi tersebut saling berkaitan membentuk satu fondasi kokoh demi terwujudnya Visi Berbakti untuk Muaro Jambi Berkeadilan, Berakhlak, dan Maju di periode 2024-2029.

Lebih lanjut, konsep Visi Berbakti tidak hanya diusung sampai pada batas fondasi saja. Model bangunannya pun sudah disiapkan secara matang. Turunan dari 5 misi yang sudah dibahas di atas adalah 12 program unggulan yang akan membentuk gambaran utuh untuk Muaro Jambi lima tahun ke depan.

Mengenal 12 Program Unggulan BBS-Jun, Langkah Konkret untuk Pembangunan Muaro Jambi

Dua belas program unggulan yang diusung BBS adalah ujung tombak yang akan membawa Kabupaten Muaro Jambi jadi lebih maju. Program-program tersebut dipilih berdasarkan analisis dan kajian yang matang. 

Pertama dan yang paling terkenal ialah program “Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan” atau disingkat Gema Desa. Program ini terkenal karena tagline-nya yang punya daya tarik tinggi bagi masyarakat, yaitu Membangun dari Desa.

Membangun dari Desa memang kerap digaungkan BBS dalam setiap kampanye dan silaturahmi dengan masyarakat, program tersebut merupakan prototipe dari model pembangunan merata yang dicita-citakan BBS.

Untuk sedikit gambaran dalam implementasinya, dalam program Gema Desa ini pemerintah daerah akan memberikan bantuan yang bersumber dari keuangan APBD, semua desa akan mendapatkan jatahnya masing-masing. Peruntukannya adalah pembangunan infrastruktur ekonomi, layanan dasar, dan program pemberdayaan yang sesuai dengan keputusan masyarakat desa itu sendiri.

Program kedua adalah “Kecamatan Membangun”, yang masih bersinggungan dengan target pemerataan pembangunan di setiap wilayah Kabupaten Muaro Jambi. BBS mengatakan, ke depan jika terpilih sebagai bupati, anggaran pagu indikatif yang mulanya diberikan kepada OPD akan dipindahkan ke kecamatan. Tujuannya ialah agar peruntukan anggaran bisa lebih efektif dan terarah. 

Bagi desa dan kecamatan, anggaran adalah modal dasar pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan. Sehingga implementasinya terkadang sangat sensitif dan acap kali disangkut-pautkan dengan isu keadilan.

Langkah yang diambil oleh BBS ini merupakan terobosan baru yang perlu mendapat dukungan dari masyarakat. Di samping untuk mengatasi pemerataan pembangunan, keuntungan lain dengan adanya pengalihan anggaran dari OPD ke kecamatan ialah untuk mengatasi keterbatasan jumlah anggaran.

Siasat itu dipertegas BBS dengan kata prioritas. BBS berharap masyarakat antar desa bisa berembuk di tingkat kecamatan untuk menentukan sendiri prioritas pembangunan yang paling mendesak dan harus dilaksanakan lebih dulu.

“Selama ini anggaran pagu indikatif kita berikan kepada OPD dengan mem-breakdownberdasarkan Musrenbang, tetapi hari ini kita akan berikan pagu indikatif kepada kecamatan. Sehingga kecamatan itu akan berdiskusi dengan seluruh desa untuk dapat membuat prioritas pembangunan, yaitu pembangunan infrastruktur,” jelas BBS.

Adapun, program unggulan ketiga adalah “Investasi dan Lapangan Kerja”. Dalam program ini, BBS ingin menekan angka pengangguran yang masih cukup tinggi di Kabupaten Muaro Jambi. 

Cara pertama yang dilakukan ialah membuka peluang investasi dengan didukung memberikan kemudahan bagi para investor. Selain itu, BBS juga bakal membangun kawasan industri yang terintegrasi. Hal ini diharapkan mampu menarik investasi baru masuk, sehingga lapangan kerja bisa terbuka untuk masyarakat di Muaro Jambi.

Tak ketinggalan, masyarakat yang kesulitan mendapat pekerjaan juga akan dibekali dengan pelatihan pra-kerja. Tentunya, pelatihan tersebut bakal berkaitan dengan kebutuhan dunia usaha, khususnya untuk perusahaan di Kabupaten Muaro Jambi.

“Dengan munculnya investasi-investasi baru, InsyaAllah akan dapat menyerap tenaga kerja,” ujar BBS.

Selanjutnya, program unggulan keempat berkaitan dengan pendidikan, yaitu “Muaro Jambi Cerdas”, tagline dari program ini adalah Guru Nyaman, Siswa Senang. 

Selama menjabat sebagai Wakil Bupati, BBS menyadari jika penempatan mengajar guru banyak tidak sesuai dengan domisili. Hal itu berpengaruh pada kenyamanan guru dalam mengajar, karena beberapa di antaranya punya jarak tempuh jauh dari tempat tinggal ke sekolah.

Untuk itu, BBS ingin setiap guru mendapat penempatan yang sesuai. Hal yang dilakukan untuk mengatasi persoalan ini adalah dengan memetakan kesesuaian lokasi.

Komitmen pendistribusian guru ini juga dibarengi dengan keseriusan memberikan insentif tambahan, terkhusus untuk yang berstatus honorer. Bahkan, di desa-desa terpencil pendistribusian guru bakal didukung dengan pemberian insentif perumahan.

“Banyak yang memerlukan tempat kesesuaian yang pas sehingga mereka bisa nyaman untuk mengajar anak-anak, makanya kita distribusikan. Jika ada daerah-daerah terpencil yang tidak terdistribusi guru dengan baik, saya akan memberikan fasilitas perumahan,” ujar BBS.

Selain guru, siswa juga mendapat perhatian yang sama dari BBS. Ia menekankan pentingnya memberikan bantuan perlengkapan sekolah gratis kepada yang kurang mampu tingkat SD/MI dan SMP/MTs. Di samping itu, beasiswa S1, S2, dan S3  juga akan digelontorkan bagi yang berprestasi.

Program unggulan kelima dan keenam hampir mirip, namun punya target sasaran yang berbeda, program tersebut ialah “Milenial Berdikari” dan “Emak-emak Berdikari”. Keduanya memfokuskan pada pengembangan potensi pada kaum milenial dan emak-emak, dengan memberikan pelatihan peningkatan skil.

Output-nya tentu membangun jiwa kewirausahaan pada keduanya, baik generasi milenial maupun kaum emak-emak. Selain pelatihan, program berdikari ini juga akan memberikan bantuan modal usaha awal yang diperuntukkan untuk membeli peralatan atau bahan yang dibutuhkan.

Program ketujuh adalah penguatan UMKM, Koperasi dan BUM Desa. Program ini memberikan dukungan dalam bentuk pendanaan, penguatan kelembagaan, dan peningkatan managerial. Untuk lembaga yang akan mendapat bantuan di antaranya: unit usaha BUM Desa, unit usaha BUM Desa bersama, dan yang terakhir koperasi.

Fokus pada UMKM adalah bagian dari membangun ekonomi yang kuat di tengah masyarakat, karenanya, program UMKM berkaitan pula dengan dua program berdikari yang diusung.

“Untuk peningkatan UMKM, kami punya program Emak-emak Berdikari dan Milenial Berdikari. Itu kami laksanakan untuk dapat mendukung UMKM agar lebih maju,” jelas BBS.

Program kedelapan adalah “Muaro Jambi Religius dan Masyarakat Madani”. Program ini menekankan pada pentingnya membangun kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Muaro Jambi dengan cara mengoptimalkan fungsi FKUB.

Selain itu, insentif da’i akan dinaikkan untuk melakukan pembinaan kelompok-kelompok pengajian di desa dan kelurahan. Tak lupa, masjid juga diberdayakan agar bisa menjadi wadah pergerakan ekonomi, sosial, dan budaya. Terakhir, ialah mendukung program dan kegiatan lembaga adat.

Kesembilan program “Pelayanan Publik yang Mudah”. Sejalan dengan misi untuk meningkatkan layanan publik, program ini punya tagline Senyum Sapa Birokrasi. Tujuannya adalah membuat birokrasi jadi lebih bersih, melayani dengan ramah dan kompeten.

Mengikuti perkembangan zaman yang ada, BBS juga berupaya mewujudkan adanya digitalisasi pelayanan yang terintegrasi langsung dengan layanan kecamatan dan desa/kelurahan. Bersamaan dengan itu, Mal Pelayanan Publik akan lebih dioptimalkan fungsinya. Tak kalah hebat, BBS akan menyiapkan monitoring pelayanan dan pengaduan berbasis elektronik.

Kesepuluh adalah program “Muaro Jambi Lestari”, program ini adalah upaya untuk membuat Kabupaten Muaro Jambi bebas sampah dan terjamin air bersih.

Untuk mengatasi sampah sendiri, pemerintah akan membentuk TPS 3R berbasis pemberdayaan masyarakat. TPS 3 R sendiri adalah tempat pengelolaan sampah reduce, reuse, dan recycle. Sistem pengelolaan ini menerapkan prinsip mengurangi, menggunakan ulang, dan mendaur ulang. 

Selain itu, nilai sampah juga akan diangkat menjadi lebih ekonomis dengan membangun bank sampah. Hal ini juga bertujuan untuk mendorong masyarakat agar bisa lebih baik dalam manajemen pengelolaan sampah di lingkungan.

Melalui program ini, BBS juga mengupayakan masyarakat mendapat layanan air bersih yang maksimal. 

Untuk mendukung kelestarian lingkungan, setiap kecamatan akan dibangun Ruang Terbuka Hijau (RTH). Mitigasi kebakaran hutan, lahan, dan gambut juga akan dibuat. Pengelolaan ekosistem gambut berkelanjutan akan dilaksanakan, serta pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan hutan akan diperkuat.

Kesebelas, program “Muaro Jambi Sehat”. Program ini menjadi perhatian serius untuk BBS, dengan tagline Mudah Berobat, Semua Sehat. Ia berkomitmen penuh meningkatkan pelayanan kesehatan di Kabupaten Muaro Jambi.

Di antara langkah-langkah strategis yang akan dilakukannya adalah meningkatkan tipologi rumah sakit daerah. Diakuinya saat ini banyak masyarakat Muaro Jambi yang lebih memilih berobat ke Kota Jambi. Hal itu persoalannya tentu adalah fasilitas dan kemampuan pelayanan yang lebih maksimal. 

“Tipe-tipe rumah sakit menjadi persoalan. Kendati begitu untuk pelayanan kesehatan, apapun yang menjadi problemnya masyarakat harus mudah berobat dan berhak mendapatkan yang terbaik,” ungkap BBS.

Untuk peningkatan tipologi, target BBS ialah Rumah Sakit Sungai Gelam dan Sungai Bahar. Untuk Rumah Sakit Umum Daerah Sengeti sendiri, BBS berencana menjadikannya sebagai Rumah Sakit Khusus.

Untuk diketahui Rumah Sakit Khusus (RSK) adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau jenis penyakit tertentu. RSK dapat mengkhususkan diri berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, dan jenis penyakit.

Meski begitu, RSK juga dapat memberikan pelayanan lain di luar kekhususannya, seperti rawat inap, rawat jalan, dan kegawatdaruratan.

“Rumah Sakit Umum Daerah Sengeti memang harus menjadi pusat rujukan rumah sakit khusus tertentu,” tegas BBS.

Program unggulan terakhir, yang kedua belas adalah “Lumbung Pangan”. Sebagai lulusan sarjana pertanian, BBS sangat paham kondisi dan potensi yang ada di wilayah kerjanya selama menjabat sebagai wakil bupati. Tidak hanya pertanian, tapi juga perkebunan, peternakan, hingga perikanan adalah potensi luar biasa yang tidak boleh luput dari perhatian.

BBS dalam program Lumbung Pangan ini, akan melakukan penguatan sentra ketahanan pangan untuk penunjang ekonomi utama, seperti sentra pertanian tanaman pangan, sentra perkebunan, sentra peternakan, dan sentra perikanan.

Penguatan tersebut bakal didukung dengan peningkatan produktivitas dan akses pemasaran hasil produksi. Tidak main-main, untuk menyusun road map penguatan sentra ketahanan pangan, BBS berencana menggandeng perguruan tinggi yang ada di Jambi.

“Wilayah kita kaya akan potensi pertanian, ekonomi bisa kita tingkatkan dari sub sektor perkebunan, peternakan, dan juga perikanan,” terangnya.

Kedua belas program unggulan yang dicanangkan BBS ke depan akan menentukan wajah dan kondisi masyarakat di Muaro Jambi. Program-program tersebut merupakan langkah konkret pembangunan untuk menuju Muaro Jambi yang lebih baik dan maju.

Berikut daftar singkat 12 program unggulan BBS-Jun:

1. Program Gerakan Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan (Gema Desa), dengan taglineMembangun dari Desa

2. Program Kecamatan Membangun, dengan tagline Alokasi Pembangunan yang Adil dan Merata

3. Program Investasi dan Lapangan Kerja, dengan tagline Investasi Tumbas, Lapangan Kerja Terbuka 

4. Program Muaro Jambi Cerdas, dengan taglineGuru Nyaman Siswa Senang

5. Program Milenial Berdikari, dengan taglineGenerasi Keren Berkarakter 

6. Program Emak-emak Berdikari, dengan tagline Perempuan Hebat dan Produktif 

7. Program Muaro Jambi Religius dan Masyarakat Madani, dengan tagline Masyarakat Rukun, Religius, dan Berbudaya 

8. Program Pelayanan Publik yang Mudah, dengan tagline Senyum Sapa Birokrasi 

9. Program Muaro Jambi Lestari, dengan taglineMuaro Jambi Tanpa Sampah dan Terjamin Air Bersih 

10. Program Penguatan UMKM, Koperasi, dan BUM Desa, dengan tagline UMKM Kuat Ekonomi Maju 

11. Program Muaro Jambi Sehat, dengan taglineMudah Berobat Semua Sehat

12. Program Lumbung Pangan, dengan taglinePangan Berdaulat Petani Sejahtera.

  • Bagikan