JAMBI (SR28)-Jenazah Kekey yang ditemukan dalam Aliran Pengolahan Air Limba (APIL) yang berisikan tinja dalam keadaan mengenaskan. Pasalnya, melalui hasil visum Kekey diketahui bahwa terdapat beberapa goresan yang dianggap sebagai kecelakaan belaka.
Efendi selaku kakek korban mengatakan bahwa banyak kejanggalan terhadap kematian Kekey.
“Menurut hasil visum, goresan ini murni kecelakaan. Kami akan tetap melakukan autopsi ini pada hari ini”, ujar Efendi.
Sementara itu diketahui bahwa Ayah Kekey, berpenghasilan sebagai seorang buruh harian lepas. Ungkap tetangganya bahwa Ayah Kekey seharinya sebagai buruh bangunan.
Helmi, Ketua RT. 28 Kelurahan Rawasari Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi mengatakan bahwa untuk biaya autopsi jenazah Kekey ini berasal dari penggalangan dana dari warga sekitar.
“Terkait autopsi, kita baru saja melakukan penggalangan dana yang saat ini hampir mendapatkan enam juta rupiah. Nantinya dana ini akan kita pakai untuk autopsi jenazah Kekey. Karena tidak menggunakan BPJS”, Sambung Helmi.
Selasa (26/07) Jenazah Kekey di autopsi di RSUD Abdul Manaf Jambi sekitar sore hari dan telah selesai pada petang menjelang malam. Kanit Identifikasi Satreskrim Polresta Jambi, Ipda Syahril membenarkan bahwa proses autopsi terhadap jenazah bocah malang tersebut telah selesai.
“Baru selesai dilaksanakan, hasilnya masih menunggu dari dokter,” kata Ipda Syahril pada Selasa (26/07).
Syahril mengatakan, nantinya hasil autopsi akan diserahkan kepada penyidik Polsek Kotabaru. “Nanti hasilnya diserahkan ke penyidik Polsek Kotabaru,” tambahnya
Dari kediamannya, Ibu korban berharap agar Jenazah Kekey dapat pulang kerumahnya dan bertemu dengannya untuk yang terakhir kali. (LIA)