MUARA BULIAN (SR28) – Warga RT 25 Kelurahan Rengas Condong, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batang Hari, Jambi, mengamankan dua pekerja Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Madjid Batoe (RSUD HAMBA) Muara Bulian pada Selasa (15/10/2024). Kedua orang tersebut, yang diduga memiliki hubungan di luar nikah, diamankan warga saat berada di sebuah kamar kos dan kemudian diserahkan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Batang Hari untuk diproses lebih lanjut.
Perempuan yang diamankan berinisial DN, diduga seorang dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) di RSUD HAMBA Muara Bulian, sementara laki-laki yang bersamanya berinisial T, seorang satpam aktif di rumah sakit yang sama. Kedua individu tersebut dicurigai sedang berduaan di kosan di luar ikatan pernikahan. Penggerebekan ini terjadi di Lorong Cinta Damai, RT 25, Kelurahan Rengas Condong, sekitar pukul 02.00 WIB setelah warga melaporkan aktivitas mereka.
Kepala Bidang Operasi dan Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol-PP Batang Hari, Supriadi Harahap, membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan dari masyarakat tentang adanya pasangan yang diduga berbuat mesum di kamar kos. Tim Satpol-PP segera menuju lokasi sekitar pukul 02.00 WIB. Saat tiba di tempat kejadian, warga sekitar tetap tertib dan tidak melakukan tindakan anarkis.
“Kami bersyukur bahwa saat kami tiba di sana, warga tetap tenang dan tidak bertindak anarkis. Kami langsung mengamankan pasangan tersebut yang bukan suami istri dan membawanya ke kantor Satpol-PP untuk diperiksa lebih lanjut,” ujar Supriadi Harahap, yang biasa dipanggil Ocok.
Setelah diamankan, pasangan yang berinisial Tanjung dan DN langsung dibawa ke kantor Satpol-PP. Kedua belah pihak saat ini sedang dalam proses perundingan dengan dihadiri oleh warga sekitar, Ketua RT 25, pemilik kos, serta keluarga dari pasangan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, pihak Satpol-PP masih memeriksa dan mengumpulkan keterangan dari kedua individu tersebut.
Kasus ini menjadi perhatian publik, mengingat keduanya bekerja di rumah sakit yang seharusnya menjadi panutan bagi masyarakat. Pihak berwenang diharapkan dapat menangani masalah ini dengan profesional dan sesuai dengan hukum yang berlaku, sehingga dapat memberikan efek jera bagi pelaku dan menjadi pelajaran bagi masyarakat luas.
Warga setempat mengaku kecewa dengan tindakan kedua oknum tersebut. Sebagai pekerja di instansi kesehatan, perilaku seperti ini dianggap tidak pantas dan mencoreng citra baik RSUD HAMBA. Mereka berharap pihak Satpol-PP dan instansi terkait dapat menangani kasus ini dengan tegas.
“Sebagai masyarakat, kami merasa malu dengan kejadian ini. Apalagi mereka bekerja di rumah sakit yang seharusnya menjadi contoh bagi kita semua. Kami berharap mereka mendapatkan sanksi yang setimpal,” ujar salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang. Masyarakat berharap ada tindakan tegas untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang. (Ilham)