Politisi PDI-P Budiman Sudjatmiko. Budiman menyinggung soal Rp. Uang 1 Miliar terkait penangkapan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah. [Suara.com/Muhammad Yasir]
Penangkapan Nurdin Abdullah diduga terkait operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK di Sulawesi Selatan.
SuaraLampung.id – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah dikabarkan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penangkapan Nurdin Abdullah diduga terkait operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK di Sulawesi Selatan.
Dari kabar yang beredar, KPK melakukan OTT terhadap beberapa orang yang dekat dengan Nurdin Abdullah dan seorang pengusaha. OTT berlangsung di sebuah restoran di Makassar.
Kabar itu, tim KPK menyita uang Rp. 1 miliar dari OTT yang menghubungkan Nurdin Abdullah. Sontak, nama Nurdin Abdullah menjadi trending topic di Twitter.
Musisi Ananda Sukarlan juga menyoroti bukti Rp 1 miliar dari OTT. Melalui akun Twitternya, Ananda Sukarlan membuat utas sekitar Rp. 1 Miliar yang diduga sebagai bukti OTT.
Baca juga:
Nurdin Abdullah Ditangkap KPK Pemenang Penghargaan Pemberantasan Korupsi Bung Hatta
Menurut Ananda Sukarlan, Rp 1 miliar bisa didapat tanpa harus korupsi. Selama mereka bekerja dan berinvestasi dengan baik, menurut Ananda Sukarlan, orang bisa dengan mudah mendapatkan Rp 1 miliar.
“Di akhir pekan seperti ini, saya mau nge-tweet soal uang, karena saya baca gubernur yang ditangkap hanya dengan bukti 1 miliar korupsi. Ya, uang itu bisa diperoleh dengan bekerja n investasi yang sudah benar sejak masih muda, tidak perlu korup. Korupsi adalah 500 miliar. utas … “ dia menulis.
Kata Ananda Sukarlan, jika kita bisa berinvestasi dengan baik sejak usia muda, maka di usia 40 tahun kita bisa mendapatkan Rp 1 miliar.
“Sebenarnya kalau cara berinvestasi sudah benar (beda dengan NABUNG) sejak umur +/- 25 seharusnya sudah bisa 1 juta di usia 40-an. Mungkin pendidikan di bidang karir dan uang juga harus direvisi di RI, bukan sekedar pendidikan seni. iya pak @nadiemmakarim “ tweeted.
Untuk mendapat uang banyak, menurut Ananda Sukarlan harus berinvestasi, bukan menabung. Itulah yang dikatakannya yang membedakan cara berpikir masyarakat di Indonesia dan Eropa.
Baca juga:
Nurdin Abdullah mengaku tidur nyenyak saat ditangkap KPK
“Dulu di sekolah dasar kita selalu diajari rajin belajar, baik hati dan menabung RAJIN. Begitu saya belajar di Eropa saya baru tahu bahwa kita harus berinvestasi, bukan menabung. Itulah salah satu alasan tingginya tingkat korupsi di Eropa. rendah, karena mereka tidak bekerja untuk uang, tetapi uang yang bekerja untuk mereka “ tulis Ananda Sukarlan.
Sumber : https://lampung.suara.com/read/2021/02/27/103616/nurdin-abdullah-ditangkap-kpk-budiman-sudjatmiko-singgung-uang-rp-1-m