JAMBI (SR28) – Industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah menjadi salah satu sektor yang penting, baik dalam konteks ekonomi maupun ketahanan pangan. Untuk memastikan kelangsungan dan kemajuan sektor ini, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci utama. Mengakui hal ini, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerja sama dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, mengadakan serangkaian program pendidikan dan pelatihan. Tujuan utama dari program ini adalah memberikan wawasan praktis dan teknis kepada para pekebun serta pemangku kepentingan di industri kelapa sawit.
Pada tanggal 10-14 Juni 2024, Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Angkatan I yang perdana di tahun tersebut diadakan. Acara pembukaan dipimpin oleh Kepala Pusat Pelatihan BPPSDMP, Dr. Muhammad Amin, S.Pi, M.Si. Dalam sambutannya, Dr. Muhammad Amin menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai sarana untuk mendapatkan pengalaman praktis dalam persiapan dan pelaksanaan budidaya kelapa sawit.
Acara pembukaan juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi, PLH Kadis TPHP Kabupaten Sarolangun, dan beberapa pejabat lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan yang kuat terhadap upaya peningkatan kualitas SDM di sektor perkebunan kelapa sawit.
Pelatihan ini diikuti oleh 45 peserta dari berbagai latar belakang profesi dan organisasi di Kabupaten Merangin. Mereka mencakup pekebun, keluarga pekebun, penyuluh, tenaga pendamping, pengurus kelompok tani (poktan), gabungan kelompok tani (gapoktan), koperasi, ASN, dan masyarakat sekitar kebun kelapa sawit. Keberagaman peserta ini mencerminkan luasnya jangkauan pelatihan dalam memberdayakan berbagai elemen yang terlibat dalam industri kelapa sawit.
“Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan peserta dalam hal pengelolaan serta pembudidayaan kelapa sawit. Dengan peningkatan kompetensi ini, diharapkan peserta dapat mengimplementasikan teknik-teknik yang dipelajari untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha perkebunan mereka,” terang Kepala Pusat Pelatihan BPPSDMP, Dr. Muhammad Amin.
PLH Kepala Dinas TPHP Kabupaten Sarolangun juga memberikan pesan inspiratif kepada peserta, mengingatkan mereka untuk tetap semangat dan mengelola kelapa sawit dengan benar agar usaha ini dapat berkelanjutan.
“Melalui pelatihan ini, diharapkan para pekebun dan pemangku kepentingan lainnya dapat terus meningkatkan kualitas dan produktivitas perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Kerja sama antara BPDPKS dan BPPSDMP merupakan langkah strategis dalam mengembangkan SDM yang kompeten dan berdaya saing di sektor perkebunan kelapa sawit. Dengan upaya bersama ini, industri kelapa sawit Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian negara,” ujar PLH Kepala Dinas TPHP Kabupaten Sarolangun.
Dalam konteks global yang semakin menekankan keberlanjutan, penting bagi para pelaku industri kelapa sawit untuk mengadopsi praktik-praktik terbaik dalam manajemen lingkungan dan sosial. Oleh karena itu, selain meningkatkan kualitas SDM, pelatihan ini juga dapat menjadi platform untuk memperkenalkan konsep-konsep keberlanjutan kepada para peserta. Dengan demikian, industri kelapa sawit di Indonesia tidak hanya dapat tetap berkembang secara ekonomi, tetapi juga dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat lokal. (ags)